BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis
Kabupaten Bireuen merupakan bagian dari Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam memiliki luas sebesar 1901,22 Km
2
. yang terdiri dari 17 kecamatan. Salah satu kecamatan adalah Kecamatan Jeunieb yang terletak 25 km arah Barat dari
Ibukota Kabupaten Bireuen dengan jarak tempuh antara desa ke Ibukota kecamatan 7 Km.
4.1.2 Demografi
Jumlah penduduk Kecamatan Jeunieb menurut Badan Pusat Statis Kabupaten Bireuen sampai dengan akhir Desember 2009 sebanyak 23130 jiwa yang terdiri dari
4896 kepala keluarga.
4.1.3 Sarana Kesehatan
Dalam memperoleh upaya pelayanan kesehatan di Kecamatan Jeunieb, maka penduduk dilayani oleh sarana kesehatan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Jeunieb No.
Fasilitas Kesehatan Jumlah
1 Puskesmas induk
1 buah 2
Puskesmas pembantu 2 buah
3 Polindes
12 buah 4
Posyandu 38 buah
5 Mobil Puskesmas Keliling
2 unit 6
Kendaraan roda dua 4 buah
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen, 2009
Universitas Sumatera Utara
4.2 Analisis Univariat
Analisa Univariat dimaksud untuk menggambarkan masing-masing variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan tabel distribusi meliputi:
Karakteristik Individu umur, pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, pelatihan dan lama kerja dan variabel motivasi internal dan eksternal serta kinerja
bidan pelayanan antenatal, persalinan, deteksi dini risiko tinggikomplikasi kehamilan, rujukan komplikasi kebidanan, pelayanan neonatal dan ibu nifas di
Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireuen.
4.2.1 Karakteristik Individu
Karakteristik individu bidan desa yang diteliti meliputi umur, pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, lama kerja dan pelatihan. Dari hasil penelitian
dapat dibedakan masing-masing distribusi frekuensi sebagaimana pada tabel berikut ini.
Umur seseorang dapat menentukan kemampuannya dalam bekerja, termasuk bagaimana ia merespon stimulus yang dilancarkan individupihak lain. Hasil
penelitian diperoleh bahwa umur bidan yang sebagian besar dalam penelitian pada kelompok 40 tahun sebanyak 25 orang 69,4.
Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Bidan Berdasarkan Umur No.
Umur Bidan Jumlah
1 40 tahun
11 30,6
2 40 tahun
25 69,4
Jumlah 36
100,0
Universitas Sumatera Utara
Salah satu persyaratan yang telah ditetapkan bahwa menjadi bidan desa harus memiliki pendidikan Diploma. Hasil penelitian tingkat pendidikan bidan sebagian
besar berlatar belakang pendidikan Diploma 3 sebanyak 26 orang 72,2.
Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Bidan Berdasarkan Pendidikan No.
Pendidikan Bidan Jumlah
1 D1
10 27,8
2 D3
26 72,2
Jumlah 36
100,0
Status perkawinan bidan yang menikah dapat berguna sebagai motivator untuk menambah penghasilan keluarga, namun status perkawinan juga dapat menjadi
penghambat dalam meningkatkan kinerjanya. Hasil penelitian diperoleh status perkawinan bidan sebagian besar memiliki ikatan perkawinan kawin sebanyak 20
orang 55,6.
Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Bidan Berdasarkan Status Perkawinan No.
Status Perkawinan Bidan Jumlah
1 Belum kawin
16 44,4
2 Kawin
20 55,6
Jumlah 36
100,0
Pekerjaan merupakan usaha atau upaya yang dilakukan bidan untuk memperoleh penghasilan agar dapat membiayai keluarga atau diri sendiri. Jenis
pekerjaan bidan yang sebagian besar adalah PNS sebanyak 23 orang 63,9.
Tabel 4.5 Distribusi Karakteristik Bidan Berdasarkan Status Pekerjaan No.
