Sifat Kimia dan Biokimia Karbohidrat Table. 2.1 Sifat Kimia Dan Biokimia Karbohidrat

48 tulang belakang, kantong amniotic pada kehamilan dan air membantu pemeliharaan suhu tubuh. Istilah penting yang berkaitan dengan air adalah hard water dan soft water. Hard water adalah air yang banyak mengandung mineral kalsium Ca dan magnesium Mg, sedangkan Soft water adalah air yang banyak mengandung natrium Na.

2. Sifat Zat Gizi

Sifat zat gizi adalah karakter alami yang melekat pada zat gizi. Sifat setiap zat gizi perlu dipahami agar dapat mencegah kerusakannya, terutama selama pengolahannya. Beberapa zat gizi, seperti vitamin C, bersifat peka terhadap panas, sedangkan vitamin B bersifat tahan panas. Sebagian zat gizi yang lain, bersifat peka terhadap udara, dan oksigen, seperti vitamin larut air, asam lemak tidak jenuh, dan mineral besi. Vitamin mudah rusak oleh panas, cahaya dan oksigen. Sebaliknya, mineral relative stabil selama pengolahan.

a. Sifat Kimia dan Biokimia Karbohidrat Table. 2.1 Sifat Kimia Dan Biokimia Karbohidrat

Jenis Karbohidrat Sifat Kimia dan Biokimia Monosakarida Semua monosakarida sederhana berbentuk Kristal putih. Larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar. Hamper semua berasa manis, fruktosa yang termanis. Monosakarida alam berada dalam bentuk isomer optic dekstrorotari. Bereaksi dengan asam dan basa, dalam basa encer. Membentuk glikosida dan asetal yang bersifat lebih dalam asam tapi stabil dalam basa. 1 Hesosa: Glukosa Fruktosa Galaktosa Manosa Glukosa, fruktosa, galaktosa bersifat reduktif Fruktosa kurang diserap dalam usus manusia Manosa merupakan epimer glukosa 2 Pentosa: Ribosa Xilosa D-Ribosa bersifat reduktif, terhadap dalam RNA dan sangat larut air, bereaksi kuat dengan asam 49 Arabinosa amino menghasilakan produk reaksi maillard D-Xilosa bersifat reduktif, mudah larut dalam air, berasa sangat manis, diserap dalam usus tetapi tidak dimetabolisme langsung dikeluarkan dari ginjal L-arabinosa bersifat reduktif, sangat mudah larut dalam air, dan alcohol, pemansan pada suhu 200 C dalam asam pekat membentuk furfural. Oligosakarida: Diskarida Sukrosa Laktosa Selobiosa Sukrosa tidak bersifat reduktif tidak memiliki atom C anomer bebas Bersifat larut air, mudah dihidrolisis enzim invertase menjadi D-glukosa dan D-fruktosa Laktosa bersifat reduktif, dihidrolisis oleh lactase dari sel mukosa usus. Selobiosa membentuk selulosa melalui ikatan glikosida, dan bersifat reduktif. Polisakarida Polisakarida alam mudah dihidrolisis oleh asam maupun enzim. Polisakarida Simpanan pati Pati dapat dihidrolisis oleh amylase pancreas menghasilkan dekstrin dan maltose. Pati terdiri atas amilosa dan amilopektin Amilosa bereaksi dengan iodium memberi warna biru. Pati Glikogen Dekstrin Dibentuk melalui ikatan α 1,4-glukosida, dapat dihidrolisis oleh α-amilase Amilopektin bereaksi dengan iodium memberi warna jingga- merah, dibentuk melalui ikatan α 1,6-glukosidase Glikogen atau pati hewan mudah dihidrolisis karena mempunyai cabang lebih banyak dari amilopektin. Dekstrin dihasilkan dari hidrolisis parsial, beraksi dengan iodium memberi warna merah eritrodekstrin, tidak berwarna akrodekstrin Polisakarida Strukur nonpati Selulosa: tidak larut air, ikatan b 1,4-glikosida Selulosa dapat dihidrolisis oleh asam kuat, dapat dihidrolisis oleh bakteri rumen sapid an ruminansia lainnya. 1 Tidak Larut: Selulosa Hemiselulosa Lignin Hemiselulosa : tidak larut, dan tidak dapat dicerna oleh enzim percernaan manusia. Lignin tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan 50 manusia, namun dapat dicerna oleh kapang. 2 Larut: Pectin,Guargum, Mukilase,Glukan Pektin dan guargum memiliki daya menahan air, membentuk gel, memperlambat penyerapan karbohidrat, dan tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia.

b. Sifat Kimia dan Biokimia Protein Table. 2.2. Sifat Kimia Dan Biokimia Protein