Validitas dan Reliabilitas METODE PENELITIAN

52 Tabel 7. Uji Validitas Pola jajan No Pertanyaan r xy r tabel Kriteria 1 0,675 0,361 valid 2 0,528 0,361 valid 3 0,601 0,361 valid 4 0,592 0,361 valid 5 0,528 0,361 valid 6 0,729 0,361 valid 7 0,600 0,361 valid 8 0,463 0,361 valid 9 0,448 0,361 valid 10 0,388 0,361 valid 11 0,460 0,361 valid 12 0,423 0,361 valid 13 0,531 0,361 valid 14 0,702 0,361 valid 15 0,402 0,361 valid 16 0,453 0,361 valid 17 0,404 0,361 valid 18 0,516 0,361 valid 19 0,417 0,361 valid 20 0,410 0,361 valid 21 0,429 0,361 valid 22 0,422 0,361 valid 23 0,460 0,361 valid 24 0,396 0,361 valid 25 0,369 0,361 valid Sumber: Data Primer diolah, 2014 Berdasarkan tabel 5 terlihat bahwa semua butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pola jajan memiliki nilai r hitung ˃ 0,361. Hal ini menunjukan bahwa semua indikator tersebut adalah valid untuk mengukur variabel pola jajan dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Hasil uji validitas menggunakan SPSS untuk variabel pengetahuan siswa X2 dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6, sebagai berikut : 53 Tabel 8. Uji Validitas Pengetahuan Siswa No Pertanyaan rxy rtabel Kriteria 1 0,428 0,361 Valid 2 0.297 0,361 Tidak Valid 3 0.205 0,361 Tidak Valid 4 0.183 0,361 Tidak Valid 5 0,567 0,361 Valid 6 0,572 0,361 Valid 7 0.083 0,361 Tidak Valid 8 0,649 0,361 Valid 9 0,403 0,361 Valid 10 0,221 0,361 Tidak Valid 11 0,567 0,361 Valid 12 0,532 0,361 Valid 13 0,474 0,361 Valid 14 0,572 0,361 Valid 15 0,707 0,361 Valid 16 0,410 0,361 Valid 17 0,414 0,361 Valid 18 0,569 0,361 Valid 19 0,439 0,361 Valid 20 0,532 0,361 Valid Sumber: Data Primer diolah, 2014 Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa semua butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengetahuan siswa mempunyai r hitung ˃ 0,361. Hal ini menunjukan bahwa semua indikator tersebut dinyatakan valid untuk mengukur variabel pengetahuan siswa dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Hasil uji validitas menggunakan SPSS untuk variabel status gizi Y dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 7, sebagai berikut : Tabel 9. Uji Validitas Status Gizi No Pertanyaan r xy r tabel Kriteria 1 1,00 0,361 Valid Sumber: Data Primer diolah, 2014 54 Berdasakan tabel 7 terlihat bahwa butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel status gizi mempunyai nilai r hitung ˃ 0,361. Hal ini menunjukan bahwa semua indikator tersebut dinyatakan valid untuk mengukur variabel status gizi dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Relibilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ghozali, 2011 Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat ukur dipakai dua kali mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran relative sama, maka alat ukur tersebut reliable. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Cronbach Alpha α suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha ˃0,7.Ghozali, 2011 Uji reliabilitas dilakukan dengan program SPSS for windows versi 17. Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden. Jika nilai alpha melebihi 0,7 maka pertanyaan variabel tersebut reliable dan sebaliknya.Ghozali, 2011 Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut : Tabel 10. Uji Reliabilitas No Variabel Cronbach Alpha Cronbach Alpha yang disyaratkan Kriteria 1 Pola Jajan 0,713 0,7 Reliabel 2 Pengetahuan Siswa 0,707 0,7 Reliabel 3 Status Gizi 0,713 0,7 Reliabel Sumber: Data Primer diolah, 2014 55

I. Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal

Daya Beda digunakan untuk mengetahui tingkat perbedaan pada sebuah soal. Sebuah butir soal dikatakan memiliki daya beda yang baik apabila menunjukan indeks daya beda 0,40 – 0.70. Arikunto, 2010 Dalam penelitian ini untuk menghitung daya beda butir soal menggunakan program Microsoft excel. Hasil uji beda dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut : Tabel 11. Uji Beda Butir Soal No Soal Indeks Daya Beda Kriteria Keterangan 1. 0.67 Baik 2. 0,13 Buruk Gugur 3. 0,2 Buruk Gugur 4. Buruk Gugur 5. 0.67 Baik 6. 0.67 Baik 7. Buruk Gugur 8. 0.67 Baik 9. 0.67 Baik 10. Buruk Gugur 11. 0.67 Baik 12. 0.67 Baik 13. 0.67 Baik 14. 0.67 Baik 15. 0.67 Baik 16. 0.67 Baik 17. 0.67 Baik 18. 0.67 Baik 19. 0.67 Baik 20. 0.67 Baik Sumber: Data Primer diolah, 2014 Tingkat Kesukaran Butir Soal digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran pada sebuah soal. Sebuah butir soal dikatakan memiliki tingkat kesukaran tinggi apabila menunjukan indeks kesukaran 0 – 0.30. Arikunto, 2010 56 Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat kesukaran butir soal menggunakan program Microsoft excel. Hasil uji beda dapat dilihat pada tabel 10sebagai berikut. Tabel 12. Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal No Soal Indeks Daya Beda Kriteria Keterangan 1. 0,8 Mudah 2. 0,167 Sukar Gugur 3. 0,567 Sedang Gugur 4. 0,133 Sukar Gugur 5. 0,9 Mudah 6. 0,93 Mudah 7. 0,4 Sedang Gugur 8. 0,9 Mudah 9. 0,63 Sedang 10. 0,53 Sedang Gugur 11. 0,63 Sedang 12. 0,9 Mudah 13. 0,667 Sedang 14. 0833 Mudah 15. 0,967 Mudah 16. 0,6 Sedang 17. 0,767 Mudah 18. 1,00 Mudah 19. 0,93 Mudah 20. 0,83 Mudah Sumber: Data Primer diolah, 2014

J. Teknik Analisa Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : 1. Analisis Deskriptif Analisis Deskripsi adalah statsitik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Sugiyono, 2007 57 Berikut adalah rumus yang digunakan dalam metode analisis deskriptif persentase: = × 100 Keterangan : n : Nilai yang diperoleh N : Nilai Total Skor Ideal : Persentase yang diperoleh Berikut langkah-langkah yang dilakukan : 1 Mengambil angket ang telah diisi oleh responden dan memeriksa kelengkapannya. 2 Menentukan skor jawaban dengan ketentuan skor yang ditetapkan. 3 Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dengan tiap-tiap responden. 4 Memasukan skor tersebut kedalam rumus. Berikut kriteria penilaian berdasarkan interval persentase : Tabel 13. Kriteria Penilaian No Interval Kriteria 1 81 - 100 Sangat Baik 2 61 – 80 Baik 3 41 – 60 Kurang Baik 4 21 – 40 Tidak Baik 5 ≤ 20 Sangat Tidak Baik Sumber : Sugiyono, 2007 2. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel, pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak Ghozali, 2009. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengansumsikan bahwa nilai residual

Dokumen yang terkait

Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Status Gizi pada Remaja Usia 13-15 tahun di SMP St.Yoseph Medan

8 89 73

Pola Konsumsi Makanan Jajanan Dan Status Gizi Remaja Pesantren Irsyadul Islamiyah Tanjung Medan Dan SMU Negeri 1 Kampung Rakyat Rantau Prapat Tahun 2006

0 38 83

HUBUNGAN POLA KONSUMSI JAJANAN DI SEKOLAH TERHADAP STATUS GIZI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA MALANG

9 32 33

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN WIROLEGI 1 KABUPATEN JEMBER

3 65 24

Analisis Hubungan Pengetahuan Gizi dan Keamanan Pangan serta Konsumsi Pangan dengan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar

0 4 4

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN MORBIDITAS DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KARTASURA

1 6 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN MEMILIH MAKANAN JAJANAN DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SEKOLAH DASAR DI Hubungan Pengetahuan Memilih Makanan Jajanan Dan Kebiasaan Jajan Dengan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Di SDN Karangasem 3 Surakarta.

0 1 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN MEMILIH MAKANAN JAJANAN DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SEKOLAH Hubungan Pengetahuan Memilih Makanan Jajanan Dan Kebiasaan Jajan Dengan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Di SDN Karangasem 3 Surakarta.

0 1 13

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN STATUS GIZI DAN FUNGSI KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KARTASURA.

0 0 5

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN MORBIDITAS DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KARTASURA.

0 1 6