Eksplan Kultur Jaringan Jeruk

2.2.1 Eksplan

Eksplan ini biasanya berupa bagian yang paling kecil dari jaringan atau organ yang diambil dari tanaman yang kemudian akan dikulturkan. Menurut Nusmawarhaeni et al., 2001, eksplan tanaman yang masih muda menghasilkan tunas maupun akar adventif lebih cepat bila dibandingkan dengan bagian yang tua. Hal itu karena bagian tersebut memiliki sifat pertumbuhan yang agresif. Jaringan tanaman yang masih muda mempunyai daya regenerasi yang lebih tinggi, sel-selnya masih aktif membelah diri dan relatif mengandung lebih sedikit kontaminan. Sedangkan jaringan tanaman yang sudah tua lebih sedikit beregenerasi dan biasanya mengandung lebih banyak kontaminan Yusnita, 2003. Penggunaan eksplan dari jaringan muda lebih sering berhasil karena sel-selnya aktif membelah, dinding sel tipis karena belum terjadi penebalan lignin dan selulosa yang menyebabkan kekakuan pada sel. Gunawan 1995 menyatakan bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai eksplan adalah pucuk muda, batang muda, daun muda, kotiledon, hipokotil. Menurut Wattimena 1992 perbedaan dari bagian tanaman yang digunakan akan menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda. Eksplan tanaman yang masih muda menghasilkan tunas maupun akar adventif lebih cepat bila dibandingkan dengan bagian yang tua. Perbedaan dari bagian tanaman yang digunakan akan menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda. Santoso Nursandi 2004 menambahkan bahwa langkah pertama untuk menentukan bagian mana dari tanaman yang akan digunakan sebagai eksplan adalah melihat potensi genetik yang ada pada tanaman di lapangan. Untuk itu perlu dilakukan analisis jaringan secara in vivo untuk mengetahui bagian tanaman yang mempunyai kandungan tertinggi senyawa yang diinginkan. Tanaman yang mempunyai kandungan senyawa tertentu dalam jumlah besar akan mampu menghasilkan senyawa yang sama dalam jumlah besar pula apabila tanaman tersebut dikulturkan secara in vitro. Hal ini sesuai dengan teori totipotensi yang dimiliki suatu sel. Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Khurniawati 2007, eksplan yang paling sering digunakan untuk embriogenesis langsung adalah embrio zigotik muda. 7 Universitas Sumatera Utara Jaringan pada embrio zigotik muda secara alami merupakan jaringan yang embriogenik. Ekplan diberi perlakuan kinetin 1,0 mgl + sukrosa 10 gl, kinetin 2,0 mgl + sukrosa 30 gl, kinetin 3,0 mgl + sukrosa 10 gl menghasilkan kultur dengan persentase hidup yang tinggi yaitu 75. Konsentrasi kinetin 1,0 mgl mampu mempercepat saat inisiasi tunas dalam waktu 16,02 HSI. Konsentrasi sukrosa 30 gl mampu mempercepat saat inisiasi tunas dalam waktu 16,08 HSI Khurniawati, 2007.

2.2.2 Media Kultur Jaringan