Pekerjaan Bidan Jumlah
1 PTT
13 36,1
2 PNS
23 63,9
Jumlah 36
100,0
Universitas Sumatera Utara
Untuk membantu penyelenggaraan kesehatan di desa diberdayakan Bidan sebagai promotor dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Bidan
yang sudah bertugas cukup lama mempunyai kecenderungan melaksanakan kinerjanya dengan baik. Hasil penelitian diperoleh bahwa lama menjadi bidan
sebagian besar selama 6-10 tahun sebanyak 25 orang 69,4.
Tabel 4.6 Distribusi Karakteristik Bidan Berdasarkan Lama Bekerja
No. Lama Menjadi Bidan
Jumlah
1 0 - 5 tahun
7 19,4
2 6 - 10 tahun
25 69,4
3 10 tahun
4 11,2
Jumlah 36
100,0
Kemampuan dan keterampilan bidan sangat dipengaruhi oleh pelatihan- pelatihan yang pernah diikutinya. Berbagai pelatihan harus diikuti bidan untuk
menunjang kinerjanya di desa. Hasil penelitian diperoleh bahwa bidan pernah mengikuti berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampilannya sebanyak 18
orang 50. Tabel 4.7
Distribusi Karakteristik Bidan Berdasarkan Pelatihan No.
Pelatihan yang Diikuti Jumlah
1 Tidak pernah
19 52,8
2 Pernah
17 47,2
Jumlah 36
100,0
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Motivasi Bidan
Pengukuran motivasi bidan di desa dalam melaksanakan pekerjaannya diukur berdasarkan aspek motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Hasil penelitian menunjukkkan
sebagian besar responden 50 merasa bertanggung penuh atas pekerjaan dengan kategori kadang-kadang. Sebesar 61,1 responden kadang-kadang merasa
tugas merupakan bagian dari hidup. Sebesar 52,8 kadang-kadang melakukan hal yang terbaik dalam memberikan pertolongan persalinan. Sebesar 50 kadang-kadang
merasa keberhasilan dalam organisasi adalah hal yang utama. Sebesar 55,6 kadang- kadang berusaha mengerahkan seluruh kemampuan yang ada. Sebesar 58,3 kadang-
kadang sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, terlebih dahulu menentukan target pelaksanaan. Sebesar 44,4 merasa dalam melakukan tugas, berusaha melebihi
teman-teman dalam memberikan pelayanan kesehatan
.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden tentang Motivasi Intrinsik
No.
Motivasi Intrinsik
Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah n
n n
1 Bertanggung
jawab penuh atas pekerjaan
10 27,8
18 50,0
8 22,2
2 Tugas
merupakan bagian dari hidup
11 30,6
22 61,1
3 8,3
3 Melakukan
hal yang terbaik dalam memberikan
pertolongan
12 33,3
19 52,8
5 13,9
4 Keberhasilan
dalam organisasi adalah hal yang
utama
13 36,1
18 50,0
5 13,9
5 Untuk
mencapai tujuan yang telah saya
tetapkan, berusaha mengerahkan seluruh
kemampuan yang ada
10 27,8
20 55,6
6 16,7
6 Sebelum
melaksanakan suatu pekerjaan, terlebih
dahulu menentukan target pelaksanaan
10 27,8
21 58,3
5 13,9
7 Dalam
melakukan tugas, berusaha melebihi
teman-teman
14 38,9
16 44,4
6 16,7
Aspek motivasi ekstrinsik, dimana hasil penelitian menunjukkkan sebagian besar responden 55,6 merasa mengharapkan gaji untuk kepentingan pribadi
dengan kategori kadang-kadang. Sebesar 33,4 responden sering mengharapkan insentif untuk kepentingan pribadi. Sebesar 61,1 kadang-kadang merasa
penghargaan atas prestasi yang dikerjakan mendorong bekerja lebih giat. Sebesar 61,1 kadang-kadang berusaha untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi, bersedia
Universitas Sumatera Utara
mengerjakan tugas tambahan. Sebesar 58,3 kadang-kadang merasa jika hasil pekerjaan yang baik, maka akan memperoleh pekerjaan lagi dari orang lain pasien
lain.
