Guru Anjar Setianingsih S841008004

commit to user petir dan bersinar seterang petir,” terang pemandu kami. Mata Raja yang berdiri disebelahku berbinar-binar. AHMAD FUADI, 2011 : 32 Bangunan selanjutnya adalah Menara. Menar adalah tempat berkumpulnya Sahibul Menara. Di kaki menara itu, Sahibul menara mengadakan diskusi, belajar dan berkhayal tentang masa depannya. Manara itu dibangun dengan menjulang tinggi dengan gaya arsitektur Turki. Puncak menara itu berupa kubah yang mengkilat dan lancip serta terdapat corong pengeras suara. Hal tersebut sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut: Tepat disamping kanan Masjid Jami, menjulang menara yang diilhami arsitektur gaya Turki yang kokoh, efisien, tanpa melupakan keindahan. Menara dipucuki oleh sebuah kubah metal yang mengkilat dan lancip ujungnya. Di leher kubah ini menyembul empat corong pengeras suara yang selalu setia mengabarkan panggilan shalat sampai berkolo-kilo meter jauhnya.AHMAD FUADI, 2011 : 93

f. Sistem Mata Pencaharian

Mata pencaharian yang terdapat dalam novel Negeri Lima Menara adalah guru dan pegawai pemkab. Hal ini terlihat pada mata pencaharian orang tua Alif dan orang tua Atang. Hal ini dapat terlihat pada kutipan novel sebagai berikut:

1. Guru

Walau berprofesi sebagai guru madrasah, beliau pengajar matematika, seringkali pendapatnya lain dengan amak. Misalnya, ayah percaya untuk berjuang bagi agama, orang tidak harus masuk madrasah. Dia lebih sering menyebut-nyebut keteladanan Bung Hatta, Bung Sjahrir,. Pak Natsir, atau Haji Agus Salim, di banding Buya Hamka. Padahal latar belakang religius ayahku tidak kalah kuat. Ayah dari ayahku adalah ulama yang terkenal di Minangkabau.AHMAD FUADI, 2011 : 10 commit to user Berdasarkan kutipan di atas, menjelaskan bahwa pekerjaan ayah Alif adalah seorang guru matematika di madrasah. Hal tersebut tidak terlepas dari kewajiban seorang kepala keluarga yaitu mencari nafkah. Walaupun ayah Alif berprofesi sebagai guru. Beliau lebih banyak diam yang berkaitan dengan sekolah Alif. Sementara itu yang berperan dalam urusan pendidikan Alif adalah Amak. Amak bekerja sebagai seorang guru di sekolah swasta. Bahkan Amak rela tidak dibayar. Hal itu dilakukan Amak, supaya mendapatkan pekerjaan. Pekerjaan yang ijadikan pegangan hidup di masa depan. Hal itu dapat terlihat pada kutipan dalam novel sebagai berikut: Beberapa hari setelah eforia kelulusan mulai kisut, Amak mengajakku duduk dilankan rumah.amakku seorang perempuan berbadan kurus dan mungil. Wajahnya sekurus badannnya, dengan sepasang mata yang bersih dan dinaungi alis tebal. Mukanya selalu mengibarkan senyum ke siapa saja. Kalau keluar rumah selalu menggunakan baju kurung yang dipadu dengan kain atau rok panjang. Tidak pernah celana panjang. Kepalanya selalu ditutup songkok dan dilehernya digantung selendang. Dia menamatkan SPG bertepatan dengan pemberontakan G30S, sehingga negara yang sedang kacau tidak mampu segera mengangkatnya menjadi guru. Amak terpaksa menjadi guru sukarelayang hanya dibayar dengan beras selama 7 tahun, sebelum dianggakat menjadi pegawai negeri. AHMAD FUADI, 2011 : 6

2. Pegawai Pemda