84
4. Memberi judul di setiap soal cerita yang disajikan pada LKS.
5. Mempersingkat cerita dengan menghilangkan kalimat yang tidak perlu
ada dalam cerita tersebut. 6.
Pada bagian menanya menghilangkan nomor karena hanya menyajikan satu contoh pertanyaan.
7. Memperbaiki beberapa kata yang kurang tepat dalam LKS.
8. Menambahkan kegiatan ayo mempresentasikan serta menghilangkan
kegiatan yeey saya berhasil.
4. Implementation Implementasi
Pada tahap impelentasi dilakukan beberapa kegiatan, yaitu uji coba perangkat
pembelajaran, pengukuran
kemampuan pemecahan
masalah, penyebaran angket respon guru dan penyebaran angket respon siswa. Berikut
merupakan penjelasan hasil kegiatan pada tahap implementasi. a.
Uji Coba Perangkat Pembelajaran Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan di SMP N 8 Yogyakarta. Uji
coba dilakukan oleh peneliti pada bulan Maret 2017 dengan subjek penelitian siswa kelas VII B yang berjumlah 31 siswa. Berikut adalah jadwal uji coba
perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
Tabel 12. Jadwal Uji Coba Produk
No. Pertemuan ke-
Waktu Uji Coba
Materi Alokasi
Waktu 1
1 21 Maret 2017
Pretest serta keuntungan,
kerugian dan impas 3 x 40 menit
2 2
25 Maret 2017 Keuntungan, kerugian dan
impas, dan bunga tunggal 2 x 40 menit
3 3
1 April 2017 Bunga Tunggal dan Diskon 2 x 40 menit
4 4
4 April 2017 Diskon dan Pajak
3 x 40 menit 5
5 8 April 2017
Bruto, Netto dan Tara 2 x 40 menit
85
Dalam uji coba di lapangan, alokasi waktu pembelajaran berbeda dengan apa yang ada telah direncanakan dalam RPP. Hal ini terjadi karena sebelum
produk diujikan, peneliti melakukan pretest untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa sebelum produk diujikan serta karena terdapat hari
libur dijadwal yang seharusnya untuk ujicoba. Alokasi waktu yang direncanakan pada pertemuan pertama dan selanjutnya memiliki pola 3, 2, 3, dan 2 jam
pelajaran berganti menjadi 3, 2, 2, 3, 2 jam pelajaran. Berikut merupakan susunan materi yang diberikan dikarenakan kendala tersebut.
Pertemuan pertama dilakukan pretest dan memberikan materi terkait keuntungan, kerugian, dan impas dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran. Pretest
dilakukan selama 2 jam pelajaran kemudian dilanjutkan materi. Pertemuan kedua melanjutkan materi terkait keuntungan, kerugian dan impas serta memberikan
materi terkait bunga tunggal dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Pertemuan ketiga melanjutkan materi terkait bunga tunggal dan memberikan materi diskon
dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Pertemuan keempat melanjutkan materi terkait diskon dan memberikan materi pajak dengan alokasi waktu 3 jam
pelajaran. Pertemuan kelima memberikan materi terkait bruto, netto dan tara dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran.
Berdasarkan penjelasan terkait materi yang diajarkan pada setiap pertemuannya, maka modisikasi terkait alokasi waktu pembelajaran dapat diatasi
dengan baik. Hal ini dikarenakan pada setiap materi telah disusun dengan alokasi waktu yang memiliki jumlah 10 jam pelajaran dengan 5 topik materi. Sehingga
apabila diterapkan dengan alokasi waktu 10 jam pelajaran, materi yang diajarkan
86
akan dapat tersampaikan dengan baik, walaupun memiliki perbedaan pada alokasi waktu yang ada. Sehingga apabila terjadi kendala seperti yang dialami oleh
peneliti, akan dapat diatasi dengan baik oleh guru pengguna perangkat pembelajaran apabila memahami pembagian alokasi waktu pada setiap topiknya.
Pembelajaran yang dilakukan saat penelitian adalah diawali dengan siswa diberikan penjelasan terkait cara menggunakan LKS. Setiap siswa
mendapatkan 1 LKS. Siswa mengerjakan setiap kegiatan dalam LKS secara individu.
