50
kalimat efektif, mudah dipahami, dan sesuai dengan bahasa percakapan sehari- hari.
4.1.2.1.3 Hasil Tes Menulis Dialog Berbahasa Jawa Aspek Pilihan Kata atau Diksi
Hasil tes menulis dialog berbahasa Jawa aspek pilihan kata atau diksi
dipaparkan pada tabel 7 berikut ini Tabel 7. Hasil Tes Siklus I Pada Pilihan Kata atau Diksi
No Kategori Skor Frekuensi Bobot
Skor Persentase Skor
Rata-rata
1. 2.
3.
4. 5.
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
Gagal 25
20 15
10 5
- 32
8 -
- -
640 120
- -
- 80
20 -
-
40 760
= 19 Baik
Jumlah 40 760 100
Data tabel 7 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata kelas untuk aspek pilihan kata atau diksi pada siklus I sebesar 19 atau berada pada kategori baik.
Siswa yang mendapat skor dengan kategori baik sebanyak 32 siswa atau 80. Siswa yang mendapat skor dengan kategori cukup sebanyak 8 siswa atau 20,
tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik, kurang, dan gagal. Kesalahan siswa pada aspek pilihan kata atau diksi terletak pada penggunaan
unggah-ungguh basa yang seharusnya menggunakan ragam krama ketika berbicara dengan orang tua malah ngoko dan sebaliknya pula. Kesalahan
penerapan kata yang diperuntukkan untuk orang tua, misalnya penggunaan kata kepriwe, dhewek, njaluk,
dan kata karo. Kata-kata tersebut seharusnya kados pundi, piyambak, nyuwun,
dan kaliyan karena kata tersebut diperuntukkan kepada orang yang lebih tua sebagai wujud penghormatan.
51
4.1.2.1.4 Hasil Tes Menulis Dialog Berbahasa Jawa Aspek Ejaan dan Tanda Baca
Hasil tes menulis dialog berbahasa Jawa aspek ejaan dan tanda baca
dipaparkan pada tabel 8 berikut ini Tabel 8. Hasil Tes Siklus I aspek Ejaan dan Tanda Baca
No Kategori Skor Frekuensi Bobot
Skor Persentase Skor
Rata-rata
1. 2.
3.
4. 5.
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
Gagal 10
8 6
4 2
- 4
36 -
- -
32 216
- -
- 10
90 -
-
40 248
= 6,2 cukup
Jumlah 40 248 100
Data tabel 8 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata kelas untuk aspek ejaan dan tanda baca pada siklus I sebesar 6,2 atau berada pada kategori cukup.
Siswa yang mendapat skor dengan kategori baik sebanyak 4 siswa atau 10. Siswa yang mendapat skor dengan kategori cukup sebanyak 36 siswa atau 90,
tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik, kurang, dan gagal. Siswa yang mendapat skor dengan kategori cukup disebabkan oleh
penulisan tanda baca seperti tanda petik di awal dan di akhir kalimat dalam dialog serta tanda titik yang sering diabaikan oleh siswa. Selain itu juga penulisan nama
orang dan sapaan dalam dialog berbahasa Jawa yang seharusnya menggunakan huruf kapital malah menggunakan huruf kecil. Kesalahan lain terletak pada aspek
ejaan dalam penulisan dialog berbahasa Jawa, misalnya kata badhe ditulis bade, kata dhisit ditulis disit, kata niyate ditulis niate, kata dhewek ditulis dewek, kata
griya ditulis grio dll.
52
4.1.2.2. Hasil Nontes Siklus I