Neraca Bank Umum Evaluasi Kesehatan Bank Umum

2.2.6 Neraca Bank Umum

Untuk mempermudah pemahaman bagaimana bank beroperasi, perlu dipahami bentuk neraca bank yaitu daftar yang memuat mengenai kekayaan asset dan kewajiban dan modal bank. Sebagaimana halnya dengan neraca perusahaan, neraca bank juga merupakan persamaan dari : Total Asset = Kewajiban + Modal Neraca bank menggambarkan sumber –sumber dana bank dan penggunaan dana bank. Bank mendapat dana dengan cara menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito berjangka, kemudian mengalokasikannya dengan memberi pinjaman atau membeli surat –surat berharga. Agar bank mendapat marjin, maka tingkat bunga kredit harus lebih tinggi dari biaya yang dibayarkan kepada pemilik dana. Penyaluran dana dalam bentuk kredit mendominasi asset bank. Sementara dana masyarakat merupakan sumber utama dana bank terutama dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito berjangka. Untuk memberikan ilustrasi mengenai neraca bank, di bawah ini merupakan komponen neraca bank umum berdasarkan persentase Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR masing-masing pos utama neraca dari total sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Neraca Bank Umum dari total POS AKTIVA POS KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kas 0,5 Giro 7,8 Giro pada BI 4,0 Kewajiban segera lainnya 15,2 Giro pada bank lain 0,5 Tabungan 8,4 Penempatan pada bank lain 13,9 Deposito berjangka 44,6 Surat-surat berharga 3,8 Sertifikat deposito 10,3 Kredit yang diberikan 70,0 Surat berharga yg diterbitkan - Penyertaan 3,7 Pinjaman yang diterima 6,4 Biaya dibayar di muka 0,8 Pinjaman subordinasi - Aktiva tetap 1,4 Kewajiban lain 0,8 Aktiva sewa guna usaha 0,2 Ekuitas 6,5 Aktiva lain-lain 1,2 JUMLAH 100 JUMLAH 100 Sumber : Manajemen Perbankan 2000 Ir. Drs. Lukman Dendawijaya, M.M. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kredit penyaluran mempunyai mempunyai persentase paling besar dari total aktiva bank umum yaitu sebesar 70. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dana yang dimiliki dialokasikan dalam bentuk kredit. Universitas Sumatera Utara

2.2.7 Evaluasi Kesehatan Bank Umum

Evaluasi kesehatan atau kinerja bank umum bertujuan mengetahui kesehatan dan masa depan bank atau perbankan secara keseluruhan. Evaluasi dibutuhkan karena mempertimbangkan pihak-pihak yang terkait. Ada beberapa kebijaksanaan yang dilaksanakan dalam proses penyehatan perbankan, antara lain : 1. Menelaah kinerja bank-bank rekap dalam melaksanakan kebijakan, termasuk kinerja bank yang berhubungan dengan fungsi intermediasi keuangan. 2. Mengevaluasi berbagai kebijakan, regulasi, dan peraturan pelaksanaan yang berkaitan dengan penyehatan perbankan. 3. Mengevaluasi kebijakan makro ekonomi yang terkait dengan pertumbuhan sektor riil. Sehingga dari pelaksanaan ketiga kebijaksanaan diatas dapat disimpulkan : 1. Kebijakan rekapitalisasi telah membantu bank sehingga dapat beroperasi secara normal. 2. Fungsi intermediasi perbankan telah meningkat. 3. Rendahnya penyerapan kredit diduga menjadi penyebab perbankan masih memfokuskan diri pada manajemen portofolio non kredit. 4. peningkatan kredit yang saat ini berlangsung, perlu dilakukan secara berhati- hati. Universitas Sumatera Utara 5. Terdapat perkembangan disisi sektor riil berupa laju pertumbuhan investasi secara makro jauh lebih rendah dibandingkan pra krisis dan utilisasi kapasitas yang terpasang juga rendah. 2.3 RENTABILITAS BANK UMUM 2.3.1 Pengertian Rentabilitas Bank Secara umum rasio rentabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan bank untuk menghasilkan laba. Dari segi ekonomis, rentabilitas adalah perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak dengan total aktiva. Dalam suatu perusahaan perbankan atau bank, umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada laba, karena laba yang besar bukanlah merupakan ukuran bahawa suatu bank telah bekerja secara efisien. Efisiensi suatu bank dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan langsung menghitung rentabilitasnya. Penilaian rentabilitas pada suatu perusahaan umumnya bermacam- macam caranya. Hal ini tergantung pada laba dan aktiva mana yang akan dibandingkan, apakah yang dibandingkan itu laba yang berasal dari perusahaan atau laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan seluruh aktiva yang digunakan ataukah membandingkan laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rentabilitas merupakan kriteria penilaian secara menyeluruh dan luas yang dianggap paling valid untuk dipakai sebagai alat pengukur tentang hasil Universitas Sumatera Utara