55
Berdasarkan karakteristik siswa SMP kelas VII dan berdasarkan hasil analisis sebelumnya, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran berupa
RPP dan LKS. RPP dan LKS yang dikembangkan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah pada materi aritmetika sosial.
2. Design Perancangan
Berdasarkan hasil analisis, selanjutnya dilakukan rancangan pada RPP dan LKS. Rancangan-rancangan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.
a. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Penyusunan RPP dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1 Menuliskan identitas
Identitas yang dimaksud meliputi: identitas sekolah, identitas mata pelajaran, tingkat kelas, semester, materi pokok, dan alokasi waktu.
2 Menuliskan kompetensi inti
3 Menuliskan kompetensi dasar
4 Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
Merumuskan indikator pencapaian kompetensi yang mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar serta mampu mewakili semua
kompetensi yang diharapkan. 5
Merumuskan tujuan pembelajaran Merumuskan tujuan pembelajaran yang mengacu pada indikator
pencapaian kompetensi serta mampu mewakili semua kompetensi yang diharapkan.
56
6 Menentukan materi pembelajaran
Materi pembelajaran yang dimaksud adalah yang dapat mencakup indikator dan tujuan pembelajaran serta memperhatikan karakteristik
dan kebutuhan siswa. 7
Menentukan model metode pembelajaran Model atau metode pembelajaran yang digunakan dapat mendorong
tercapainya tujuan pembelajaran serta sesuai dengan materi pembelajaran yang telah ditentukan yaitu model pembelajaran berbasis
masalah. 8
Menentukan sumber belajar Sumber belajar yang digunakan ialah yang sesuai dengan kebutuhan
guru dan siswa. 9
Menentukan media pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan adalah yang dapat menunjang
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai yakni berupa LKS yang dikembangkan oleh peneliti.
10 Menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran disusun sedemikian rupa sehingga sesuai dengan pendekatan PBL yang difasilitasi dengan pendekatan saintific
yang terdiri dari: orientasi siswa kepada masalah yaitu kegiatan mengamati dan menanya. Kemudian mengorganisasikan siswa untuk
belajar yaitu dalam kegiatan menggali infomasi. Kemudian membimbing penyelidikan dalam kegiatan menalar dan mengecek
57
jawaban kembali. Kemudian menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dalam kegiatan menyimpulkan. Kemudian
menyajikan hasil karya dalam kegiatan mempresentasikan. 11
Merumuskan penilaian Mencantumkan prosedur penilaian serta kisi-kisi dan rubrik penilaian.
12 Menentukan program tindak lanjut
Merumuskan tindak lanjut mengenai hasil pembelajaran terkait penilaian yang diperoleh oleh siswa.
b. Peta kebutuhan LKS
Peta kebutuhan LKS memuat materi yang akan dibahas dalam LKS berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang dijabarkan dari KD. Peta
kebutuhan LKS disajikan pada gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Bagan Peta Kebutuhan LKS
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika sosial penjualan,
pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase,
bruto, neto, tara. Menganalisis
aritmetika sosial
penjualan, pembelian,
potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal,
persentase, bruto, neto, tara. LKS 1: Keuntungan,
Kerugian dan Impas
LKS 5: Bruto, Netto dan Tara
LKS 4: Pajak LKS 3: Diskon
LKS 2: Bunga Tunggal
58
c. Penyusunan kerangka LKS
LKS yang disusun terbagi dalam tiga bagian yaitu bagian awal, isi, dan akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, kata pengantar, petunjuk
penggunaan LKS, kompetensi dan tujuan pembelajaran, peta konsep dan daftar isi. Bagian isi terdiri dari keseluruhan kegiatan yang ada dalam LKS.
Sedangkan bagian akhir meliputi daftar pustaka. Berikut merupakan kerangka LKS yang dihasilkan.
d. Pengumpulan Referensi
Berikut ini merupakan buku yang dijadikan referensi dalam pengembangan LKS.
1 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013.
Matematika SMP MTs Kelas VII . Jakarta: Kemendikbud.
