commit to user
bagai dilempar kesana- kemari. Hal ini sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut:
“ndak ba’a do”, sebentar lagi kita sampai” seru ayah mencoba menenangkan sambil menggamit bahuku. Padahal setengah jam yang lalu
pelayaran kami mulus, gemericik air yang di belah haluan terasa menentramkan hati. AHMAD FUADI, 2011 : 22
2. Bahasa Arab
Bahasa resmi di Pondok Madani dalam novel tersebut adalah bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Bahasa Arab yang disanpaikan secara lisan dalam novel
tersebut sangat banyak sekali. Bahasa Arab yang terdapat dalam novel adalah sebagai berikut:
Bahasa Arab digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari di Pondok Madani. Bahasa Arab merupakan bahasa wajib yang harus digunakan oleh semua
murid. Namun, kalimat “uthulubul ilma walau bisshin”, artinya ”tuntutlah ilmu, bahkan walau ke negeri sejauh Cina” ini disampaikan oleh Alif ketika Alif akan
pergi ke Pondok Madani di Jawa Timur. Hal ini sesuai dengan kutipan pada novel sebagai berikut:
Bujukan mereka agar tetap tinggal di kampung telah kukalahkan dengan argumen berbahasa Arab yang terdengar gagah, “uthulubul ilma walau
bisshin”, artinya ”tuntutlah ilmu, bahkan walau ke negeri sejauh Cina”. AHMAD FUADI, 2011 : 17
Sementara itu, setelah tiba di Pondok Madani Alif dan bapaknya di sambut dengan ramah oleh panitia pendaftaran dari Pondok Madani. Disela-sela perkataan
panitia pendaftaran dari Pondok tersebut ada beberapa kalimat dengan bahasa
commit to user
Arab. Kalimat tersebut adalah “Shabahal khair ya akhi Burhan.” Artinya adalah ini rombongan tamu pertama hari ini. Semua delapan orang. Hal tersebut
diucapkan oleh Ismail kepada Burhan. Burhan adalah panitia pendaftaran. Burhan menjawab perkataan Ismail dengan kalimat bahasa Arab yaitu “Syukron ya akhi.”
Artinya yaitu terima kasih. Hal tersebut sesuai dengan kutipan pada novel sebagai berikut:
Ismail meloncat turun dari bus. Kerikil yang diinjak oleh hak sepatunya berderik-derik. Dia menyerahkan selembar daftar penumpang ke seorang
anak muda berwajah riang yang telah menunggu di luar mobil. Sebuah dasi berkelir biru laut menggantung rapi di kerah leher baju putihnya.
“Shabahal khair ya akhi Burhan. Ini rombongan tamu pertama hari ini. Semua delapan orang,” kata Ismail.
“Syukron ya akhi. Terima kasih. Kami akan beri pelayanan terbaik. AHMAD FUADI, 2011 : 29-30
Bahasa Arab selalu digunakan dalam pembelajaran. Misalnya, Ustad Salman. Ustad Salman mengajarkan Bahasa Arab. Beliau mengajar dengan
menggunakan metode yang mudah dipahami oleh murid. Metode tersebut adalah metode dengar, ikuti, teriakkan dan ulangi lagi. Tidak ada terjemahan bahasa
Indonesia sama sekali. Namun, metode tersebut sangat ampuh untuk menginternalisasi bahasa baru ke dalam sel otak dan membangun refleks bahasa
yang tertahan lama. Inilah sistem bahasa yang membuat Pondok Madani terkenal dengan kemampuan muridnya berbicara aktif. Seperti kutipan dalam novel di
bawah ini, ada kalimat “Quuluu jamaaatan... maa haaza? Haaza kitaabun.” Artinya apa yang saya pegang ini? Ini adalah buku. Hal tersebut sesuai dengan
kutipan sebagai berikut:
commit to user
Lalu dengan gerakan tangan, dia mengisyaratkan untuk bersama-sama mengulang apa yang disebutkanya tadi dengan keras. “Quuluu
jamaaatan... maa haaza? Haaza kitaabun.” AHMAD FUADI, 2011 : 110
Murid baru membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi bahasa asing. Hal tersebut diakui semua murid baru. Dalam waktu empat bulan murid
baru harus bisa menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Kata “Kaifa arabiyatuka ya akhi. Khalas lancar?” “aadi faqad. Sedikit-sedikit, astathi.”
