Analysis Analisis Hasil Penelitian

51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian untuk setiap langkah sebagai berikut.

1. Analysis Analisis

Tahap analisis dalam penelitian pengembangan ini terdiri dari tiga kegiatan analisis, yaitu analisis kebutuhan, analisis karakteristik kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. a. Analisis Kebutuhan Siswa SMP kelas VII menurut Piaget masih dalam tahap peralihan dari penggunaan operasi konkret ke penerapan operasi formal dalam penalaran. Menurut Piaget penggunaan operasi formal bergantung pada ketidakasingan siswa dengan suatu materi tertentu. Saat siswa tidak asing dengan suatu materi mereka lebih mungkin menggunakan operasi formal. Siswa dalam memahami pengetahuan yang bersifat formal masih sangat memerlukan konteks masalah- masalah nyata yang dekat dalam diri siswa. Oleh karena itu perangkat pembelajaran yang dikembangkan memuat materi yang berorientasi pada masalah-masalah nyata yang dekat dalam diri siswa sebagai konteks bagi siswa belajar. Masalah nyata dapat digunakan sebagai cara untuk menstimulasikan kemampuan pemecahan masalah siswa. Pembelajaran matematika yang menggunakan pemecahan masalah sebagai stimulasi di awal pembelajaran adalah pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah memuat beberapa sintaks yaitu: orientasi siswa kepada masalah, mengorganisasikan siswa untuk 52 belajar, membimbing penyelidikan, menganalisis, mengevaluasi proses pemecahan masalah, dan menyajikan hasil karya. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan langkah- langkah kegiatan pembelajaran berbasis masalah yang telah difasilitasi dengan pendekatan saintific, yaitu orientasi siswa kepada masalah, yang mana siswa dihadapkan pada permasalahan dengan kegiatan mengamati permasalahan dan bertanya terkait permasalahan. Kemudian mengorganisasikan siswa untuk belajar, yakni siswa menggali informasi untuk memahami permasalahan serta membuat rencana untuk menyelesaikan permasalahan. Kemudian membimbing penyelidikan, yakni siswa menalar untuk menyelesaikan masalah serta memeriksa kembali terkait pemecahan masalah yang didapatkan. Kemudian menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, yakni siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang siswa gunakan dengan kegiatan menyimpulkan.Kemudian menyajikan hasil karya, yakni siswa merencanakan dan menyajikan hasil penyelesaian masalah yang didapatkan dengan kegiatan mempresentasikan. b. Analisis Kurikulum Analisis Kurikulum dilakukan dengan menetapkan Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD dari materi aritmetika sosial. Setelah itu, dirumuskan indikator pencapaian pembelajaran sesuai dengan cakupan materi yang akan disajikan dalam penelitian ini. Hasil analisis kurikulum tersebut adalah sebagai berikut: Kompetensi Inti K1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 53 K2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. K3: Memahami, menerapkan pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. K4: Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret mengggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengurang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori. Kompetensi Dasar 3.11 Menganalisis aritmetika sosial penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara 4.11 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika sosial penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.11.1 Mendapatkan informasi yang terkait dengan artimetika sosial 3.11.2 Menentukan hubungan antara penjualan, pembelian, untung, dan rugi 3.11.3 Menentukan bunga tunggal dan pajak 3.11.4 Menentukan hubungan antara, bruto, neto, dan tara 4.11.1 Memecahkan masalah terkait dengan aritmetika sosial baik melalui tanya jawab, diskusi, atau presentasi Diketahui kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum 2013. Sehingga dalam menetapkan KI, KD berdasarkan permendukbud nomor 24 tahun 2016 serta merumuskan indikator pencapaian kompetensi yang berdasarkan KI dan KD yang telah ditetapkan yang mana telah dijabarkan pada hasil analisis kurikulum. Dalam mengembangkan RPP, komponen yang ada di dalam RPP adalah sesuai dengan yang tercantum dalam Permendikbud nomor 22 tahun 2016. Menurut Permendikbud nomor 58 tahun 2014 tentang kurikulum SMP, jumlah jam pelajaran dalam satu minggu untuk matematika di SMP adalah 5 jam pelajaran. Dalam satu minggu terdiri dari 2 kali pertemuan dengan pertemuan pertama 3 jam 54 pelajaran dan pertemuan kedua 2 jam pelajaran. Diketahui untuk 1 jam pelajaran pada pembelajaran di SMP memiliki alokasi waktu 40 menit. Oleh karena waktu yang dialokasikan pada RPP untuk pembelajaran materi aritmetika sosial adalah 10 jam pelajaran, maka waktu yang dialokasikan adalah 3, 2, 3, 2 jam pelajaran. c. Analisis Karakteristik Siswa Analisis karakteristik siswa dilakukan dengan melakukan identifikasi karakter siswa pengguna LKS yang dikembangkan, yaitu siswa kelas VII. Analisis tersebut dilakukan dengan memperhatikan aspek bakat, kematangan, kecerdasan, motivasi belajar dan kemampuan awal yang telah dimiliki siswa. Berdasarkan tahap perkembangan kognitif, siswa SMP kelas VII pada umumnya berada pada tahap operasional formal. Pada tahap ini, anak-anak bisa menangani situasi hipotesis dan proses berpikir mereka tidak lagi tergantung. Menurut Piaget penggunaan operasi formal bergantung pada ketidakasingan siswa dengan suatu materi tertentu. Saat siswa merasa tidak asing dengan suatu materi mereka lebih mungkin menggunakan operasi formal. Sebaliknya apabila mereka asing terhadap suatu materi, siswa cenderung menggunakan pola penalaran konkret dan tidak sering menggunakan ide-ide mereka sendiri Slavin, 2008: 113. Berdasarkan hasil analisis karakteristik siswa yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa siswa sudah mampu untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri berdasarkan informasi yang sudah diketahuinya terlebih dahulu melalui diskusi yang dilakukan selama proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut di atas, pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran berbasis masalah akan dapat diterapkan untuk siswa SMP kelas VII. 55 Berdasarkan karakteristik siswa SMP kelas VII dan berdasarkan hasil analisis sebelumnya, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS. RPP dan LKS yang dikembangkan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah pada materi aritmetika sosial.

2. Design Perancangan