Penyajian Data Pandangan Pengarang Terhadap Pondok Madani dalam Novel Negeri

commit to user 108 tersebut direduksi, diidentifikasi untuk mendapatkan hal yang pokok. Identifikasi difokuskan padahal yang terpenting terkait dengan focus dan masalah penelitian. Data dikoding, kemudian dimaknai, dicari terna atau polanya melalui proses penyuntingan dan pemberiankode. Reduksi data dilakukan terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Pada tahapan ini data disederhanakan, yang tidak diperlukan disortir untuk rnemberi kemudahan dalam penarnpilan, penyajian, serta untuk menarik kesimpulan sementara. Langkah pertama yang penulis lakukan adalah dengan mengumpulkan data dari dokumen dan arsif berupa novel Negeri Lima Menara, melakukan studi pustaka dari buku-buku yang relevan, internet. Data dikumpul juga dari hasil wawancara dengan narasumber yaitu pengarang novel. Data yang diperoleh di atas direduksi, dipilih hal-hal pokoksaja yang terkait dengan permasalahan. Yaitu, tentang pandangan pengarang, sosial budaya nilai-nilaipendidikan dan kualitas novel.Data tersebut dikoding, dikelompokan, dimaknai dan dihubung-hubungkan supaya mendapatkan relevansi antara data yang diperoleh dengan permasalahan. Hasil wawancara untuk mendukung teori dan mendapatkan sirnpulan yang benar terhadap data dokumen.

2. Penyajian Data

Penyajian data display data dimasudkan agar lebih mudah untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian.Data-data dikelompokan dan disusun sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Termasuk kesimpulan- kesimpulan sementara diperoleh padawaktu data direduksi. Data tentang pandangan pengarang, sosial commit to user 109 budaya, nilai-nilai pendidikan dan kualitas novel ditayangkan.

3. Penarikan Simpulan atau Verifikasi

Verifikasi data dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian dilakukan. Sejak pertama proses pengumpulan data, mulai menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari polatema, hubungan persarnaan, hipotesis dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesirnpulan yang masih bersifat tentatife. Dalam tahapan penarikan sirnpulan dari katagori-katagori data yang telah direduksi dan disajikan untuk selanjutnya menuju kesimpulan akhir rnampu menjawab permasalahan yang dihadapi. Bertambahnya data melalui verifikasi secara terus menerus, akan diperoleh kesimpulan yang bersifat grounded. Simpulan disesuaikan dengan permasalahan yang dibahas. Bila simpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya rumusan data dalam reduksi maupun sajian datanya, maka wajib kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus untuk mencari pendukung simpulan yang telah dikembangkannya dan juga sebagai usaha bagi pendalarnan data, Sutopo, 2002: 120. Dalam model tersebut ketiga komponen analisis berjalan bersamaan pada waktu kegiatan pengumpulan data. Begitu penyusunan catatan lapangan lengkap, reduksi data segera dibuat, dan seterusnya dengan pengembangan bentuk susunan sajian data yang bersifat sementara, Sutopo, 2002 : 121. Sebagai upaya yang berkelanjutan, berulang dan terus-rnenerus. Masalah reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan dan verifikasi menjadi gambaran commit to user 110 keberhasilan. Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan sebagai sesuatu yang jalin-rnenjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data, Miles Huberman, 1992 : 19-20. Selain analisis di atas, digunakan juga analisis data dengan metode induktif dengan langkah menelaah terhadap fakta-fakta yang khusus, Pemyataan yang khusus, dan peristiwa yang kongret. Kemudian digeneralisasi untuk mendapat kesimpulan secara umum. Membaca peristiwa-peristiwa khusus tentang sosial budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam novel Negeri Lima Menara, kemudian dihubungkan dengan kejadian-kejadian umum dalam kehidupan nyata secara umum.

H. Prosedur Penelitian

Berdasarkan masalah yang diteliti, prosedur penelitian yang peneliti lakukan meliputi beberapa tahap sesuai arahan Lexy J. Moleong 2010: 247-268 sebagai berikut: 1. Pengumpulan data, dengan langkah: a. Menentukan objek yang akan dipakai sebagai bahan penelitian, yaitu novel Negeri Lima Menara karyaAhmad Fuadi 2009; b. Mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang mendukung kegiatan penelitian, meliputi buku-buku referensi dan artikeI-artikel sastra yang menunjang penelitian. 2. Melakukan dua tahap pembacaan sastra, yaitu pembacaan heuristik dan hermeneutik. Pembacaan heuristik adalah tahap orientasi untuk memperoleh commit to user 111 gambaran umum ataue ksplorasi awal terhadap objek yang diteliti. Pembacaan hermeneutika dalah tahap eksplorasi fokus. 3. Menganalisis objek penelitian dengan mendaftar wacana-wacana tentang sosial budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam novel Negeri Lima Menara; 4. Data direduksi. Reduksi data dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi. Pernyataan-pernyataan perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya: a. Susun dalam satua-satuan, dan dibuat penjelasan secara deskriptif pada masing-masing data yang diperoleh berdasarkan teori yang ada; b. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan; c. Kategori-kategori dibuat sambil melakukan koding atau penafsiran data; d. Mengaitkan dengan realitas atau teks yang saling berlawanan dan kontradisi dalam novel; e. Mensejajarkan dan membandingkan dengan wacana-wacana atau realitas di luar teks novel sebagai upaya intertekstual. f. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data; g. Memakai teori sosiologi sastra Rene Wellek dalam mengkaji novel Negeri Lima Menara. 5. Penyajian data, data disajikan berdasarkan hasil penelitian dan perumusan masalah. 6. Penarikan simpulan secara deskripsi; 7. Tahap pengecekan keabsahan data. Pada tahap ini dilakukan penelitian yang ada terutama mengadakan tringulasi, pengecekan anggota dan auditing yang commit to user 112 dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kekeliruan dalam mengungkapkan fakta atau interpretasi. Berdasarkan model analisis interaktif, tetap bergerak di antara tiga dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung. Kemudian sesudah pengumpulan data berakhir, bergerak di antara tiga komponen analisisnya dengan menggunakan waktu yang masih tersisa. Reduksi data selalu dilakukan, bila simpulan dirasa kurang, maka data kembali dikumpulkan kemasalah lebih fokus untuk mencari pendukung simpulan yang telah dikembangkan dan juga sebagai usaha pendalaman data. commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pandangan Pengarang Terhadap Pondok Madani dalam Novel Negeri

