23
bahwa fungsi utama media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan yang ditata serta diciptakan oleh
guru. Pengertian ini akan menimbulkan situasi yang kondusif dalam proses pembelajaran dalam kelas yang ditimbulkan dari kemampuan guru yang bisa
mengolah dan menggunakan media dalam setiap pengajaran. Seorang guru yang profesional adalah guru yang mampu menciptakan situasi yang kondusif dan
mampu menggunakan media pembelajaran, serta menciptakan media pembelajaran.
Jadi media adalah suatu perantara untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima.
2.2.5.2 Komik
Komik bukanlah cergam cerita bergambar seperti yang dikenal selama ini. Dalam cergam, gambar berperan sebagai ilustrasi, pelengkap tulisan, sehingga
sebetulnya tanpa hadirnya gambar pun cerita masih bisa dinikmati pembacanya. Dalam komik yang terjadi adalah sebaliknya, teks atau tulisan berperan
sebagai pelengkap gambar, misalnya: memberi dialog, narasi, dan sebagainya. Jadi, lebih tepatnya komik adalah ”gamcer” gambar bercerita, sehingga sebuah
komik bisa saja penggambaranya tanpa kata-kata orang sudah bisa menikmati atau mengetahui ceritanya. Komik adalah sebuah dunia tutur gambar. Suatu rentetan
gambar bertutur menceritakan suatu kisah. Dalam membacanya gambar ini nilainya kira-kira sama dengan ”membaca” peta, simbol-simbol, diagram, dan
sebagainya Masdiono 1998:9.
24
Shadily 1990:54 mengartikan media komik sebagai berikut, komik berbentuk rangkaian gambar-gambar sedangkan masing-masing dalam kotak yang
keseluruhannya merupakan rentetan suatu cerita. Gambar–gambar itu dilengkapi balon–balon ucapan speak baloons ada katanya masih disertai narasi sebagai
penjelas. Komik adalah gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang
terjuktaposisi dalam turutan tertentu, bertujuan untuk memberikan informasi dan atau tanggapan estetis dari pembaca McCloud 2001:20. Maksudnya adalah
rangkaian gambar-gambar yang masing-masing berada dalam kotak yang keseluruhannya merupakan serentetan suatu cerita.
Secara garis besar menurut Trimo 1997 media komik dapat dibedakan menjadi dua yaitu komik strip strip comic dan buku komik comic book. Komik
strip adalah suatu bentuk komik yang terdiri dari beberapa lembar bingkai kolom yang dimuat dalam suatu harian atau majalah, biasanya disambung ceritanya.
Komik strip memiliki ciri-ciri yaitu terdiri dari rangkaian gambar terpisah, gambar lebih penting daripada teks, didesain untuk dicetak dan bercerita, sedangkan yang
dimaksud buku komik adalah komik yang berbentuk buku. Penelitian ini menggunakan bentuk komik strip karena lebih sederhana, waktu yang digunakan
lebih efektif dan akan lebih cepat dipahami siswa. Sebagai salah satu media visual, komik tentunya memiliki kelebihan
tersendiri jika dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Kelebihan komik dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Trimo
1997:22, adalah sebagai berikut:
25
a. Komik menambah pembendaharaan kata–kata pembacanya.
b. Mempermudah anak didik menangkap hal–hal atau rumusan yang
abstrak. c.
Dapat mengembangkan minat baca anak dan salah satu bidang studi yang lain.
d. Seluruh jalan cerita komik pada menuju satu hal yaitu kebaikan atau studi
yang lain. e.
Komik sebagai media visual lebih menarik bagi peserta didik. f.
Komik lebih mudah diterima dunia anak dan lebih diminati oleh anak- anak.
Komik di samping mempunyai kelebihan juga memiliki kelemahan dan keterbatasan kemampuan dalam hal-hal tertentu. Menurut Trimo 1997:21
kelemahan komik antara lain: a.
Kemudahan orang membaca komik membuat malas membaca sehingga membua penolakan–penolakan atas buku–buku yang tidak bergambar.
b. Ditinjau dari segi bahasa komik hanya menggunakan kata–kata kotor
ataupun kalimat–kalimat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan. c.
Banyak aksi–aksi yang menonjolkan kekerasan ataupun tingkah laku yang sinting perverted.
d. Banyak adegan percintaan yang menonjol.
Komik yang digunakan dalam penelitian ini tidak menggunakan kata–kata kotor tetapi menggunakan kata-kata yang menggandung pesan–pesan
pengetahuan, gambar-gambar pelaku kekerasan diganti contoh–contoh perilaku
26
bernuansa moral, adegan percintaan diganti dengan adegan yang mengarahkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama makhluk dan penciptanya.
2.2.6 Fungsi Media Komik dalam Pembelajaran