Cara Reaksi Warna Metode Kromatografi Kertas dan Kromatografi Lapis Tipis

metode ini. Metode yang dapat digunakan anatara lain reaksi warna, kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, spektrofotometri, dan kromatografi cair kinerja tinggi Cahyadi, 2008 ; Walford, 1984; Socaciu, 2008.

2.4.1 Cara Reaksi Warna

Identifikasi pewarna sintetik dengan cara reaksi warna biasanya dilakukan sebagai identifikasi pendahuluan. Penggunaan cara reaksi kimia ini dilakukan dengan penambahan HCl pekat, H 2 SO 4 pekat, NaOH 10, dan NH 4 OH 12 . Kemudian warna yang dihasilkan dengan penambahan pereaksi-pereaksi tersebut disesuaikan dengan tabel. Reaksi warna untuk pewarna sintetik Carmoisin, Tartrazin, Ponceau 4R, Briliant Blue, dan Sunset Yellow terdapat pada Tabel 5 Apriyantono, 1989. Tabel 5. Perubahan Warna dengan Penambahan Pereaksi Pewarna Perubahan Warna dengan Penambahan Pereaksi HCl pekat H 2 SO 4 pekat NaOH 10 NH 4 OH 12 Carmoisin Sedikit berubah Violet Merah Merah Tartrazin Sedikit gelap Sedikit gelap Sedikit berubah Sedikit berubah Sunset Yellow Kemerahan Kecoklatan Kecoklatan Tidak berubah Briliant Blue Kuning Kuning Tidak berubah Tidak berubah Ponceau 4R Merah pucat Violet Cokelat kuning Merah Sumber : Apriyantono 1989

2.4.2 Metode Kromatografi Kertas dan Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi Kertas dan Kromatografi Lapis Tipis merupakan metode kromatografi yang sederhana. Kromatografi Kertas merupakan jenis kromatografi partisi, dimana fasa diam adalah air yang disokong oleh molekul-molekul selulosa dari kertas, dan fasa gerak merupakan campuran dari satu atau lebih pelarut-pelarut organik dan air. Kromatografi Kertas sudah sering digunakan untuk mengidentifikasi pewarna sintetik pada makanan. Bahkan metode ini hingga saat ini masih digunakan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan POM Gritter, 1991; Badan POM, 2007. Prosedur penyiapan sampel dari kedua metode kromatografi ini sama yakni, sejumlah cuplikan ditambahkan asam asetat encer kemudian masukkan benang wool bebas lemak secukupnya, lalu dipanaskan diatas nyala api kecil selama 30 menit sambil diaduk. Benang wool dicuci dengan air hingga bersih. Pewarna dilarutkan dari benang wool dengan penambahan ammonia 10 diatas penangas air hingga sempurna. Totolkan pada kertas kromatografi pada Kromatografi Kertas ataupun plat lapis tipis pada Kromatografi Lapis Tipis, juga totolkan baku pembanding. Elusi dengan eluen yang sesuai pada suhu kamar Cahyadi, 2008. Penelitian yang telah dilakukan Charles 1990 eluen yang baik digunakan untuk identifikasi pewarna sintetik dengan metode Kromatografi Kertas adalah etilmetalketon:aseton:air 70:30:30. Menurut penelitian yang telah dilakukan Wadds 1984 eluen yang baik digunakan untuk identifikasi pewarna sintetik dengan metode Kromatografi Lapis Tipis adalah isobutanol:etanol:air 25:50:25. Sedangkan menurut Gritter 1991 eluen yang baik digunakan untuk identifikasi pewarna sintetik dengan metode Kromatografi Lapis tipis adalah Kloroform:Asetat anhidrat 75:2. Amati bercak yang timbul, kemudian hitung harga Rf dari masing- masing bercak sampel maupun baku. Perhitungan harga Rf dengan cara membagi jarak rambat zat terlarut dengan jarak zat pelarut. Rf = Lalu bandingkan Rf sampel dengan Rf baku Walford, 1984; Cahyadi, 2008; Gritter, 1991; Sastrohamidjodjo, 1985. BAB III METODOLOGI

3.1 Tempat Pengujian