Lima Menara Karya Ahmad Fuadi Ahmad Fuadi lahir di Bayur, di sebuah kampung yang kecil. Kampung itu terletak di Danau Minanjau. A. Fuadi lahir pada tanggal 30 Desember 1972. Fuadi menulis novel ini terinspirasi oleh pengalaman pribadi ketika menempuh pendidikan. Pendidikan di Pondok Gontor memberikan kenikmatan yang mencerahkan kehidupan. Semua tokoh dalam novel Negeri Lima Menara terinspirasi oleh sosok asli. Karakter yang ada dalam tokoh, juga merupakan gabungan dari beberapa karakter yang sebenarnya. Pandangan Ahmad Fuadi terhadap Pondok Madani dalam novel Negeri Lima Menara, merupakan tempat yang mengajarkan tentang kehidupan yang percaya dan bertakwa terhadap Tuhan. Selain itu pengarang juga berpandangan bahwa Pondok Madani merupakan tempat untuk membentuk karakter seseorang dan menjadikan manusia berwawasan luas. Murid Pondok Madani dibekali dengan iman yang kuat, pintar dan berkarakter tersebut, tidak terlepas dari pendidik Pondok. Pengajar Pondok Madani sebagian besar adalah lulusan Inggris dan Mesir. Menurut Ahmad Fuadi, kyai Pondok Madani tidak hanya mengajarkan agama. Belajar agama dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan membaca buku, pengajian, 113 commit to user atau lewat internet. Pondok Pesantren adalah tempat belajar kehidupan secara total. Artinya belajar mengenai kehidupan yang nantinya akan diterapkan dalam masyarakat. Di Pondok Madani, murid belajar dengan pembiasaan yang baik dan teratur selama 24 jam. Selama 24 jam tersebut semua aktivitas dipantau oleh para kyai. Kegiatan di Pondok Madani antara lain belajar cara belajar learn how to learn, etos kerja sampai tujuan hidup. Di Pondok Madani juga diwajibkan untuk menulis karangan sebanyak tiga kali dalam seminggu dan menulis teks pidato dalam tiga bahasa. Semua kegiatan tersebut dipantau dan diperiksa oleh kyai dengat ketat. Menurut Ahmad Fuadi pembiasaan positif tersebut memudahkannya menulis sampai sekarang. Menulis perlu etos kerja yang keras dan kejernihan visi tentang hidup. Selain hal tersebut, dengan adanya pembiasaan yang positif Ahmad Fuadi mendapatkan beberapa beasiswa ke luar negeri. Hal itu terjadi karena adanya semangat dan motifasi yang diajarkan di Pondok Madani. Kesempatan Ahmad Fuadi untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri antara lain di Inggris, London, Amerika Serikat dan singapura. Ahmad Fuadi memang tidak salah pilih bersekolah di Pondok Madani. Selain penjelasan di atas, Pondok Madani juga merupakan tempat membentuk anak muda dengan totalitas pendidikan yang iklas. Artinya, pengajar di pondok Madani memberikan pendidikan yang mengajarkan keikhlasan. Selain itu kyai Pondok Madani memberikan ilmu yang dimiliki dengan ikhlas dan hanya commit to user mengharapkan pahala dari Allah. Ahmad Fuadi sangat beruntung bisa masuk ke Pondok Madani. Pondok Madani juga memberikan bekal hidup bagi anak didiknya. Bekal tersebut antara lain bekal untuk mengarungi hidup. Dimana kehidupan itu terkadang senang dan susah. Bekal tersebut tertanam di dalam pikiran dan hati. Bekal itu berupa ilmu pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan agama. Keduanya saling berjalan beriringan untuk mengarungi kehidupan. Namun, penanaman dan penerapan bekal setiap individu di Pondok Madani itu berbeda- beda. Selanjutnya pandangan Ahmad Fuadi terhadap Pondok Madani adalah kepercayaan Pondok yang mengharuskan murid pondok menggunakan bahasa asing selama 24 jam. Bahasa asing tersebut adalah bahasa Arab dan bahasa Inggris. Setiap murid diwajibkan menggunakan bahasa asing dengan harapan agar semua murid bisa berbahasa asing dengan lancar. Dimana bahasa asing merupakan kunci utama untuk menjelajah dunia. Semua dapat dilakukan dan didapat oleh Ahmad Fuadi berkat semangat, motivasi, kesungguhan, doa dan kerja keras. Salah satunya adalah motivasi yang diajarkan di Pondok Madani. Motivasi tersebut adalah man jadda wajadda artinya siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Menurut pandangan pengarang man jadda wajadda harus diimbangi dengan usaha keras. Setiap keberhasilan pasti ada jaranya. Jarak tersebut tidak bisa ditentukan berapa lamanya. Jarak tersebut harus diisi dengan kesabaran. Man jadda wajadda saja commit to user tidak cukup, tetapi harus dilengkapi dengan man shabara zhafira artinya siapa yang sabar akan beruntung.

2. Aspek Sosial Budaya yang Terdapat dalam Novel Negeri Lima Menara