Perencanaan Tindakan Pengamatan Proses Tindakan Kelas Siklus II

41

3.1.2.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan hal-hal yang akan dilaksanakan pada siklus II dengan memperbaiki hasil refleksi siklus I. Dalam siklus II, hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan cerita komik dongeng yang berbeda sebagai media pembelajaran menuliskan kembali dongeng, serta membuat dan menyiapkan instrumen penelitian yang berupa lembar observasi, lembar wawancara, lembar jurnal, dan pedoman penilaian.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus II adalah 1 memberikan umpan balik mengenai hasil yang diperoleh pada siklus I, 2 melaksanakan pembelajaran menuliskan kembali dongeng melalui media komik sesuai rencana pembelajaran yang berlangsung, dan 3 memberi motivasi siswa agar lebih aktif dan bersungguh-sungguh dalam menuliskan kembali dongeng. Pada dasarnya, proses tindakan yang dilakukan pada siklus II hampir sama dengan proses tindakan pada siklus I. Pada tahap ini, guru melakukan pembenahan-pembenahan atas kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan pada saat siklus II. Misalnya, penyusunan kalimat, perangkaian peristiwa, dan pengimajian yang masih kurang maksimal. Pemilihan media yang berupa komik dongeng juga dibuat berbeda dalam siklus II, namun, cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan siklus I. 42

3.1.2.3 Pengamatan

Pengamatan pada siklus II ini dilakukan terhadap semua perubahan tingkah laku dan sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam siklus II, hal-hal yang diamati masih sama dengan siklus I, yaitu keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru, keaktifan siswa selama proses pembelajaran, dan keaktifan siswa dalam menuliskan kembali dongeng. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dan kelemahan-kelemahan yang masih mucul juga dijadikan pusat sasaran dalam pengamatan. Pada proses observasi ini, data diperoleh juga sama dengan siklus I, yaitu melalui 1 data tes dan 2 data nontes, yang berupa pengamatan secara langsung atau observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto.

3.1.2.4 Refleksi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DONGENG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 2 WAY LIMA PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 63

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMPN 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015-2016

0 5 96

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIBACA DENGAN MODEL STRATTA MELALUI METODE TONGKAT BERBICARA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII C SMP NEGERI 16 SEMARANG

5 95 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 3 SUKOREJO

2 33 239

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM DAN MEDIA GAMBAR BERSERI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGRI 6 TEBING TINGGI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 1 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI AUDIOVISUAL MELALUI METODE THINK PAIRS SHARE PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 02 BATANG.

0 13 182

Peningkatan Keterampilan Menulis Kembali Dongeng yang Pernah dibaca dengan Menggunakan Strategi Stratta pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Mranggen Demak.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI CERITA WAYANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VIII A SMP 3 KEBUMEN.

0 0 109

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 5 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 8 175

PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA VCD PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I KALIBAWANG WONOSOBO

0 0 10