54
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran Azwar, 2010. Suatu alat tes dapat
dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika alat tes tersebut mampu menjalankan fungsi ukur dan memberikan hasil pengukuran yang sesuai Azwar, 2010.
Azwar 2013 menjelaskan bahwa dalam pada awal penyusunan skala, relevansi item dengan indikator keprilakuan dan dengan tujuan pengukuran sebenarnya dapat dievaluasi
dengan akal dan nalar yang sehat common sense, selanjutnya pembuktian secara empirik perlu dilakukan dengan validitas konstrak. Dengan demikian peneliti menggunakan validitas
isi dan validitas konstrak untuk mengukur validitas skala dari kedua variabel. Validitas isi adalah validitas yang didasarkan pada keselarasan item dengan indikator
yang dinilai oleh seseorang yang berkompeten expert judgement dan validitas konstrak adalah validitas yang didasarkan pada sejauh mana definisi operasional dalam bentuk
indikator dapat mencerminkan konstrak yang hendak diukur Azwar, 2013. Untuk mengetahui seberapa tinggi koefisien validitas yang dapat digunakan, menurut Azwar 2010
menjelaskan bahwa jika koefisien validitas berada disekitar angka 0,5 maka item tersebut dapat digunakan dan jika koefisien validitas dibawah 0,3 maka item tersebut tidak
memuaskan. Sehingga koefisien validitas diatas 0,3 dapat diterima.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti keajegan, kestabilan, kepercayaan, kestabilan, kekonsistensi dan sejauh mana hasil dari pengukuran dapat dipercaya Azwar,
2010. Hasil dari suatu pengukuran dapat dipercaya atau tetap ajeg apabila dilakukan dalam
55
beberapa kali pelaksanaan pada subjek yang sama dan diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2010.
Terdapat tiga metode dalam melakukan uji reliabilitas yaitu, metode tes-ulang test- retest, bentuk-paralel parallel-forms, dan konsistenti internal internal consistency Azwar,
2010. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konsistensi internal, konsistensi internal adalah pendekatan dengan menggunakan satu bentuk alat tes yang pelaksanaannya
dilakukan hanya satu kali pada sekelompok subjek single-trial administration Azwar, 2010. Peneliti menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan tujuan melihat
konsistensi antar item dalam tes tersebut. Melihat seberapa besar koefisien reliabilitas yang dapat digunakan, menurut Azwar 2013 karena keterpercayaan bersifat relatif, maka
pemaknaan koefisien reliabilitasnya bersifat relatif, sehingga koefisien reliabilitas diatas 0,600 0,600 dapat digunakan.
G. Metode Analisis Data