Karakteristik Gizi Anak Sekolah Dasar

31 tingkat kecerdasan anak tersebut. Berikut merupakan faktor-faktor lain yang mempengaruhi tumbuh kembang anak menurut Ari, dkk 2013 : a Faktor Genetik b Faktor Lingkungan Menurut Ari, dkk 2013 faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : 1 Faktor Lingkungan Pranatal 2 Faktor Linngkungan Post-natal Faktor post-natal dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut : a Lingkungan biologis b Faktor Fisik c Faktor Psikologis d Faktor keluarga dan adat istiadat

d. Gizi Daur Hidup

Gizi berperan sangat penting dalam daur kehidupan manusia. Setiap tahap daur kehidupan terkait dengan satu set prioritas nutrient yang berbeda. Semua manusia sepanjang kehidupannya membutuhkan nutrient yang sama, akan tetapi jumlahnya berbeda setiap orang. Nutrient tertentu dapat didapat dari makan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Kebutuhan akan nutrient berubah sepanjang daur kehidupan untuk hidup dan sehat, dan hal ini terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan masing-masing tahap kehidupan. Kelompok masyarakat dalam siklus daur kehidupan dimulai dari ibu hamil. Gizi ibu selama hamil berpengaruh terhadap kesehatan janin yang 32 dikandungnya. Perubahan fisiologis pada ibu mempunyai dampak besar terhadap diet ibu dan kebutuhan nutrient. Karena selama kehamilan, ibu harus memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin yang sangat pesat, dan agar saat melahirkan dapat berhasil dan baik. Kehamilan yang normal selalu disertai dengan perubahan anatomi dan fisiologi yang berdampak pada hamper seluruh fungsi tubuh. Perubahan ini umumnya terjadi pada minggu pertama pada masa kehamilan. Perubahan tersebut bermanfaat untuk mengatur metabolism ibu, mendukung pertumbuhan janin, persiapan ibu untuk melahirkan, kelahiran dan menyusui. Menurut Dewi 2011 penentu ibu hamil melahirkan bayi yang buruk, pada umunya bayi memiliki berat lahir rendah terutama dengan kehamilan genap bulan BBLR di Negara berkembang adalah gizi kurang selama kehamilan yang dapat diukur dari hal-hal berikut : 1. Kenaikan berat badan yang rendah. 2. Indeks massa tubuh yang rendah. 3. Tinggi badan ibu yang pendek. 4. Defisiensi nutrient mikro. Menurut Dewi 2011 beberapa penentu lain, yaitu : 1. Ibu hamil dengan usia muda. 2. Mmenderita penyakit malaria selama hamil. 3. Menderita penyakit infeksi selama hamil. 4. Merokok. Setelah melahirkan, seorang ibu akan mengalami masa menyusui. Air Susu Ibu ASI diciptakan untuk memenuhi kebutuhan bayi, dan untuk

Dokumen yang terkait

Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Status Gizi pada Remaja Usia 13-15 tahun di SMP St.Yoseph Medan

8 89 73

Pola Konsumsi Makanan Jajanan Dan Status Gizi Remaja Pesantren Irsyadul Islamiyah Tanjung Medan Dan SMU Negeri 1 Kampung Rakyat Rantau Prapat Tahun 2006

0 38 83

HUBUNGAN POLA KONSUMSI JAJANAN DI SEKOLAH TERHADAP STATUS GIZI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA MALANG

9 32 33

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN WIROLEGI 1 KABUPATEN JEMBER

3 65 24

Analisis Hubungan Pengetahuan Gizi dan Keamanan Pangan serta Konsumsi Pangan dengan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar

0 4 4

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN MORBIDITAS DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KARTASURA

1 6 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN MEMILIH MAKANAN JAJANAN DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SEKOLAH DASAR DI Hubungan Pengetahuan Memilih Makanan Jajanan Dan Kebiasaan Jajan Dengan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Di SDN Karangasem 3 Surakarta.

0 1 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN MEMILIH MAKANAN JAJANAN DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SEKOLAH Hubungan Pengetahuan Memilih Makanan Jajanan Dan Kebiasaan Jajan Dengan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Di SDN Karangasem 3 Surakarta.

0 1 13

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN STATUS GIZI DAN FUNGSI KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KARTASURA.

0 0 5

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN MORBIDITAS DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KARTASURA.

0 1 6