76
l. hindari pemakaian kertas koran untuk membungkus makanan karena timbal Pb akan meracuni makanan.
11. Sanitasi makanan
Sanitasi makanan meliputi sanitasi bahan makanan, persiapan dan pengolahan bahan makanan serta pembungkusan dan penyajian.
Kegiatan sanitasi meliputi : a. pemilihan bahan pangan yang bermutu baik penanganan
persiapan bahan makanan dengan baik penyiangan, pencucian, pengupasan, pemotongan dan lain-lain
b. pengolahan masakan dengan baik c. Pemilihan tempat penyajian yang aman bagi kesehatan. Hindari
penggunaan piring-piring plastik melamin yang harganya murah karena diduga menggunakan formalin lebih dikenal sebagai
pengawet mayat sebagai bahan pengawet yang memiliki resiko karsinogenik bahkan kematian.
d. penggunaan pembungkus yang bersih dan sesuai, misalnya, daun,
plastik, atau
kertas. Perlu
diperhatikan dalam
menggunakan pembungkus sebaiknya tidak terlalu lama karena plastik dan kertas terbuat dari bahan-bahan kimia yang diduga
dapat berbahaya
bagi kesehatan.
Hindari penggunaan stereoform busa
putih sebagai
pembungkus apalagi untuk makanan yang panas karena bersifat karsinogenik
penyebab kanker.
12. Sanitasi Peralatan
Hal-hal yang perlu dilakukan pada sanitasi peralatan, yaitu: a. Pencucian peralatan dengan benar.
b. Menghilangkan sisa makanan atau kotoran yang menempel pada permukaan peralatan
c. Mengguyur dan menggosok kotoran dengan air. d. Mencuci dengan sabun atau deterjen.
e. Mencuci dengan air yang mengalir hingga sisa deterjen hilang. f. Untuk wajan yang bergagang dan berlapisan antilengket, cara
mencucinya adalah g. Cuci selalu dengan air sabun hangat dan sabut atau spons yang
lembut. Tunggu sampai wajan dingin sebelum dicuci. h. Tangkai wajan sering kali ‘goyang’ karena sekrup yang ada di
ujung tangkainya terkena panas api kompor dan mengendur. Setiap kali selesai dikeringkan, putar mata sekrup dengan obeng
agar sekrup kembali kuat.
77
i. Membedakan sabun dan sabut untuk mencuci peralatan persiapan dan peralatan masak dengan peralatan makan. Hal ini
bertujuan agar tidak terjadi pencemaran. j. Pengeringan peralatan setelah pencucian dengan meletakkan
pada rak-rak yang bersih. Sebisa mungkin hindari pengeringan peralatan dengan menggunakan serbet. Bila terpaksa digunakan
serbet harus sekali pakai.
D. Pelatihan Soal :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan menu 2. Jelaskan 3 syarat menyusun menu
3. Jelaskan langkah apa saja yang harus diperhatikan untuk menyusun menu
4. Sebutkan 5 cara memilih bahan makanan yang baik dan benar 5. Apa tujuan pemilihan bahan pada makanan
78
BAB V MENGHITUNG KANDUNGAN GIZI DAN BAHAN MAKANAN
A. Lingkup bahasan
Bab ini akan membahas materi tentang penggolongan bahan makanan pada DKBM, kegunaan DKBM, dan Tujuan dari DKBM.
B. Tujuan
1. Menjelaskan penggolongan bahan makanan pada DKBM 2. Menjelaskan dan menyebutkan kegunaan DKBM
3. Menjelaskan dan menyebutkan kelemahan DKBM 4. Menjelaskan tujuan mempelajari DKBM
C. Materi 1. Penggolongan Bahan Makanan pada DKBM
a. Pengertian DKBM
Adalah daftar yang memuat kadar gizi pelbagai bahan makanan yang digunakan di Indonesia. Berisi kandungan bebagai macam zat
gizi dalam 100 gram berat bersih berat yang dapat di makan.
b. Kegunaan dan kelemahan DKBM
Kegunaan DKBM 1 Untuk merencanakan hidanga makan yang baik dan
memenuhi kecukupan gizi 2 Untuk menerjemahkan kecukupan gizi yang dianjurkan dan
yang tidak dianjurkan menjadi bahan makanan. 3 Dapat digunkaan untuk meniali apakah konsumsi makanan
sehri-hari telah memenuhi kecukupan zat gizi baik perorangan, keluarga maupun sekelompok besar orang.
4 Sebagai panduan untuk mengetahui satu ahan makana berkadar zat gizi tinggi atau rendah.
5 Untuk merencanakanan hidangan makanan yang baik dan kecukupan gizi
6 Untuk menerjemhakan kecukupan gizi yang dianjurkan menjadi bahan makanan.
Kelemahan DKBM 1 Banyak makanan di Indonesia belum tercantum pada
DKBM 2 Bagian-bagian dari suatu bahan makanan tidak dibedakan
kandungan zat gizi, 3 Masih ada angka taksiran didalam DKBM
4 Varitas dari suatu tanaman tidak dibedakan kandungan zat gizinya.