PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Pada Tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 dan
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued
As of March 31, 2014 and December 31, 2013 and
For The Three Months Period Ended March 31, 2014 and 2013
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
86
e. Risiko harga
komoditas e. Commodity
price risk
Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain
cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi
global. The Group is exposed to commodity price risk
due to certain factors, such as weather, government policies, level of demand and supply
in the market and the global economic environment.
Dampak tersebut terutama timbul karena sebagian besar bahan baku produksi pakan
ternak yaitu jagung dan bungkil kacang kedelai merupakan barang komoditas. Kebijakan
Manajemen untuk mengurangi risiko ini adalah dengan menggunakan formula yang
memungkinkan untuk menggunakan bahan baku pengganti bahan baku komoditas tanpa
mengurangi kualitas produk yang dihasilkan dan mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggan.
Such exposure mainly arises fromthe fact that most of the raw materials to produce poultry feed
are corn and soybean, which are commodity goods. Management’s policy to reduce this risk
is through use of a formula which makes it possible to use a replacement raw material for
commodity goods without reducing the quality of the production goods and through passing on
price increases to customers.
Di samping itu, Kelompok Usaha secara terus menerus mengawasi tingkat persediaan yang
optimal dengan cara melakukan kontrak pembelian pada saat harga murah dengan
mengacu kepada rencana produksi dan kebutuhan bahan baku untuk mengurangi risiko
biaya bahan baku terhadap fluktuasi harga komoditas. Sepanjang Kelompok Usaha tidak
dapat melakukannya, Kelompok Usaha dapat meminimalisasi risiko tersebut melalui kontrak
berjangka komoditas. Namun, Kelompok Usaha dapat juga terkena dampak dari risiko harga
komoditas karena perubahan nilai wajar kontrak berjangka komoditas diakui secara langsung
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In addition, the Group continuously monitors the optimal level of inventory by entering into
purchase contracts when prices are low, mindful of production plans and raw material
requirements to reduce the exposure of raw material costs to fluctuations in commodity
prices.To the extent it is unable to do so, the Group may minimize such risks through
commodity future contracts. However, the Group may also be exposed to commodity price risk as
changes in fair value of commodity future contracts are recognized directly in the
consolidated statement of comprehensive income.
f. Risiko suku
bunga f. Interest
rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan akan
berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Kelompok Usaha terpengaruh
risiko perubahan suku bunga pasar terkait dengan utang bank jangka pendek. Kelompok
Usaha mengelola risiko ini dengan memilih bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga
pinjaman yang terendah. Interest rate risk is the risk that the fair value of
future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest
rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates is related to
short-term bank loans. The Group manages this risk by selecting the bank that offers the lowest
rate of intereston loans.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga
pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh
tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to the possibility of a change in interest rates on
loans. With all other variables held constant, income before tax expenses is affected by the
impact on floating rate loans as follows:
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Pada Tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 dan
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued
As of March 31, 2014 and December 31, 2013 and
For The Three Months Period Ended March 31, 2014 and 2013
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
87
Kenaikan penurunan
Dampak dalam
terhadap satuan
poin laba
sebelum Increase pajak
penghasilan decrease Effect
on income
in basis point before income tax
31 Maret 2014 March 31, 2014
Rupiah Indonesia +100
28.930 Indonesian Rupiah
Rupiah Indonesia -100
28.930 Indonesian Rupiah
31 Desember 2013 December 31, 2013
Rupiah Indonesia +100
28.901 Indonesian Rupiah
Rupiah Indonesia -100
28.901 Indonesian Rupiah
Manajemen Modal Capital Management
Kelompok Usaha bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di
antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang
saham. The Group aims to achieve an optimal capital
structure in pursuit of its business objectives, which includes maintaining healthy capital ratios and
maximizing stockholder value.
Beberapa instrumen utang Kelompok Usaha memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio
leverage maksimum. Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan modal yang
ditetapkan oleh pihak luar. Some of the Group’s debt instruments contain
covenants that impose maximum leverage ratios. The Group has complied with all externally imposed
capital requirements.
Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan
seperti rasio utang terhadap ekuitas. Tujuan Kelompok Usaha adalah mempertahankan rasio
utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2,00 pada tanggal 31 Maret 2014.
Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-to-equity
ratio. The Group’s objective is to maintain its debt- to-equity ratio at a maximum of 2.00 as of March 31,
2014.
Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, akun-akun Kelompok Usaha yang membentuk
rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut: As of March 31, 2014 and December 31, 2013, the
Group’s debt-to-equity ratio accounts are as follows:
31 Maret 31 Desember
March 31,
December 31,
2014 2013
Utang bank jangka pendek 214.040
121.890 Short-term bank loans
Utang bank jangka panjang 2.678.944
2.768.197 Long-term bank loan
Total utang 2.892.984
2.890.087 Total debt
Total ekuitas 10.612.018
9.950.900 Total equity
Rasio utang terhadap ekuitas 0,27
0,29 Debt-to-equity ratio
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Pada Tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 dan
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued
As of March 31, 2014 and December 31, 2013 and
For The Three Months Period Ended March 31, 2014 and 2013
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
88
35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING