Uji Asumsi Klasik A. Pengujian Normalitas

lxiii Tabel 4.5 Reliabilitas Instrumen No.Butir Instrumen Cronbachs Alpha if Item Deleted Cronbachs Alpha Keputusan 1 ,858 0.80 Reliabel 2 ,853 0.80 Reliabel 3 ,846 0.80 Reliabel 4 ,849 0.80 Reliabel 5 ,847 0.80 Reliabel 6 ,859 0.80 Reliabel 7 ,863 0.80 Reliabel 8 ,855 0.80 Reliabel 9 ,850 0.80 Reliabel 10 ,856 0.80 Reliabel 11 ,856 0.80 Reliabel 12 ,855 0.80 Reliabel 13 ,855 0.80 Reliabel Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2011 Ketentuan untuk pengambilan keputusan yaitu menurut Kuncoro, 2008:40 menyatakan instrumen dapat dikatakan reliabel andal bila memiliki nilai Cronbach Alpha 0,80. Tabel 4.6 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha 0,80. maka setiap variabel dinyatakan reliabel.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik A. Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual penulis menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang menbandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. lxiv Hipotesis: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. .Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normal. Gambar 4.2 Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2011 Gambar 4.1 Histogram Regression Standardized Residual 2 -2 -4 Frequency 50 40 30 20 10 Histogram Dependent Variable: keputusankonsumen Mean =7.1 Std. Dev. = N =9 lxv Interpretasi pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal. Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2011. Gambar 4.3 Normal P- P Plot of Regression Standardized Residual Pada Gambar 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa data- data titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan Gambar 4.3 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa data telah memenuhi uji normalitas. Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: keputusankonsumen lxvi Uji Kolmogorov Smirnov 1 Sample KS dilakukan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal Situmorang, dkk, 2008: 59. Menentukan kriteria keputusan: 1. Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal. 2. Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal. Tabel 4.6 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 96 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,85338729 Most Extreme Differences Absolute ,136 Positive ,122 Negative -,136 Kolmogorov-Smirnov Z 1,331 Asymp. Sig. 2-tailed ,058 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2011 Pengambilan keputusan: Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,058 dan diatas nilai signifikan 5 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. lxvii

B. Pengujian Heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi. a. Model grafik Hipotesis: 1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regrasi mengalami gangguan heterokedastisitas. 2. Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regrasi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2011 Gambar 4. 4 Scatterplot Regression Studentized Residual 2 -2 -4 Regressi on St andardi zed Predi cted Va lue 2 1 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: keputusankonsumen lxviii Pada Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk pola tertentu karena itu tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. b. Model Glejser Menentukan kriteria keputusan: 1. Jika nilai signifikan 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. 2. Jika nilai signifikan 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas. Tabel 4,7 Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant -,616 ,995 -,619 ,538 personalselling ,096 ,060 ,170 1,603 ,112 Massselling -,028 ,041 -,072 -,682 ,497 salespromotion ,068 ,045 ,157 1,517 ,133 publicrelations ,005 ,049 ,011 ,110 ,913 a Dependent Variable: absut Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2011 Pada Tabel 4.8 tampak bahwa signifikasi variabel bebas lebih besar dari 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

C. Pengujian Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut: lxix Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF B Std. Error 1 Constant 3,555 1,489 2,388 ,019 Personalselling ,428 ,090 ,458 4,768 ,000 ,927 1,078 Massselling ,031 ,061 ,048 ,509 ,612 ,946 1,058 Salespromotio n ,013 ,067 ,018 ,190 ,850 ,974 1,027 Publicrelations ,075 ,073 ,097 1,027 ,307 ,963 1,039 a Dependent Variable: keputusankonsumen Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2011 Hasil pengujian: Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. Jika Tolerance 0,1 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika Tolerance 0,1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan Tolerance 0,1 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.

4.2.3 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

7 110 146

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

10 118 107

Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh

0 52 9

ANALISIS BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR TOSSA PADA PT. TOSSA NUSANTARA MOTOR CABANG LAMONGAN

0 33 14

ANALISIS BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT (STUDI KASUS DI CV. KARUNIA SEJAHTERA MOTOR KECAMATAN BALUNG TAHUN 2001

0 7 60

Analisis keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor honda dengan menggunakan jasa leasing PT. Federal International Finance di Jember

0 3 56

PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE CABANG PADANG.

1 1 15

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Bauran Promosi 2.1.1 Pengertian Bauran Promosi - Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

0 0 29

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

0 0 17