75
10. Perilaku Bersih Orang yang Mengelola Makanan
Pencemaran yang paling mudah terjadi yaitu melalui kebersihan serta perilaku orang yang mengelola makanan. Pengelola
makanan harus memperhatikan kebersihannya selama mengolah makanan, yaitu :
a. Memperhatikan kebersihan badan, tangan, kuku, rambut dan pakaian
b. Menutup kepala agar tidak ada pencemaran ke dalam makanan seperti rambut.
c. Kuku bersih, tidak panjang dan tidak di cat. d. Tidak menggunakan perhiasan saat memasak
e. Menutup luka bila mengalami kecelakaan kecil. f. Mencuci tangan sebelum memegang makanan, sebaiknya
dengan menggunakan sabun. · Mencuci tangan setelah :
a. buang air kecil dan besar b. memegang bahan mentah dengan tangan
c. menyentuh bagian tubuh : telinga, mulut, hidung, rambut atau luka di tubuh
d. menyentuh bagian tubuh yang kotor e. Menutup mulut dan hidung dangan sapu tangan sewaktu bersin.
Menghindari kebiasaan : a. mengobrol selama proses memasak berlangsung
b. mencicipi makanan dengan tangan c. makan dan minum atau merokok sambil memasak.
d. memegang makanan dengan tangan e. menggunakan serbet untuk mengelap peralatan yang juga
dipakai untuk mengelap tangan f. menggunakan serbet yang sama untuk mengelap meja yang
berdebu atau peralatan masak yang basah, dipakai juga untuk mengelap peralatan makan.
g. memegang peralatan pada bagian yang tersentuh makanan dengan tangan kosong.
h. meniup plastik pembungkus i. tidak menggunakan daun, plastik, kertas bekas untuk
membungkus makanan dalam jangka waktu yang lama. j. menutup makanan yang siap saji untuk menghindari
pencemaran debu atau lalat. k. hindari pemakaian wadah yang terbuat dari melamin palsu
karena diduga mengandung formalin.
76
l. hindari pemakaian kertas koran untuk membungkus makanan karena timbal Pb akan meracuni makanan.
11. Sanitasi makanan
Sanitasi makanan meliputi sanitasi bahan makanan, persiapan dan pengolahan bahan makanan serta pembungkusan dan penyajian.
Kegiatan sanitasi meliputi : a. pemilihan bahan pangan yang bermutu baik penanganan
persiapan bahan makanan dengan baik penyiangan, pencucian, pengupasan, pemotongan dan lain-lain
b. pengolahan masakan dengan baik c. Pemilihan tempat penyajian yang aman bagi kesehatan. Hindari
penggunaan piring-piring plastik melamin yang harganya murah karena diduga menggunakan formalin lebih dikenal sebagai
pengawet mayat sebagai bahan pengawet yang memiliki resiko karsinogenik bahkan kematian.
d. penggunaan pembungkus yang bersih dan sesuai, misalnya, daun,
plastik, atau
kertas. Perlu
diperhatikan dalam
menggunakan pembungkus sebaiknya tidak terlalu lama karena plastik dan kertas terbuat dari bahan-bahan kimia yang diduga
dapat berbahaya
bagi kesehatan.
Hindari penggunaan stereoform busa
putih sebagai
pembungkus apalagi untuk makanan yang panas karena bersifat karsinogenik
penyebab kanker.
12. Sanitasi Peralatan