11 3. Memberikan informasi bagi orang tua mengenai pengetahuan jajanan anak
hubungannya dengan status gizi anak. 4. Mendorong adanya penelitian lain yang berkaitan dengan anak-anak
mengenai konsumsi jajanan anak dan status gizi.
12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Diskripsi Teoritik 1. Pola Konsumsi
Pola konsumsi suatu masyarakat menggambarkan alokasi dan komposisi atau bentuk konsumsi yang berlaku secara umum pada anggota masyarakat.
Konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan saat ini guna meningkatkan kesejahteraannya.
Pola jajan anak merupakan suatu perilaku mengkonsumsi aneka jajanan yang dilakukan anak pada usia sekolah. Makanan jajanan adalah jenis makanan
yang dijual dikaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, di pasar, di tempat pemukiman serta lokasi yang sejenis Winarno, 1997. Menurut Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942MenkesSKVII2003, makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin
makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makanrestoran,
dan hotel. Peranan makanan jajanan mulai mendapat
perhatian secara internasional yang banyak menaru perhatian terhadap studi dan perkembangan
makanan jajanan. Peranan makanan jajanan sebagai penyumbang gizi dalam menu sehari-hari yang tidak dapat disampingkan. Makanan jajanan mempunyai
fungsi sosial ekonomi yang cukup penting, dalam arti pengembangan makanan jajanan dapat meningkatkan sosial ekonomi pedagang. Disamping itu makanan
13 jajanan memberikan kontribusi gizi yang nyata terhadap konsumen tertentu.
Kebiasaan jajan di sekolah sangat bermanfaat jika makanan yang dibeli sudah memenuhi syarat-syarat kesehatan sehingga dapat melengkapi atau menambah
kebutuhan gizi anak. Disamping itu juga untuk mengisi kekosongan lambung, karena setiap 3-4 jam sesudah makan, lambung mulai kosong. Akhirnya apabila
tidak diberi jajan, si anak tidak dapat memusatkan kembali pikirannya kepada pelajaran yang diberikan oleh guru dikelasnya. Jajan jug adapt dipergunakan
untuk mendidik anak dalam memilih jajan menurut 4 sehat 5 sempurna Yusuf, dkk, 2008.
Akan tetapi, terlalu sering mengkonsumsi makanan jajanan dapat berakibat negative. Dampak yang dapat ditimbulkan antara lain :
a. Menurunnya nafsu makan pada anak. b. Makanan yang tidak higienis akan memimbulkan berbagai penyakit.
c. Dapat menyebabkan obesitas pada anak. d. Anak dapat mengalami kekurangan gizi, karena kandungan gizi pada jajanan
belum tentu terjamin. e. Pemborosan.
Cara lain yang dapat ditempuh antara lain : a Hindari panganan yang dijual ditempat terbuka, kotor dan tercemar, tanpa
penutup dan tanpa kemasan. b Beli panganan yang dijual ditempat bersih dan terlindung dari matahari, debu,
hujan, angin dan asap kendaraan bermotor.