16
Selain itu, ada juga upaya untuk menghormati lawan bicara. Ragam krama terbagi menjadi krama lugu dan krama alus.
2.2.2.2.1 Krama Lugu
Krama lugu merupakan ragam pemakaian bahasa Jawa yang seluruhnya dibentuk dengan kosakata krama dan juga imbuhannya. Ragam ini digunakan
untuk peserta tutur yang baru kenal atau belum akrab.
2.2.2.2.2 Krama Alus
Hardyanto dan Utami 2001:51 menyatakan bahwa krama alus yaitu ragam pemakaian bahasa Jawa yang dasarnya krama lugu dan juga menggunakan
krama inggil. Ragam ini digunakan antar penutur yang kurang akrab dan ada usaha untuk menghormatinya. Kaidah pembentukannya menurut Hardyanto dan
Utami 2001 51-54 sebagai berikut. Krama inggil digunakan untuk menghormati lawan bicara atau yang
dibicarakan, penggunaannya untuk menyebut tindakan dan milik orang yang dihormati.
1. Bagi orang yang tidak perlu penghormatan menggunakan kosakata krama bila ada padanannya dalam bentuk krama atau ngoko kalau tidak ada
padanannya. 2. Ada kosakata krama inggil untuk merendahkan pembicara atau diri sendiri
seperti kata sowan. 3. Kata ganti untuk pembicara kula, untuk lawan bicara panjenengan, dan untuk
orang yang dibicarakan panjenengane yang dihormati. 4. Imbuhan awalan dan akhiran krama.
17
5. Klitik -mu dan kok- berubah menjadi panjenengan.
2.2.3 Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi diartikan oleh Alwi dkk. 2005:1092 sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Tarigan 1993:4 juga
mengungkapkan strategi sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran kooperatif
merupakan salah satu strategi pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran dengan sistem pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang
yang memiliki kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda Sanjaya 2006:242.
Dalam jurnal ”Does Active Learning Work? A Review of the Research” , Prince 2004:5 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif berdasarkan pemikiran
bahwa kerja sama antarsiswa lebih efektif daripada persaingan antarsiswa untuk hasil belajar yang lebih baik.
http:www4.ncsu.eduunitylockersusersffelderpublicPapersPrince_AL.pdf Menurut pendapat Slavin 2008:8, inti dari pembelajaran kooperatif yaitu
para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Strategi pembelajaran
kooperatif memiliki tiga konsep penting dalam pembelajarannya yaitu