Pembelajaran diawali dengan siswa diberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi. Setelah itu siswa diberikan motivasi agar semangat dalam belajar.
Kemudian siswa dipandu untuk mengerjakan LKS. Berikut ini adalah gambar peneliti sedang memandu siswa dalam mengerjakan LKS.
Gambar 32. Peneliti Memandu Siswa dalam Mengerjakan LKS
Siswa dihadapkan pada konteks dalam LKS yang berisi masalah. Kemudian siswa mengamati permasalahan tersebut. Setelah mengamati permasalahan, siswa
diberikan kesempatan bertanya terkait masalah tersebut. Ketika tidak ada yang bertanya, peneliti memberikan pertanyaan pancingan agar siswa bertanya. Setelah
itu, siswa menggali informasi yang diperlukan untuk mengerjakan permasalahan
87
tersebut sehingga ia dapat menyusun rencana untuk menyelesaikan permasalahan. Setelah siswa mempunyai informasi dan telah menyusun rencana, siswa
menyelesaikan permasalahan. Dalam hal ini peneliti berkeliling untuk memantau pekerjaan siswa serta membantu siswa apabila dalam kesulitan. Berikut ini adalah
gambar siswa sedang mengerjakan LKS.
Gambar 33. Siswa mengerjakan LKS
Setelah siswa selesai menyelesaikan permasalahan, siswa diberikan kesempatan untuk mengecek kembali jawaban mereka, yakni dengan cara melihat
cara yang sudah digunakan serta jawaban yang telah didapatkan apakah telah sepenuhnya benar. Siswa juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan
temannya untuk memastikan jawaban yang telah didapatkan. Setelah itu, siswa diminta untuk menyimpulkan apa yang telah diperoleh dari penyelesaian yang
didapatkan dari permasalahan tersebut. Sehingga siswa memahami konsep yang didapatkan setelah menyelesaikan permasalahan. Setelah itu, salah satu siswa
diberikan kesempatan untuk mempresentasikan jawaban mereka. Siswa yang maju mempresentasikan terkadang ditunjuk oleh peneliti, namun ada juga yang maju
88
secara sukarela. Berikut adalah gambar siswa sedang mempresentasikan pekerjaannya.
Gambar 34. Siswa Mempresentasikan Pekerjaannya
Dalam pembelajaran menggunakan LKS, siswa merespon dengan baik apa yang disampaikan oleh peneliti. Dalam mengerjakan LKS, peneliti berkeliling
untuk memantau siswa serta membimbing siswa apabila siswa kesulitan. Secara keseluruhan pembelajaran berjalan dengan lancar dan siswa mampu memahami
pembelajaran dengan baik. Hal ini terlihat dengan setiap siswa mampu mengerjakan LKS dan dapat menyimpulkan hal yang dipelajari yang tertera dalam
LKS. Siswa juga diberikan latihan soal oleh peneliti yang dibahas setiap awal pembelajaran oleh peneliti bersama dengan siswa. Contoh LKS yang telah
dikerjakan oleh siswa tersaji pada lampiran H.7. b.
Pengisian Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Selama perangkat pembelajaran diujikan, guru atau observer mengamati
kegiatan pembelajaran yang berlangsung dan mencatat kejadian tertentu yang dianggap penting dan dapat dijadikan saran perbaikan terhadap RPP dan LKS
89
yang dikembangkan. Berikut adalah hasil analisis pengisian lembar keterlaksanaan pembelajaran oleh guru atau observer.
Tabel 13. Hasil Analisis Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran No. Pertemuan ke-
Rata-Rata Nilai Klasifikasi
1 1
88,2 Sangat Baik
2 2
94,1 Sangat Baik
3 3
100 Sangat Baik
4 4
94,1 Sangat Baik
Berdasarkan data yang sudah ada, maka rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran keseluruhan adalah 94,1 dengan klasisfikasi sangat baik. Dari
hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi salah satu kriteria efektif. Contoh lembar keterlaksaan pembelajaran yang telah
dilakukan pengamatan oleh observer disajikan pada Lampiran I.1. c.