Merupakan kata-kata yang diucapkan oleh murid baru. “Kaifa arabiyatuka ya akhi. Khalas lancar?” artinya bagaimana bahasa Arab yang kamu kuasai, apakah
lancar? Kalimat itu selalu diucapakan oleh kiai atau murid senior kepada murid baru. Kata “aadi faqad. Sedikit-sedikit, astathi.” Artinya sedikit-sedikit murid
baru bisa berbahasa Arab. Walaupun sepenuhnya belum bisa lancar. Seperti kutipan dalam novel sebagai berikut:
“Kaifa arabiyatuka ya akhi. Khalas lancar?” “aadi faqad. Sedikit-sedikit, astathi.”
Itulah broken Arabic yang sering muncul diantara anak tahun pertama. Kami saling bartanya bagaimana kemampuan bahasa Arab. Dengan
seadanya, kami jawab, ya sudah sedikit-sedikit. Walau belum menguasai grammar dengan cepat, kami berusaha menggunakan kosa kata Arab.
AHMAD FUADI, 2011 : 132.
Itulah masalah yang selalu muncul pada murid baru. Masalah tersebut adalah penggunaan bahasa Arab. Dengan penguasaan kosa kata sedikit, digunakan
dalam komunikasi sehari-hari. Hal tersebut membantu dan mempercepat penguasaan Bahasa Arab murid.
Bahasa Arab juga digunakan untuk memberikan semangat dalam pertandingan bulu tangkis. Karena tidak boleh menggunakan bahasa Indonesia,
commit to user
maka semua murid yang melihat pertandingan bulu tangkis berbicara dengan bahasa Arab. Kata “Idrib...Idrib... Idrib... qawaiyyan... Hit...Hit hit harder” kata
tersebut adalah kata penyemangat bagi tim Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut:
“Idrib...Idrib... Idrib... qawaiyyan... Hit...Hit hit harder” suaraku sampai parau meneriaki setiap pukulan Indonesia. AHMAD FUADI, 2011 : 187
Berpijak dari pernyataan di atas, bahasa Arab juga digunakan kiai untuk memberikan motivasi, nasehat dan semangat kepada murid. Motivasi, nasehat dan
semangat tersebut disampaikan para kiai ketika akan menghadapi ujian. Ujian di Pondok Madani berlangsung selama dua minggu. Seperti kata “Uthlub ilma minal
mahdi ila lahdi” artinya Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat. Setelah memberikan nasehat, pertemuan itu ditutup dengan doa bersama. Seperti kata
“Allahummaftah alaina hikmatan alaina birahmatika ya arhamarrahimin.” artinya Tuhan kami, bukanlah kepada kami hikmah dan bantulah kami dengan
rahmatMu, wahai sang Maha Pengasih. doa tersebu adalah doa meminta perlindungan agar ilmu yang di dapatkan selama pendidikan di Pondok Madani
bisa masuk ke dalam sumsum otak. Hal tersebut sesuai dengan kutipan pada novel sebagai berikut:
“Anak-anakku, ilmu bagai nur, sinar. Dan sinar tidak bisa datang dan ada ditempat yang gelap. Karena itu, bersihkan hati dan kepalaku, supaya sinar
itu bisa datang, menyentuh dan menerangi kalbu kalian semua”. Kiai Rais memulai wejangannya dengan lemah lembut. Beliau menegaskan
keutamaan menuntut ilmu, bahkan sampai disebutkan siapa yang menuntut ilmu dengan niat yang ikhlas, dia mendapat kehormatan sebagai mujahid,
pejuang Allah. Bahkan kalau mati dalam proses mencari ilmu, dia akan diganjar dengan gelar syahid dan berhak mendapat derajat premium di
akhirat nanti. Tidak main-main, Rasulullah sendiri yang mengatakan agar kita menuntut ilmu dari orok sampai menjelang jatah umur kita expired.
commit to user
Uthlub ilma minal mahdi ila lahdi. Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat.AHMAD FUADI, 2011 : 190
“Kerahkan semua kemampuan kalian belajar” Berikan yang terbaik Baru setelah segala usaha disempurnakan berdoalah dan bertawakalah. Tugas
kita hanya sampai usaha dan doa, serahkan kepada Tuhan selebihnya, ikhlaskan keputusan kepadaNya, sehingga kita tidak akan pernah stres
dalam hidup ini. Stres hanya bagi orang yang belum berusaha dan tawakal. Ma`annajah, good luck”. Intonasi lembutnya belum berubah menjadi
berkorbar-kobar. Kiai Rais telah menyentrum 300 murid kesayangannya. Kami bertepuk tangan dengan gempita. AHMAD FUADI, 2011 : 190
Acara malam ini ditutup dengan dia Kiai Rais yang kami amini dengan sepenuh hati, meminta Tuhan untuk membuka hati dan pikiran kami dalam
menerima nur ilmu tadi. Allahummaftah alaina hikmatan alaina birahmatika ya arhamarrahimin. Tuhan kami, bukanlah kepada kami
hikmah dan bantulah kami dengan rahmatMu, wahai sang Maha Pengasih. Said dan Atang lebih lama membenamkan mukanya di telapak tangan
mereka yang terbuka setelah doa berakhir. Memang, akhir-akhir ini kedua kawanku harus berjuang keras untuk bisa mengejar pelajaran. AHMAD
FUADI, 2011 : 190-191
Pondok Madani memiliki sistem penjagaan keamanan yang ketat. Sistem keamanan itu khususnya dilakukan pada malam hari. Pondok Madani memiliki
lahan yang sangat luas, peternakan dan perkebunan. Setiap malam murid Pondok Madani mendapat giliran untuk berjaga. Hal tersebut dinamakan bulis lail atau
ronda malam. Bagi yang bertugas ronda malam mendapat keringanan untuk tidur sore. Ketika jam untuk ronda, maka murid yang diberjaga segera dibangunkan.