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden tentang Motivasi Ektrinsik
No.
Motivasi Ektrinsik
Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah n
n n
1 Mengharapk
an gaji untuk kepentingan pribadi
12 33,3
20 55,6
4 11,1
2 Mengharapk
an insentif untuk kepentingan pribadi
12 33,3
5 13,9
5 13,9
3 Penghargaan
atas prestasi yang dikerjakan
mendorong bekerja lebih giat
8 22,2
22 61,1
6 16,7
4 Untuk
mencapai prestasi kerja yang tinggi,
bersedia mengerjakan tugas
tambahan
11 30,6
22 61,1
3 8,3
5 Ketika hasil
pekerjaan baik, maka
akan memperoleh
pekerjaan lagi dari orang lain pasien
lain
9 25,0
21 58,3
6 16,7
Kategori motivasi bidan desa dalam melaksanakan pekerjaannya
dikategorikan buruk, cukup dan baik, dimana sebagian besar berada pada kategori cukup, yaitu 19 orang 52,8, selebihnya pada kategori rendah dan tinggi. Secara
rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Distribusi Responden berdasarkan Kategori Motivasi Bidan No.
Motivasi Jumlah
1 Buruk
10 27,8
2 Cukup
19 52,8
3 Baik
7 19,4
Jumlah 36
100,0 4.2.3 Kinerja Bidan Desa
Pengukuran kinerja bidan desa didasarkan pada program pelayanan yang menjadi tanggung jawab bidan desa, yaitu pelayanan antenatal pemeriksaan
kehamilan, pertolongan persalinan, deteksi dini risiko tinggikomplikasi kebidanan, rujukan komplikasi kebidanan, serta pelayanan neonatal dan ibu nifas.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata cakupan pelayanan antenatal atau pemeriksaan kehamilan sebesar 55,6, cakupan pertolongan persalinan tidak
baik 66,7, deteksi dini risiko tinggikomplikasi kebidanan baik dan sebesar 46,5, rujukan komplikasi kebidanan sebesar 6, serta pelayanan neonatal dan ibu
nifas sebesar 92,8. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabe1 4.11 Distribusi Responden berdasarkan Cakupan Kinerja di Puskesmas Kecamatan Jeunieb
No. Kinerja Bidan
Cakupan Kinerja Bidan Desa Tidak baik
Baik n
n
1 Antenatal pemeriksaan kehamilan
20 55,6
16 44,4
2 Pertolongan Persalinan
24 66,7
12 33,3
3 Deteksi Dini Risiko Tinggi
Komplikasi Kebidanan 18
50 18
50 4
Rujukan Komplikasi Kebidanan 21
58,3 15
41,7 5
Pelayanan Neonatal dan Ibu Nifas 12
33,3 24
66,7
Universitas Sumatera Utara
Secara keseluruhan kinerja pelayanan bidan di desa dibandingkan dengan target cakupan yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal SPM bidang
kesehatan yang ditetapkan Depertemen Keschatan RI 2003, yaitu 90 untuk seluruh pelayanan kebidanan. Hasil penelitian berdasarkan rata-rata cakupan kinerja
bidan desa dikategorikan tidak baik skor 0-2 dan baik skor ≥ 3, dimana sebagian
besar kinerja bidan desa di Kecamatan Jeunieb melaksanakan kinerjanya dengan tidak baik, yaitu 21 orang 58,3, sedangkan bidan desa yang kinerjanya baik
sebanyak 15 orang 41,7. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.12 Distribusi Responden berdasarkan Kategori Kinerja di Puskesmas Jeunieb
No Kategori Kinerja
Jumlah
1 2
Tidak baik Baik
21 15
58,3 41,7
Jumlah 36
100.0
4.3 Analisa Bivariat