Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Impairment of Non-financial Assets
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Pada Tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 dan
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued
As of March 31, 2014 and December 31, 2013 and
For The Three Months Period Ended March 31, 2014 and 2013
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
19 yang konstan atas saldo liabilitas. Biaya
keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa
lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan
disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut,
maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat
aset sewa pembiayaan atau masa sewa. If there is a reasonable certainty that the lessee
will obtain ownership by the end of the lease term, leased assets are depreciated over the
estimated useful life of the asset. In the absence of such certainty, those assets are depreciated
over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term.
Sewa di mana Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases in which the Group does not transfer substantially all the risks and rewards associated
with the ownership of the asset are classified as operating leases.
l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan l. Impairment of Non-financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian
tahunan atas penurunan nilai aset tertentu yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak
terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam
suatu kombinasi bisnis diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi atas jumlah
terpulihkan aset tersebut. The Group assesses at each annual reporting
period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication
exists, or when annual impairment testing for an asset i.e. an intangible asset with an indefinite
useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business
combination is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara
nilai wajar aset atau unit penghasil kas “UPK” dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya,
kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari
aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya,
maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan
menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa
depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak
yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik aset.
An asset’s recoverable amount,determined for an individual asset, is the higher of an asset’s or
a cash generating unit’s “CGU” fair value less costs to sell and its value in use, unless the
asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets
or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the
asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. In assessing the value
in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax
discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the
risks specific to the asset.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba rugi
sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses from continuing operations, if any, are recognized in profit or loss under
expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk menentukan apakah
terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that
previously recognized impairment lossesfor an asset other than goodwill may no longer exist or
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Pada Tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 dan
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued
As of March 31, 2014 and December 31, 2013 and
For The Three Months Period Ended March 31, 2014 and 2013
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
20 untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi
atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui
dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan
asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut
sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada
rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan
rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset
tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang
direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A
previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there
has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since
the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The reversal is limited, so that the carrying amount of
the assets does not exceed its recoverable amount or the carrying amount that would have
been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in
prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal,
the depreciation for the asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised
carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun pada tanggal 31 Desember dan ketika terdapat
suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill
ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK atau kelompok UPK
dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi
penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode
berikutnya. Goodwill is tested for impairment annually as of
December 31 and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired.
Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU
or group of CGUs to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is
less than the carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to
goodwill cannot be reversed in the future periods.
m. Pendapatan dan Beban m. Revenue and Expense