Nilai beragama Halal Nilai gizi dan pemenuhan kebutuhan tubuh Kualitas bahan makanan

70 3 Buah dan sayuran Jika mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang bisa langsung dimakan tanpa dikupas sebaiknya pilih yang organik. Misalnya bayam, selada, tomat, strawberry, anggur, dan sebagainya.Hati-hati memilih buah musiman. Bila buah itu tersedia di luar musim, ada kemungkinan petaninya menggunakan bahan kimia tertentu untuk merangsang pertumbuhannya.Sebaiknya pilih bahan yang organic.

7. Tujuan Pemilihan Bahan Makanan

Tujuan dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan pangan :

a. Nilai beragama Halal

Memilih bahan makanan harus memperhatikan larangan dan anjuran agama. Bagi umat Islam halal merupakan syarat mutlak

b. Nilai gizi dan pemenuhan kebutuhan tubuh

Makanan yang dimakan setiap hari diusahakan selalu beraneka ragam agar tercukupi kebutuhan gizi bagi tubuh. Sebaiknya sesuai dengan PUGS Pedoman Umum Gizi Seimbang. Makanan yang dimakan setiap hari harus mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Makanan yang dimakan tidak hanya cukup dari kuntitasnya jumlah saja tetapi juga dari kualitasnya.

c. Kualitas bahan makanan

Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui ciri-ciri fisik dan mutunya dalam hal bentuk, warna, kesegaran, bau dan sebagainya. Disamping pemilihan bahan makanan, satu hal yang perlu diwaspadai ialah pemilihan alat masak. Jangan asal memilih dan menggunakan peralatan masak. Pastikan peralatan masak yang digunakan tidak terlapisi bahan kimia. Setelah pemilihan bahan makanan yang tepat, masih ada beberapa kiat untuk menghindari makanan yang ada untuk dikunjungi bakteri dan kuman selama pengolahan makanan berlangsung. Pisahkanlah bahan makanan mentah berupa daging ternak, unggas serta ikan dari bahan makanan lain. Simpan bahan-bahan makanan di dalam wadah tertutup rapat. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontak kontak bahan makanan mentah dengan makanan jadi dan yang telah dimasak. Karena 71 bahan makanan mentah masih mengandung mikroorganisme berbahaya yang dapat mencemari bahan makanan lain yang siap saji. Proses kontaminasi dapat terjadi dimana saja, termasuk diantaranya pada saat proses pemasakan maupun pada proses penyimpanan. Pada saat proses pengolahan makanan, gunakanlah alat masak yang berbeda setiap kali mempersiapkan bahan mentah. Seperti halnya alat potong dan papan alas. Begitupun air yang digunakan untuk melumuri daging mentah tidak boleh digunakan untuk bahan makanan yang telah siap untuk dikonsumsi. Untuk mempersiapkan makanan yang berkuah, pastikan air kuah termasak hingga mendidih mencapai suhu 70°C. Pada khususnya pengolahan masak daging ternak dan unggas, pastikan kaldu termasak berwarna jernih dan tidak lagi merah muda. Hal ini untuk menjaga makanan aman dari bakteri. Karena pada suhu 70°C-lah mikroorganisme dapat mati dalam waktu hanya 30 detik. Bagian dalam dari daging mentah pada umumnya bebas dari kuman. Bakteri umumnya hidup di bagian luar daging. Memakan bagian dalam daging yang masih merah tidaklah berbahaya contoh: daging yang terolah dengan metode panggang. Namun pada daging cincang., daging panggan gulung dan unggas, terdapat bakteri di keseluruhan sisinya. Jangan tinggalkan makanan yang telah dimasak pada temperatur kamar lebih dari 2 jam. Masukkan segera makanan yang telah dimasak ataupun makanan yang mudah rusak ke dalam lemari pendingin. Panaskan makanan yang telah dimasak hingga matang di atas suhu 60°C pada saat akan dihidangkan. Bahan yang berkualitas baik biasanya terbebas dari kerusakan dan pencemaran baik secara biologis bakteri, virus, jamur, fisik penyok, tercampur debu, kerikil, pecahan kaca maupun kimia pestisida, bahan pewarna, bahan pengawet dan sebagainya.

d. Sesuai dengan selera dan daya beli