Uji Regresi Linier Sederhana

79 Tabel 21 Hasil Uji Linieritas Hasil uji linieritas variabel etos kerja dengan variabel ketidakamanan kerja menunjukkan nilai F = 11,814 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Syarat terpenuhinya uji linieritas adalah nilai probabilitas signifikansi berada dibawah 0,05 p0,05, dengan nilai probabilitas 0,001 lebih kecil dari 0,05 0,0010,05 sehingga dapat dikatakan hubungan antara variabel etos kerja dan variabel ketidakamanan kerja adalah linier.

E. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan suatu proses pembuktian atau pengujian hipotesis penelitian dengan mendasarkan pada hasil analisis data. Peneliti melakukan uji hipotesis untuk menguji apakah terdapat hubungan antara ketidakamanan kerja dan etos kerja pada karyawan alih daya di Bali. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana pada program SPSS 15.0 for windows.

1. Uji Regresi Linier Sederhana

Tujuan menggunakan uji regresi linier sederhana karena peneliti ingin mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen. Regresi linier Sum of Squares df Mean Square F Sig. Etos kerja Ketidakamanan kerja Between Groups Combined 21684,555 27 803,132 2,259 ,002 Linearity 4199,619 1 4199,619 11,814 ,001 Deviation from Linearity 17484,936 26 672,498 1,892 ,015 Within Groups 31280,894 88 355,465 Total 52965,448 115 80 sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen Sugiyono, 2013. Apabila nilai probabilitas signifikansi menunjukkan angka dibawah 0,05 0,05 maka data tersebut signifikan, dengan kata lain hipotesis o Ho ditolak dan hipotesis a Ha diterima, begitu juga sebaliknya. Analisis uji linier sederhana terdapat beberapa tabel, maka akan dibahas bertahap, berikut ini adalah hasil dari uji regresi linier sederhana: Tabel 22 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Etos kerja 247,07 21,461 116 Ketidakamanan kerja 86,11 7,271 116 Rata-rata tingkat etos kerja dengan jumlah responden sebanyak 116 responden adalah 247,07 dengan standar deviasi sebesar 21,461. Rata-rata tingkat ketidakamanan kerja yang dirasakan dengan jumlah responden sebanyak 116 responden adalah 86,11 dengan standar deviasi sebesar 7,271. Tabel 23 Correlations Etos kerja Ketidakamanan kerja Pearson Correlation Etos kerja 1,000 -,282 Ketidakamanan kerja -,282 1,000 Sig. 1-tailed Etos kerja . ,001 Ketidakamanan kerja ,001 . N Etos kerja 116 116 Ketidakamanan kerja 116 116 Besarnya hubungan antara variabel ketidakamanan kerja dan etos kerja ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,282. Hal ini menunjukkan bahwa antara ketidakamanan kerja dan etos kerja terdapat hubungan yang tidak kuat karena jauh dari angka 1. Nilai koefisien yang terdapat tanda negatif - menunjukkan arah hubungan antara 81 ketidakamanan kerja dan etos kerja, sehingga tanda negatif pada nilai koefisien korelasi menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat ketidakamanan kerja maka semakin rendah tingkat etos kerja responden, begitu pula sebaliknya. Tingkat signifikansi koefisien korelasi menghasilkan nilai sebesar 0,001. Dengan tingkat signifikansi yang berada di bawah 0,05 0,001 0,05, maka korelasi antara ketidakamanan kerja dan etos kerja sangat nyata. Tabel 24 Variables EnteredRemovedb Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Ketidakamanan kerjaa . Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: Etos kerja Pada tabel 19 menunjukkan bahwa variabel yang dimasukkan adalah variabel ketidakamanan kerja dan tidak ada variabel yang dikeluarkan removed, hal ini disebabkan karena peneliti menggunakan metode single step dan bukan menggunakan stepwise. Tabel 25 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,282a ,079 ,071 20,683 a Predictors: Constant, Ketidakamanan kerja b Dependent Variable: Etos kerja Angka R Square sebesar 0,079 adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi. R Square dapat diartikan sebagai koefisien determinasi yang memiliki makna bahwa 0,079 atau 7,9 etos kerja dapat dijelaskan oleh variabel ketidakamanan kerja, sedangkan sisanya sebesar 92,1 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain. Nilai dari R Square berada pada rentang 0 sampai 1, dengan makna semakin kecil angka R Square, maka semakin lemah hubungan 82 antara variabel ketidakamanan kerja dan etos kerja, begitu pula sebaliknya. Angka R Square sebesar 0,079 berada jauh dari angka 1 dan mendekati angka 0, sehingga dapat dikatakan hubungan antara variabel ketidakamanan kerja dan etos kerja adalah lemah. Standard error of estimate variabel etos kerja selaku variabel dependent pada tabel 20 menunjukkan angka 20,683. Pada analisis tabel 17 menunjukkan nilai dari standard deviation variabel etos kerja selaku variabel dependent adalah 21,461. Nilai dari standard deviation yang menunjukkan angka 21,461 lebih besar dari Standard error of estimate yang menunjukkan angka 20,683 21,461 20,683 , maka dapat disimpulkan bahwa variabel ketidakamanan kerja lebih baik dikatakan sebagai prediktor etos kerja daripada nilai rata-rata dari etos kerja itu sendiri. Tabel 26 Anovab Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 4199,619 1 4199,619 9,817 ,002a Residual 48765,829 114 427,770 Total 52965,448 115 a Predictors: Constant, Ketidakamanan kerja b Dependent Variable: Etos kerja Pada tabel 21 dijelaskan bahwa dari uji anova atau F Test didapat F hitung adalah 9,817 dengan tingkat signifikansi 0,002. Adapun taraf signifikansi menunjukkan nilai 0,002 lebih kecil dari 0,05 0,002 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi etos kerja. Tabel 27 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant 318,639 22,923 13,901 ,000 Ketidakamanan kerja -,831 ,265 -,282 -3,133 ,002 a Dependent Variable: Etos kerja 83 Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan kausal atau fungsional antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Dalam regresi linier sederhana terdapat sebuah persamaan umum yaitu: Y = a + bX. Adapun persamaan regresi dalam penelitian ini adalah Y = 318,639 + -0,831X yang mana simbol Y melambangkan etos kerja dan simbol X melambangkan ketidakamanan kerja. Konstanta dari tabel koefisien sebesar 318,639 menyatakan bahwa jika tidak ada ketidakamanan kerja yang dirasakan responden, maka etos kerja responden sebesar 318,639. Koefisien regresi sebesar -0,831 menyatakan bahwa setiap penurunan 1 dari ketidakamanan kerja maka akan diprediksi meningkatkan etos kerja sebesar 0,831. Namun sebaliknya, jika terjadi kenaikan 1 dari ketidakamanan kerja maka akan diprediksi terjadi penururan etos kerja sebesar 0,831. Terjadinya penaikan atau penurunan disebabkan oleh tanda positif + atau negatif - pada koefisien regresi. Tanda + menunjukkan arah hubungan yang searah sedangkan tanda - menunjukkan arah hubungan yang berlawanan. Sehingga tanda + atau - memprediksi kenaikan atau penurunan variabel independen X akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel dependen Y . Persamaan regresi yang telah dipaparkan diatas selanjutnya akan diuji apakah memang variabel independen valid untuk memprediksi variabel dependen atau apakah variabel ketidakamanan kerja benar-benar bisa memprediksi variabel etos kerja di masa mendatang. Pengujian dilakukan dengan uji t dan berdasarkan probabilitas. Pengujian dengan uji t dilakukan dengan dasar pengambilan keputusannya adalah jika statistik t hitung lebih kecil dari statistik t tabel atau statistik t hitung statistik t tabel maka koefisien regresi tidak signifikan, sedangkan jika statistik t hitung lebih besar dari statistik t tabel atau statistik t 84 hitung