Pengukuran Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pengukuran kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dilakukan
dua kali, yaitu sebelum dan sesudah menggunakan LKS. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika sisswa
tersebut adalah pretest dan posttest. Soal dalam pretest maupun posttest merupakan soal yang memuat masalah. Contoh soal pretest yang telah dikerjakan
oleh siswa tersaji pada lampiran H.1. Sedangkan contoh soal posttest yang telah dikerjakan oleh siswa tersaji pada lampiran H.2. Penyelesaian yang digunakan
oleh siswa dalam mengerjakan soal tersebut diukur sesuai dengan pedoman rubrik penilaian yang tersaji pada lampiran E.5 untuk pretest, serta pada lampiran
E.8 untuk posttest. Berikut ini merupakan hasil analisis terhadap pretest dan posttest
tersebut.
90
Tabel 14. Hasil Analisis Pretest dan Posttest No.
Ulangan Nilai
Terendah Nilai
Tertinggi Rata-Rata
Nilai Persentase
Kelulusan
1 Pretest
43 89
76,06 58,06
2 Posttest
79 100
93,77 96,77
Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa serta persentase kelulusan siswa, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti
memenuhi salah satu kriteria efektif. Penyelesaian yang digunakan oleh siswa dalam mengerjakan soal tersebut juga digunakan untuk mengukur kemampuan
pemecahan masalah siswa. Analisis kemampuan pemecahan masalah pada pretest disajikan pada lampiran I.2. Sedangkan analisis kemampuan pemecahan masalah
pada posttest disajikan pada lampiran I.3. Berdasarkan hasil analisis terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa tersebut didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 15. Rata-Rata Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa No. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Pretest
Posttest
1 Memahami
masalah dan
merencanakan pemecahan masalah
80,41 97,93
2 Membuat proses penyelesaian suatu masalah
73,96 92,86
3 Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil
sesuai permasalahan asal, serta memeriksa kebenaran hasil atau jawabannya
67,74 91,70
Berdasarkan tabel di atas, setiap indikator kemampuan pemecahan masalah siswa meningkat setelah perangkat diujikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
d. Penyebaran Angket Respon Guru
Guru memberikan respon terhadap perangkat yang dikembangkan oleh peneliti. Analisis respon guru terhadap RPP disajikan pada lampiran I.4.
Lembar angket respon guru terhadap RPP yang telah dinilai disajikan pada
91
lampiran I.5. Sedangkan analisis respon guru terhadap LKS disajikan pada lampiran I.6. Lembar angket respon guru terhadap LKS yang telah dinilai
disajikan pada lampiran I.7. Berikut ini merupakan hasil analisis terhadap angket respon guru tersebut.
Tabel 16. Hasil Analisis Angket Respon Guru No. Perangkat
Pembelajaran Rata-Rata Nilai
Klasifikasi Tiap
Butir Tiap
Aspek Tiap Butir
Tiap Aspek
1 RPP
4,89 4,89
Sangat Baik Sangat Baik 2
LKS 4,73
4,75 Sangat Baik Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis respon guru terhadap perangkat pembelajaran tersebut, maka perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti telah
memenuhi salah satu kriteria praktis. e.
Penyebaran Angket Respon Siswa Siswa memberikan respon terhadap LKS yang dikembangkan oleh peneliti
setelah dilakukan posttest. Analisis terhadap respon siswa tersebut disajikan pada lampiran I.8. Sedangkan lembar angket respon yang telah dinilai disajikan pada
lampiran I.9. Berikut ini merupakan hasil analisis terhadap angket respon siswa tersebut.
Tabel 17. Hasil Analisis Angket Respon Siswa No. Kategori
Rata-Rata Nilai Klasifikasi
1 Tiap Butir
4,07 Baik
2 Tiap Aspek
3,97 Baik
Berdasarkan hasil analisis respon siswa terhadap LKS tersebut, maka LKS
yang dikembangkan oleh peneliti telah memenuhi salah satu kriteria praktis.
5. Evaluation Evaluasi