Perkembangan Laju Inflasi GAMBARAN PEREKONOMIAN SUMATERA UTARA

4.2.2 Perkembangan Laju Inflasi

Laju inflasi Sumatera Utara untuk tahunan y-o-y pada tahun 2003 triwulan I berada pada 8 dan untuk triwulanan q-o-q pada tahun yang sama berada pada tingkat 1. Hal ini menunjukkan pada laju inflasi tahunan, Sumatera Utara berada pada kondisi perekonomian yang belum stabil. Naiknya harga merupakan salah satu faktor penyebab tingginya laju inflasi pada saat itu. Namun pada triwulan II, III dan IV menunjukkan angka yang semakin menurun dimana pada akhir tahun 2003 laju inflasi berada pada tingkat 4,23. Hal ini menunjukkan perekonomian Sumatera Utara yang semakin membaik didukung dengan semakin tingginya tingkat pendapatan masyarakat. Pada data triwulanan, laju inflasi pada akhir tahun 2003 menunjukkan angka yang negatif yakni sebesar - 3,77. Pada tahun 2004, laju inflasi mulai kembali mengalami kenaikan dari triwulan sebelumnya dimana pada triwulan II dan III laju inflasi kembali menaik masing-masing sebesar 7,24 dan 7,53. Walaupun pada triwulan IV kembali mengalami penurunan sebesar 6,82. Laju inflasi semakin menunjukkan kenaikannya pada tahun 2005 dimana pada triwulan I laju inflasi kembali menaik sebesar 8,94. Bahkan pada triwulan III dan IV mengalami peningkatan yang besar masing-masing 10,76 dan 17,12. Ini berarti terjadi kenaikan sebesar 16,91 pada triwulan III dan pada akhir tahun 2004 terjadi kenaikan sebesar 47,78. Hal ini terjadi karena pada tahun Universitas Sumatera Utara tersebut perekonomian berada pada kondisi yang labil dimana harga barang- barang dalam negeri khususnya kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat sangatlah minim pada saat itu karena tingginya kenaikan laju inflasi yang dirasakan. Tingginya laju inflasi tentu saja membawa dampak negatif terhadap subsidi barang-barang impor karena mereka tidak lagi mempercayai kompetensi dari suatu negara. Namun pada tahun 2006, terjadi penurunan secara perlahan dimana pada triwulan I laju inflasi menurun sebesar 15,74 bahkan pada akhir tahun 2006 menurun drastis sebesar 64,49 dari tahun sebelumnya dimana pada akhir tahun laju inflasi menunjukkan angka sebesar 6,08. Demikian halnya dengan laju inflasi triwulanan mengalami penurunan sebesar 3,44 pada akhir tahun 2006. Drastisnya penurunan laju inflasi ini disebabkan karena pada saat itu, kondisi perekonomian mulai labil dengan maraknya berbagai kebijakan positif yang diterapkan oleh pemerintah Sumatera Utara. Dan penurunan ini terus dirasakan hingga triwulan I dan II tahun 2007. Walaupun pada triwulan I menunjukkan kenaikan sebesar 6,69 namun kenaikan ini tidak berarti karena pada triwulan II laju inflasi kembali mengalami penurunan sebesar 5,73. Bahkan laju inflasi triwulanan menunjukkan angka negatif yakni sebesar - 0,57 yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara semakin membaik. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Laju Inflasi Tahunan dan Triwulanan Sumatera Utara Tahun 2003-2007 Triwulan II dalam 2003 2004 2005 2006 2007 TW - I TW - II TW - III TW - IV TW - I TW - II TW - III TW - IV TW - I TW - II TW - III TW - IV TW - I TW - II TW - III TW - IV TW - I TW - II 8,00 6,65 5,61 4,23 4,19 7,24 7,53 6,82 8,94 8,25 10,76 17,12 15,74 15,53 14,54 6,08 6,69 5,73 1,00 0,40 0,29 3,77 0,97 2,52 0,56 2,61 2,98 1,86 2,90 10,08 1,97 0,87 1,00 3,44 1,78 0,57 Sumber : LPPD, Kantor Bank Indonesia, 2007

4.3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DI SUMATERA UTARA