Sampul
Kata Pengantar Petunjuk Penggunaan
Daftar Isi Peta Konsep
Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran Lembar Kegiatan Siswa 1
Lembar Kegiatan Siswa 2 Lembar Kegiatan Siswa 3
Lembar Kegiatan Siswa 4 Lembar Kegiatan Siswa 5
Daftar Pustaka
59
2 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016.
Matematika SMP MTs Kelas VII . Jakarta: Kemendikbud.
3 Suswanto DTK, dkk. 2015. Detik-Detik Plus 2016. Surabaya: Pustaka
Tanah Air. e.
Penyusunan Instrumen Penelitian Instrumen yang disusun dalam penelitian pengembangan ini
merupakan instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data terkait dengan nilai kavalidan, kepraktisan, dan keefektifan dari RPP dan LKS
yang dikembangkan. Adapun hasil tahap penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut.
1 Lembar Penilaian Kevalidan RPP dan LKS
Lembar penilaian RPP dan LKS berbentuk angket yang memuat beberapa butir pernyataan untuk lembar penilaian RPP dan memuat
pernyataan untuk lembar penilaian LKS. Masing-masing butir pernyataan memiliki lima alternatif pilihan, yaitu “sangat baik”, “baik”,
“cukup”, “kurang”, dan “sangat kurang”. Sebelum digunakan, lembar penilaian kevalidan RPP dan LKS divalidasi terlebih dahulu oleh dosen
ahli untuk memastikan bahwa lembar penilaian tersebut valid yakni dapat mengukur apa yang hendak diukur. Kisi-kisi lembar penilaian
kevalidan RPP disajikan pada lampiran A.1, sedangkan kisi-kisi lembar penilaian kevalidan LKS disajikan pada lampiran B.1.
2 Angket Respon Guru dan Siswa terhadap Kepraktisan Perangkat
Pembelajaran
60
Angket respon untuk guru berisi pernyataan-pernyataan. Sedangkan angket respon untuk siswa disusun dari beberapa pernyataan
positif dan beberapa pernyataan negatif. Angket tersebut terdiri dari butir pernyataan memiliki lima alternatif pilihan, yaitu “sangat setuju”,
“setuju”, “ragu-ragu”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”. Kisi-kisi angket respon guru disajikan pada lampiran C.1 dan C.3, sedangkan
kisi-kisi angket respon siswa disajikan pada lampiran D.1. Sebelum digunakan, angket respon guru dan siswa terlebih dahulu divalidasi oleh
dosen ahli untuk mengetahui apakah angket respon guru dan siswa yang disusun valid mengukur apa yang hendak diukur atau tidak.
3 Lembar Observasi Keteraksanaan Pembelajaran
Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan sebagai panduan bagi observer pengamat untuk mengamati kegiatan
pembelajaran yang terselenggara menggunakan perangkat berbasis masalah pada materi aritmetika sosial. Lembar observasi ini disusun dari
beberapa pernyataan yang disajikan pada lampiran F.1. 4
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematika dibagi
menjadi dua, yaitu pretest dan posttest. Masing-masing dirancang terdiri dari 7 soal uraian. Penyusunan instrumen pretest dan posttest didasarkan
pada indikator pembelajaran yang telah disusun berdasarkan KI dan KD. Selain itu, instrumen disusun berdasarkan indikator kemampuan
pemecahan masalah matematika, yaitu memahami masalah dan
61
merencanakan pemecahan masalah, membuat proses penyelesaian suatu masalah,
menjelaskan atau
menginterpretasikan hasil
sesuai permasalahan asal, serta memerika kebenaran hasil atau jawabannya.
Sebelum digunakan, instrumen pretest dan posttest divalidasi terlebih dahulu oleh dosen ahli untuk menentukan apakah instrumen tersebut
valid atau tidak. Kisi-kisi instrumen pretest disajikan pada lampiran E.3, sedangkan kisi-kisi instrumen posttest disajikan pada lampiran E.6.
3. Development Pengembangan