statistik t tabel maka koefisien regresi signifikan. Selanjutnya peneliti mencari statistik t hitung dan statistik t tabel. Pada tabel 22 didapat bahwa statistik t hitung adalah - 3,133. Setelah mendapat statistik t hitung, peneliti melanjutkan untuk mencari statistik t tabel dengan bantuan SPSS 15 for windows. Prosedur pencarian statistik t tabel adalah dengan tingkat signifikansi 10 atau tingkat kepercayaan sebesar 90, derajat kebebasan df ditentukan dengan jumlah data - 2 atau 116-2 = 114, dan pengujian dilakukan dua sisi karena peneliti ingin mengetahui signifikan atau tidaknya koefisien regresi. Peneliti pun melakukan prosedur untuk mendapatkan statistik t tabel, didapatkan t tabel sebesar 1,2890. Setelah didapat statistik t hitung sebesar -3,133 dan statistik t tabel sebesar 1,2890, maka dasar pengambilan keputusannya adalah statistik t hitung statistik t tabel atau -3,133 1,2890 sehingga dapat dikatakan koefisien regresi signifikan. Tanda - pada statistik t hitung hanya menunjukkan arah dan pada prosedur sudah dijelaskan bahwa pengujian dilakukan dengan dua sisi bahwa jika statistik t hitung sebesar -3,133 sama dengan statistik t hitung sebesar +3,133. Setelah melakukan pengujian dengan uji t didapat hasil bahwa koefisien regresi adalah signifikan, peneliti selanjutnya melakukan uji koefisien regresi yang didasarkan pada probabilitas. Pada kolom sig atau significance pada tabel 22 menunjukkan angka probabilitas sebesar 0,002. Karena probabilitas berada dibawah 0,05 0,002 0,05 didapat bahwa koefisien regresi signifikan atau variabel ketidakamanan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap variabel etos kerja. 85 Setelah melakukan analisis berupa tabel, peneliti kemudian melanjutkan analisis berdasarkan chart atau grafik untuk mengetahui sejauh mana syarat persamaan regresi terpenuhi, berikut adalah gambar grafik untuk uji model regresi: Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x p e c te d C u m P ro b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 9 7 76 52 62 17 111 67 48 38 51 11 16 45 89 46 75 69 114 65 37 108 14 68 61 57 78 83 54 2779 112 105 63 102 59 56 22 77 32 41 95 28 42 94 81 58 110 96 1 60 107 4 2 100 64 5 104 98 25 91 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Etos kerja Gambar 2. Gambar Grafik Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual Saat melakukan uji normalitas, sebaran data ketidakamanan kerja dan etos kerja berdistribusi secara normal. Jika residual berasa dari distribusi data yang normal , maka nilai sebaran data akan terdistribusi di sekitar garis lurus. Pada gambar terlihat bahwa sebaran data pada grafik dapat dikatakan tersebar di sekitar garis lurus. Maka dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas terpenuhi. 86 Regression Standardized Predicted Value 4 2 -2 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d D e le te d P re s s R e s id u a l 3 2 1 -1 -2 -3 116 115 114 112 111 110 109 108 107 106 105 104 103 102 101 100 99 98 97 96 95 94 93 92 91 90 89 87 86 85 84 83 82 81 80 79 78 77 76 75 74 73 71 70 69 68 67 66 65 64 62 61 60 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 4140 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Scatterplot Dependent Variable: Etos kerja Gambar 3. Gambar Grafik Scatterplot Gambar grafik kedua menggambarkan tentang kelayakan model regresi atau model fit. Jika model regresi layak dipakai untuk prediksi fit, data akan berada disekitar angka nol 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola atau garis tertentu. Dari grafik diatas terlihat sebaran data ada disekitar titik nol dan tidak nampak adanya suatu pola atau garis tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi memenuhi syarat untuk memprediksi etos kerja.

F. Uji Beda Karakteristik Demografis