sebelum  instrumen  penelitian  digunakan,  soal  diujicobakan  terlebih  dahulu kepada siswa sebanyak 25 soal di kelas lain yang tidak termasuk kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
1.  Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen
Pengujian  validitas  instrumen  dilakukan  dengan  dua  tahap,  yang  pertama dilakukan  uji  konstrak  yaitu  meminta  pendapat  para  ahli
expert  judgment  yang terdiri  atas  dua  dosen  dan  satu  guru  mata  pelajaran.  Tahap  kedua  dengan
mengujicobakan instrumen pada sampel dari populasi. Uji coba ini dilakukan dengan mengkorelasikan  skor  masing-masing  butir  dengan  skor  total.  Rumus  yang
digunakan  untuk  mengukur  validitas  instrumen  adalah  korelasi product  moment
dengan angka kasar sebagai berikut.
√
…………………… i
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi antara skor item dan skor total X  = skor item
Y  = skor total Suharsimi Arikunto, 2005: 72
Berdasarkan  uji  tes  dengan  jumlah  sampel  sebanyak  30  siswa,  maka  harga koefisien dari df = 28 N-2 dan
= 5 adalah 0.361. soal dikatakan valid jika r
hitung
r
tabel
r
hitung
0.361. Hasil dari uji coba instrumen sebanyak 25 soal diperoleh soal valid sebanyak 20 soal.
Untuk  uji  reliabilitas  dilakukan  dengan  teknik  belah  dua  dari  Sperman  Brown. Dengan rumus sebagai berikut.
………………………………………………………….…… ii
Keterangan: r
i
: reliabilitas internal seluruh instrumen r
b
: korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Sugiyono, 2012: 185 Data  hasil  uji  coba  dari  25  soal  dibagi  menjadi  dua  kelompok  yaitu  soal  ganjil
dan  soal  genap,  selanjutnya  dihitung  berdasarkan  rumus  korelasi product  moment
dengan angka kasar. Hasil dari perhitungan tersebut diperoleh r
b
kemudian dihitung dengan rumus Spearman-Brown.
Soal  dikatakan  reliabel  jika  hasil  perhitungan  melebihi  0,7  atau  r
i
0,7. Perhitungan dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan program SPPS diperoleh
hasil 0,914 dan perhitungan manual  diperoleh 0,9136 jadi bisa disimpulkan bahwa soal tes yang digunakan reliabel.
2.  Indeks Kesukaran
Indeks  kesukaran  dalam  suatu  tes  digunakan  untuk  mengetahui  tingkat kesulitan soal yang akan dikerjakan oleh siswa dengan cara membandingkan jumlah
jawaban benar dengan jumlah seluruh responden dan hasilnya akan dikelompokkan menjadi  soal  dengan  kategori  sukar,  sedang,  dan  sulit.  Rumus  yang  digunakan
sebagai berikut.
….………………………………………………………………… iii
Keterangan: P
: indeks kesukaran B
: banyak soal yang dijawab benar oleh siswa JS
: jumlah seluruh responden yang mengikuti tes
Dengan kategori soal sebagai berikut. a.  Jika P memiliki nilai dengan rentang 0,00 sampai 0,30 dikategorikan soal sulit.
b.  Jika P memiliki nilai dengan rentang 0,31 sampai 0,70 dikategorikan soal sedang. c.  Jika P memiliki nilai dengan rentang 0,71 sampai 1,00 dikategorikan soal mudah.
Dari hasil uji coba instrumen diperoleh soal dengan kategori mudah sebanyak 7 soal,  soal  dengan  kategori  sedang  sebanyak  12  soal,  dan  sebanyak  6  soal  dengan
kategori sulit Suharsimi Arikunto, 2005: 208-210.
3.  Daya Pembeda