Perencanaan Tindakan Siklus I

28

3.1.1 Siklus I

Siklus I terdiri atas empat tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil dari siklus I digunakan sebagai refleksi untuk melaksanakan siklus II.

3.1.1.1 Perencanaan

Tahap perencanaan dalam penelitian ini dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain: 1 menyusun materi ajar berupa dialog yang berlatar belakang bahasa Jawa sehari-hari siswa yang merupakan bagian dari kajian berbasis konteks sosiokultural 2 membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menulis dialog berbahasa Jawa yang berlatar belakang bahasa Jawa sehari-hari siswa yang merupakan bagian dari kajian berbasis konteks sosiokultural dengan strategi pembelajaran kooperatif 3 membuat instrumen nontes berisi lembar observasi, lembar wawancara, dan lembar jurnal, 4 menyiapkan perangkat tes berupa soal tes, pedoman penskoran, dan penilaian. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x40 menit.

3.1.1.2 Tindakan

Tahap ini merupakan tahap melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan yang dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran menulis dialog berbahasa Jawa dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan berlatar belakang pada bahasa Jawa dialek siswa yang merupakan bagian dari kajian berbasis konteks sosiokultural. Pembelajaran 29 tersebut dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu apersepsi, kegiatan inti, dan penutup. Kegiatan yang dilakukan pada tahap apersepsi adalah guru melakukan tanya jawab seputar dialog yang pernah dilakukan oleh siswa. Guru juga bertanya jawab tentang penggunaan unggah-ungguh basa dalam percakapan atau dialog yang dilakukan oleh siswa baik di rumah maupun di sekolah. Pada kegiatan inti pembelajaran ini, guru mengawali dengan memberikan contoh dialog berbahasa Jawa dengan berlatar belakang bahasa Jawa dialek siswa yang merupakan bagian dari kajian berbasis konteks sosiokultural dengan tema ”Ngajak Plesir”. Setiap siswa memperhatikan contoh dialog yang diberikan kemudian secara bersama guru dan siswa membahas isi dialog, ejaan dalam penulisan, dan penggunaan unggah-ungguh basa. Guru juga menerangkan sekilas tentang penggunaan unggah-ungguh basa dalam percakapan sehari-hari termasuk didalamnya ragam ngoko dan krama. Setelah para siswa memahami hal-ihwal mengenai menulis dialog berbahasa Jawa, guru menjelaskan tentang pembelajaran menulis dialog dengan strategi kooperatif. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri atas empat orang yang berdasarkan pada perbedaan prestasi dan jenis kelamin. Masing-masing kelompok bekerja sama mengerjakan satu tugas menulis dialog berbahasa Jawa dengan memperhatikan penggunaan unggah-ungguh basa yang sesuai dan menggunakan bahasa Jawa sehari-hari siswa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. 30 Dalam menulis dialog berbahasa Jawa melalui strategi pembelajaran kooperatif, satu dialog terdiri atas empat tokoh, setiap anggota berperan sebagai tokoh dalam dialog yang dibuat. Siswa dalam kelompoknya secara bergantian menuliskan tokoh yang diperankannya dalam bentuk tulisan yang berbentuk dialog berbahasa Jawa. Setelah siswa memahami konsep strategi pembelajaran kooperatif, guru memberikan tema ”Sinau Bareng” untuk menulis dialog. Guru memberikan waktu yang secukupnya agar setiap kelompok dapat menyelesaikan tugas menulis dialog berbahasa Jawa. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas yang diberikan, kemudian semua pekerjaan dikumpulkan kepada guru. Pada tahap akhir dalam proses pembelajaran ini yaitu guru bersama siswa menyimpulkan hasil pekerjaan berupa dialog berbahasa Jawa dan mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

3.1.1.3 Observasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI BAHASA INGGRIS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK PADA SISWA KELAS VII SMP TUNAS MEKAR INDONESIA

1 18 116

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Efektif dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Kartasura.

0 2 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI STRATEGI PAIKEM PADA KELAS VIII B Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Strategi Paikem Pada Kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupate

0 2 24

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN WACANA BERBAHASA JAWA BERBASIS KONTEKS SOSIOKULTURAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA ISLAM SULTAN AGUNG 2 KALINYAMATAN KABUPATEN JEPARA.

0 3 114

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS OPINI MELALUI MEDIA KARIKATUR KONTEKS SOSIOKULTURAL SISWA KELAS XI SMK PELITA NUSANTARA 01 SEMARANG.

0 4 260

Peningkatan Keterampilan Menulis Meneruskan Dialog Dalam Pembelajaran Menulis Dialog pada Siswa Kelas VIID SMP 1 Wedung Kabupaten Demak.

0 3 117

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 JUWANA.

0 0 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG MENGGUNAKAN UNGGAH-UNGGUH BASA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KARANGANYAR KEBUMEN.

0 1 155