74
4.1.2.2.5 Refleksi
Berdasarkan pada hasil tes dan nontes yang sudah dilakukan pada siklus I, peneliti dan guru masih belum puas dengan hasil yang dicapai karena beberapa
siswa belum mencapai nilai ketuntasan yaitu 7,00. Ada 12 siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan. Hasil tes menuliskan kembali dongeng siswa secara
klasikal mencapai nilai rata-rata klasikal 72,69 dengan kategori baik. Skor 50-59 dicapai oleh 1 siswa atau 2,56. Skor 60-69 dicapai oleh 11 siswa atau 28,21
dan skor 70-85 dicapai oleh 23 siswa atau 58,97 , sedangkan skor 85-100 dicapai oleh 4 siswa atau 10,26 .
Pada hasil nontes diperoleh hasil pengamatan bahwa respon siswa terhadap membelajaran menuliskan kembali dongeng sebagian besar siswa positif.
Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik, walau masih ada satu dua anak yang berbicara dengan temannya. Saat mengerjakan tugas menuliskan kembali
dongeng siswa mengerjakan dengan baik dan serius. Ketika salah seorang temannya membacakan hasil menuliskan kembali dongeng di depan kelas, mereka
memperhatikanya dengan serius. Setelah selesai mengerjakan tugas menuliskan kembali dongeng tersebut, siswa mengumpulkan tugas dengan tertib dan teratur.
Berdasarkan hasil jurnal dan wawancara kepada siswa, diperoleh hasil bahwa kesulitan mereka dalam menuliskan kembali dongeng adalah cara menuliskan isi
dongeng dengan menggunakan bahasa mereka sendiri, selain itu siswa masih belum bisa memahami materi yang telah diberikan oleh guru. Dari pemaparan di
atas kekurangan dalam sisklus I yaitu: 1 kurang jelasnya materi yang
75
disampaikan oleh guru, 2 cerita dongeng yang kurang menarik, dan waktu yang diberikan guru dalam membaca komik dongeng Kancil.
Oleh karena itu, peneliti akan memperbaiki kekurangan siklus I pada siklus II. Diantara perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh peneliti, yaitu: 1
guru akan memberikan menjelasan bagai mana cara menuliskan kembali dongeng yang telah kita baca, 2 guru akan memberikan motivasi kepada siswa dalam
proses pembelajaran menuliskan kembali dongeng yang akan datang, dan 3 peneliti akan membuat komik cerita dongeng yang lebih menarik.
4.1.3 Hasil Siklus II
Pembelajaran menuliskan kembali dongeng dengan media komik pada siklus II ini merupakan tahap perbaikan dari siklus I yang telah dilaksanakan.
Prosesnya, peneliti mengoreksi apa saja yang kurang pada siklus I lalu mengadakan perbaikan pada siklus II. Kekurangan pada siklus I dapat dilihat dari
hasil lembar observasi, jurnal guru, jurnal siswa dan wawancara. Pelaksanaan pembelajaran menuliskan kembali dongeng model kartu pada siklus II ini terdiri
atas data tes dan nontes. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, pada siklus II ini guru
melaksanakan perbaikan-perbaikan sebagai berikut: 1 guru akan memberikan menjelasan mengenai tata cara menuliskan kembali dongeng, 2 guru
memberikan motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran menuliskan kembali dongeng yang akan datang, dan 3 peneliti akan membuat komik
dongeng dengan gambar dan cerita yang lebih menarik.