60
meliputi tentang validitas dan reliabilitas alat ukur, dimana apabila alat ukur yang telah diuji cobakan tersebut merupakan alat ukur yang valid dan reliabel, maka alat ukur tersebut layak
diberikan kepada subjek penelitian yang sebenarnya. b.
Uji Coba Alat Ukur Uji coba alat ukur diawali dengan memohon surat pengantar penelitian kepada Program
Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan Nomor 62 d UN.14.2PS2015 pada tanggal 21 April 2015. Selanjutnya surat tersebut ditujukan kepada
Kepala PT. Sonadhe pada tanggal 6 Mei 2015. Uji coba alat ukur penelitian dilakukan pada tanggal 7 Mei 2015 hingga tanggal 22 Juni 2015.
Uji coba alat ukur penelitian dilakukan untuk melihat reliabilitas dan kesahihan item pada alat ukur yang dibuat oleh peneliti. Peneliti dapat melihat item-item mana saja yang valid
dan reliabel serta yang tidak valid dan tidak reliabel yang terdapat pada alat ukur tersebut. Selanjutnya, item yang valid dan reliabel akan menjadi item-item yang digunakan dalam
penelitian yang sebenarnya, dan item yang tidak valid dan tidak reliabel dinyatakan sebagai item yang gugur dan tidak diikut sertakan dalam penelitian.
Peneliti menyebar kuisoner yang terdapat dua skala didalamnya. Skala pertama adalah skala ketidakamanan kerja yang berisi 54 item pernyataan dan skala kedua adalah skala etos
kerja berisi 96 item pernyataan, sehingga total item yang terdapat dalam satu eksemplar kuisioner adalah 150 item.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran Azwar, 2010. Suatu alat tes dapat
61
dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika alat tes tersebut mampu menjalankan fungsi ukur dan memberikan hasil pengukuran yang sesuai Azwar, 2010.
Azwar 2013 menjelaskan bahwa pada awal penyusunan skala, relevansi item dengan indikator keprilakuan dan dengan tujuan pengukuran sebenarnya dapat dievaluasi dengan akal
dan nalar yang sehat common sense, selanjutnya pembuktian secara empirik perlu dilakukan dengan validitas konstrak. Dengan demikian peneliti menggunakan validitas isi dan validitas
konstrak untuk mengukur validitas skala dari kedua variabel. Validitas isi adalah validitas yang didasarkan pada keselarasan item dengan indikator
yang dinilai oleh seseorang yang berkompeten expert judgement dan validitas konstrak adalah validitas yang didasarkan pada sejauh mana definisi operasional dalam bentuk
indikator dapat mencerminkan konstrak yang hendak diukur Azwar, 2013. Untuk mengetahui seberapa tinggi koefisien validitas yang dapat digunakan, menurut Azwar 2010
menjelaskan bahwa jika koefisien validitas berada disekitar angka 0,5 maka item tersebut dapat digunakan dan jika koefisien validitas dibawah 0,3 maka item tersebut tidak
memuaskan. Sehingga koefisien validitas diatas 0,3 dapat diterima. Setelah dilakukan uji Validitas, dilakukan uji Reliabilitas. Reliabilitas berasal dari kata
reliability yang berarti keajegan, kestabilan, kepercayaan, kestabilan, kekonsistensi dan sejauh mana hasil dari pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2010. Hasil dari suatu pengukuran dapat
dipercaya atau tetap ajeg apabila dilakukan dalam beberapa kali pelaksanaan pada subjek yang sama dan diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2010.
Terdapat tiga metode dalam melakukan uji reliabilitas yaitu, metode tes-ulang test- retest, bentuk-paralel parallel-forms, dan konsistenti internal internal consistency Azwar,
62
2010. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konsistensi internal, konsistensi internal adalah pendekatan dengan menggunakan satu bentuk alat tes yang pelaksanaannya
dilakukan hanya satu kali pada sekelompok subjek single-trial administration Azwar, 2010. Peneliti menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan tujuan melihat
konsistensi antar item dalam tes tersebut. Melihat seberapa besar koefisien reliabilitas yang dapat digunakan, menurut Azwar 2013 karena keterpercayaan bersifat relatif, maka
pemaknaan koefisien reliabilitasnya bersifat relatif, sehingga koefisien reliabilitas diatas 0,600 0,600 dapat digunakan.
a. Uji Validitas Item Pada Skala Ketidakamanan Kerja
Uji validitas pada skala ketidakamanan kerja dilakukan dengan menguji dua jenis validitas, yaitu validitas isi dan validitas konstrak. Pengujian pertama adalah validitas isi
dilakukan dengan tujuan untuk menyelarasan item dengan indikator yang dinilai oleh seseorang yang berkompeten expert judgement. Seseorang berkompeten yang dimaksud
adalah dosen pembimbing selaku expert judgement. Setelah dilakukan validitas isi, didapat bahwa terdapat beberapa pernyataan yang terlalu panjang dan memiliki makna yang ambigu
sehingga terdapat beberapa perbaikan atas saran dosen pembimbing. Setelah melalui beberapa perbaikan, selanjutnya peneliti melanjutkan ke uji validitas konstrak.
Validitas konstrak dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa tinggi koefisien validitas yang dapat digunakan. Dalam melakukan uji validiats konstrak, peneliti
menggunakan bantuan program SPSS 15 for windows untuk membantu menghitung validitas konstrak dari skala ketidakamanan kerja. Setelah dilakukan pengujian, diperoleh hasil yang
menyatakan bahwa koefisien validitas bergerak antara -0.172 hingga 0.716. Setelah
63
melakukan seleksi dengan mengugurkan item yang berada dibawah toleransi koefisien validitas yaitu 0.30, maka dari 54 item yang diuji terdapat 17 item yang gugur sehingga item
yang valid berjumlah 37 item. Berikut ini adalah tabel yang berisi nomor item yang gugur setelah uji coba.
Tabel 3 Nomor Item Gugur Pada Skala Ketidakamanan Kerja
setelah melakukan uji validitas No.
Aspek Indikator
Nomor item Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Losing The Job Itself
redundancies 1, 2, 3
28, 29, 30 6