Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen Konsep Kepuasan Pelanggan

13 2 Locus of causality Apakah penyebabnya berhubungan dengan konsumen atau pemasar 3 Controllability Apakah penyebab tersebut berada dalam kendali kemauannya atau dihambat oleh faktor luar. 2 Model Afektif Model ini menyatakan bahwa penilaian konsumen individual terhadap suatu produk tidak semata-mata berdasarkan perhitungan rasional, namun juga berdasarkan kebutuhan subyektif, aspirasi, dan pengalaman. Maksud dari fokus ini adalah agar dapat dijelaskan dan diukur tingkat kepuasan dalam suatu kurun waktu.

b. Teori Kepuasan Pelanggan dari Persepektif TQM

Total Quality Management TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalakan bisnis yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara berkesinambungan atas produk jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. Dasar utama dalam pendekatan TQM adalah kualitas organisasi ditentukan oleh para pelanggan, dengan demikian prioritas utama dalam jaminan kualitas adalah memiliki piranti yang handal dan sahih tentang penilaian pelanggan terhadap perusahaan.

4. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen

14 Ada 4 metode untuk mengukur kepuasan konsumen Kotler dalam Tjiptono, 2001 : 148, yaitu : a. Sistem keluhan dan saran Konsumen diberikan kesempatan untuk memberikan saran, pendapat dan keluhan mereka. b. Ghost Shoppinh Kepuasan konsumen diperoleh dengan cara memperkerjakan beberapa orang Ghost Shopper untuk berperan sebagai konsumen produk perusahaan dan pesaing. c. Lost Customer Analysis Kepuasan konsumen diukur dengan cara menghitung berapa banyak konsumen yang telah membeli atau telah pindah ke perusahaan pesaing Customer loss. d. Survei kepuasan pelanggan Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan dengan cara survei melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi. Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan Pengukuran kepuasan pelanggan dapat menggunakan beberapa cara, yaitu 1 Pengukuran secara langsung, dengan pertanyaan seperti “Ungkapkanlah seberapa puas Anda terhadap Pelayanan PT X. 2 Responden diberi pertanyaan seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan. Derived Dissatisfaction 15 3 Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penalaran dan perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan Problem Analysis 4 Responden dapat diminta untuk merangking berbagai atribut dari perusahaan berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing atribut Importance Performance Analysis Keuntungan-keuntungan yang dapat diambil perusahaan apabila dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah : 1 Hubungan antara perusahaan dengan konsumennya menjadi harmonis 2 Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang 3 Terciptanya loyalitas pelanggan 4 Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut word of mouth yang menguntungkan perusahaan.

5. Konsep Kepuasan Pelanggan

Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini. pihak yang paling banyak berhubungan langsung dengan kepuasanketidakpuasan pelanggan adalah pemasar, konsumen, kosumeris dan peneliti perilaku konsumen. Kepuasan secara definitif adalah sebagai berikut Kotler, 1995: 46 : “Kepuasan adalah 16 tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya”. Day dalam Tse dan Wilton memberikan definisi menganai kepuasan dan ketidakpuasan adalah sebagai berikut Tjiptono, 1997: 24 : “Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya atau norma kinerja lainnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakainya” . Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. Harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kekerabatannya serta janji dan informasi pemasar dan saingannya. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik pada pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan. Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap produk, jasa atau perusahaan tertentu, konsumen umumnya mengacu pada berbagai faktor atau dimensi. Faktor yang sering digunakan dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu 17 produk manufaktur dikemukakan oleh Gravin dalam Lovelock, 1994 dan Pepard dan Rowland, 1995 meliputi Tjiptono, 1997: 24 : a. Kinerja performance karakteristik pokok dari produk inti core product yang dibeli. b. Ciri atau keistimewaan tambahan features, yaitu karakteristik atau kelengkapan. c. Keadaan reliability kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai. d. Kesesuaian atau spesifikasi compormance to spesification, yaitu sejauhmana karakteritik dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. e. Daya tahan durability, berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. f. Serviceability, pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan hingga purna jual, yang juga mencakup pelayanan pembelian ulang. g. Etestika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Kualitas yang dipersepsikan yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Konsumen dalam memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa menggunakan beberapa kriteria Fandy Tjiptono, 1997 : 26. Penilaian yang bersifat itangible atas barang atau jasa yang dibutuhkan mempertimbangkan faktor-faktor a Keandalan Realibility, yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera secara akkurat dan memuaskan. b Daya tanggap Responsiveness, yaitu keinginan para staf karyawan untuk membantu para pelanggan dan 18 memberikan pelayanan dengan tanggap. c Jaminan Ansurance, mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dipertanya yang dimiliki oleh para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keraguan. d Empati Empaty, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan. e Bukti langsung Tangible, yaitu meluputi fasilitas, fisik, kelengkapan pegawai dan sarana komunikasi.

E. Kerangka Pemikiran

Keterangan : Pelayanan PDAM Surakarta yang ditunjukkan melalui faktor-faktor pelayanan dan dapat diketahui besarnya dengan membandingkan antara tingkat layanan PDAM Surakarta dengan tingkat kepentinganharapan pelanggan. Apabila tingkat layanan perusahaan lebih rendah dari tingkat kepentinganharapan pelanggan sebagai costumer, atau tingkat kepuasan pelanggan kurang dari 100 Strategi Pelayanan : Keandalan Daya tanggap Jaminan Empati Keberwujudan Kepuasan Pelanggan