Metode Runge-Kutta Simulasi Pendulum Foucault Dengan Menggunakan Mathematica 6

Persamaan 2.8 sampai 2.10 di subsitusikan ke persamaan 2.5 yang mempengaruhi gaya dari pendulu m relatif terhadap perputaran bumi. Efek dari ? sangat kecil pada gerakan pendulum dan sekarang dibahas secara rinci. dimana ? = 2p radhari ≈ 7,27.10 -5 rads sangat kecil, perkiraan sekarang dibuat untuk mengurangi kompleksitas pada persamaan 2.8 sampai 2.10 tapi masih mempertahankan efek ? tentunya. Karena ayunan cukup kecil, gerakan pendulum boleh dikatakan berada pada bidang datar, maksudnya komponen gerakan ke atas dan ke bawahnya boleh diabaikan yang berarti z dan z adalah 0. Maka persamaan pendulum Foucault adalah ditunjukkan pada persamaan 2.11 dan 2.12. sin 2 = + Ω − x L g y x λ 2.11 sin 2 = + Ω + y L g x y λ 2.12 Persamaan 2.11 dan 2.12 diatas menghubungkan gerakan-gerakan sepanjang sumbu x dan sepanjang sumbu y yang berarti menentukan bentuk lintasan pendulum.Marcelo da Silva,2004

2.4. Metode Runge-Kutta

Salah satu metode numerik yang digunakan dalam penyelesaian persamaan differesial adalah metode Runge-Kutta. Metode ini mencapai ketelitian suatu pendekatan deret Taylor tanpa memerlukan kalkulasi turunan yang lebih tinggi. Banyak perubahan terjadi, tetapi semuanya dapat ditampung dalam bentuk umum dari persamaan 2.13 y i+1 = y i + f x i , y i , h h 2.13 dimana f x i , y i , h disebut suatu fungsi yang dapat diinterpretasikan sebagai sebuah slope rata-rata sepanjang interval. Fungsi tersebut dapat ditulis dalam bentuk umum dalam persamaan 2.14. Universitas Sumatera Utara f = a 1 k 1 + a 2 k 2 + … + a n k n 2.14 dimana setiap a adalah konstanta dan setiap k besarnya adalah persamaan-persamaan 2.15. k 1 = fx i , y i k 2 = fx i + p 1 h, y i + q 11 k 1 h k 3 = fx i + p 2 h, y i + q 21 k 1 h + q 22 k 2 h 2.15 M k n = fx i + p n-1 h, y i + q n-1,1 k 1 h + q n-1,2 k 2 h + ...+ q n-1,n -1 k n-1 h Semua harga k berhubungan secara rekurensi. Artinya k1 muncul dalam persamaan untuk k 2, yang muncul lagi dalam persamaan untuk k3, dan seterusnya. Rekurensi ini membuat metode RK efisien untuk kalkulasi oleh komputer Raymond et al, 1991. Berbagai jenis metode Runge-Kutta dapat direncanakan dengan melaksanakan jumlah suku-suku yang berbeda pada fungsi tersebut seperti dinyatakan oleh n. untuk n = 1 atau RK orde pertama ternyata adalah metode Euler, yaitu persamaan 2.16. y 1 = y + h fx ,y 2.16 Dalam deret Taylor didapatkan persamaan 2.17. ... , 2 , 2 + + + = + = y x f h y h fx y h yx y 2.17 Untuk metode RK orde kedua diberikan oleh persamaan-persamaan 2.18. Universitas Sumatera Utara x h k y k y h x hf k hfx , y k ∆ = = ∆       + + = = dengan , 2 1 , 2 1 2 1 2 1 2.18 Metode RK orde tiga diberikan oleh persamaan-persamaan 2.19. 4 6 1 2 , 2 1 , 2 1 3 2 1 1 2 3 1 2 1 k k k y k k y h x hf k k y h x hf k hfx , y k + + = ∆ − + + =       + + = = 2.19 Metode RK orde empat diberikan oleh persamaan-persamaan 2.20. y x y h x y k k k k y k y h x hf k k y h x hf k k y h x hf k hfx , y k ∆ + = + + + + = ∆ + + =       + + =       + + = = 2 2 6 1 , 2 1 , 2 1 2 1 , 2 1 4 3 2 1 3 4 2 3 1 2 1 2.20 Sedangkan untuk menyelesaikan persamaan differensial orde dua digunakan metode RK orde empat dengan terlebih dahulu membuat permisalan. Ditinjau persamaan differensial orde dua seperti pada persamaan 2.21. , , 2 2 dx dy y x f dx y d = 2.21 Universitas Sumatera Utara Dengan yx = y , dan y’x = y ’ . Persamaan 2.19. dibuat permisalan sehingga diperoleh persamaan-persamaan 2.22. , , , , z y x f y y x f y z dx dz z y dx dy = ′ = ′′ = ′ = = ′ = 2.22 Persamaan-persamaan 2.16. merupakan persamaan-persamaan simultan yang dapat juga dituliskan sebagai f 1 x,y,z=z dan f 2 x,y,z=fx,y,z . Berdasarkan persamaan-persamaan 2.16 tersebut, persamaan differensial orde tersebut diselesaikan dengan mengikuti aturan metode RK orde empat pada persamaan 2.14 Kandasamy et al,1997. Contoh Runge kutta: = + + y xy y dengan 1 1 , ; 1 ; 1 y y y y = = = z y xy y = − − = z y = z y x f z dx dy , , 1 = = z y x f y xz dx y d , , 2 2 2 = − − = Dengan memberikan nilai awal , 1 = = = y z y maka: 1 , , 1 , 1 , , , 1 1 1 = = = = f z y x hf k 1 , 1 1 , 1 1 , , 1 , 1 , , , 2 2 1 − = − = − − = = = f z y x hf l       + + + = 1 1 1 2 2 1 , 2 1 , 2 1 l z k y h x hf k Universitas Sumatera Utara       − + + + = 1 , 2 1 , 2 1 1 , 1 , 2 1 1 , 1 f 005 , , 1 , 05 , 1 , 1 f = 005 , 2 − = k       + + + = 1 1 2 2 2 1 , 2 1 , 2 1 l z k y h x hf l 005 . , 1 , 05 . 1 , 2 − = f 09975 , 2 − = l       + + + = 2 2 1 3 2 1 , 2 1 , 2 1 l z k y h x hf k 0499 . , 9975 . , 05 . 1 , 1 − = f = -0.00499       + + + = 2 2 2 3 2 1 , 2 1 , 2 1 l z k y h x hf l 0499 . , 9975 . , 05 . 1 , 2 − = f = -0.09950 3 3 1 4 , , l z k y h x hf k + + + = = -0.00995 3 3 2 4 , , l z k y h x hf l + + + = 0995 . , 99511 . , 1 . 1 , 2 − = f = -0.0985 0995 . , 99511 . , 1 . 1 , 1 − = f Universitas Sumatera Utara y y y ∆ + = ∴ 1 = [ ] 00995 . 00499 . 2 005 . 2 2 1 1 − − + − + + = 0.9950

2.5 Mathematica 6