Seperti kata “Qum ya akhi.” Artinya Ayo bangun. Semua murid yang bertugas bangun untuk berjaga. Supaya berjaga tidak mengantuk, ada tim khusus yang
menyediakan kopi. Seperti kata “Hoi, la tan’as daiman,” artinya ini kopi datang” Alif dan Dulmajid mendapat tugas di dekat sungai. Mata Alif dan Dulmajid tetap
mengantuk. Walaupun sudah minum kopi. Alif dan Dulmajid tertidur. Sergapan tyson datang secara tiba-tiba membangunkan dengan air. Sepert kutipan
“Qiyaman ya akhi”
commit to user
Sergapan tyson membuat Alif dan Dulmajid terjaga. Tiba-tiba dari arah sungai terdengar suara gemericik, seperti orang berjalan. Alif dan Dulmajid segera
bersiap-siap untuk menangkap maling tersebut. Dengan sigap maling itu bisa dikalahkan oleh Alif dan Dulmajid. Atas keberaniannya itu Alif dan Dulmajid
tidak jadi di hukum. Hal tersebut sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut:
“Qum ya akhi. Ayo bangun. Waktunya bertugas. Cepat berkumpul di kantor keamanan pusat untuk briefing dan pembagian lokasi kalian,”
katanya di depan kami yang masih menguap dan mengucek-ngucek mata. AHMAD FUADI, 2011 : 238
“Qum ya akhi, kok sudah tidur, belum habis ceritaku,” aku goyang-goyang bahunya. AHMAD FUADI, 2011 : 244
“Hoi, la tan’as daiman, ini kopi datang” kata Ali melihat kami yang berwajah tidur. Sabrun menuangkan cairan hitam ke gelas kami dengan
gayung plastik. AHMAD FUADI, 2011 : 244
“Qiyaman ya akhi” yang punya tangan ini menggeram. Geraman yang ku kenal. Geraman Tyson. Ya Tuhan. Tangan kirinya memegang botol air
yang digunakan untuk membasahi mukaku. Melihat aku bangun, sekarang dia menjentikkan air ke muka Dul yang segera mencelat dan terjengkang
dari kursinya karena kaget. AHMAD FUADI, 2011 : 245
Sementara itu kalimat “Kullukum ra’in wakullukum masulun an raiyatihi,” artinya setiap orang adalah pemimpin, tidak peduli siapapun, paling
tidak untuk diri mereka sendiri. Itu kata-kata nasehat bahwa murid Pondok Madani harus bisa menjadi seorang pemimpin. Hal tersebut sesuai dengan kutipan
dalam novel sebagai berikut: “Kullukum ra’in wakullukum masulun an raiyatihi,” ini kata-kata penting
untuk leadership di PM. setiap orang adalah pemimpin, tidak peduli siapapun, paling tidak untuk diri mereka sendiri. AHMAD FUADI, 2011 :
297
commit to user
Dalam bahasa Arab ucapan kata terima kasih juga banyak terdapat dalam novel Negeri Lima Menara. Seperti “Syukran ya akhi,” artinya terima kasih. Hal
tersebut sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut: “Syukran ya akhi, gitu dong, sering-sering kita dikasih bonus,” sahutku
senang hati. Hanya pada hari spesial saja kami dapat jatah makan mewah dengan daging, susu, dan kurma. Misalnya menjelang ujian, hari raya, atau
hari kami naik kelas enam. AHMAD FUADI, 2011 : 289-290
“Syukran ya akhi, telah mau mendengarkan keluh kesah ini,” katanya lirih. Kilau lainnya kembali luruh dari sudut matanya. Basah. AHMAD
FUADI, 2011 : 363
3. Bahasa Inggris