48
sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati Suryabrata, 2000. Definisi operasional dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Definisi Operasional Variabel Bebas Ketidakamanan Kerja
Ketidakamanan kerja adalah perasaan subjektif seorang karyawan saat merasakan ketidakberdayaan, khawatir, cemas, gelisah dalam menghadapi risiko munculnya ancaman
dalam bekerja seperti hilangnya aspek-aspek dalam bekerja dan kemungkinan kehilangan pekerjaan tersebut. Ketidakamanan kerja diungkap dengan skala yang disusun sendiri oleh
peneliti berdasarkan dimensi dari teori ketidakamanan kerja Burchell 2002 yaitu, Losing The Job Itself, dan Losing Valued Job Features.
2. Definisi Operasional Variabel Tergantung Etos Kerja
Etos kerja adalah suatu sifat dalam diri seseorang yang bernilai positif dan memiliki mutu tinggi terhadap suatu pekerjaan serta memiliki semangat kerja dan keyakinan yang kuat
terhadap konsep suatu pekerjaan. Etos kerja diungkap dengan skala yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan dimensi dati teori etos kerja Jansen Sinamo 2013 yaitu, Kerja adalah
rahmat, Kerja adalah amanah, Kerja adalah panggilan, Kerja adalah aktualisasi, Kerja adalah ibadah, Kerja adalah seni, Kerja adalah kehormatan, dan Kerja adalah pelayanan
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian merupakan sebagian orang yang diambil dalam satu populasi yang nantinya akan menjadi fokus dalam penelitian. Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi
yang terdiri dari subyek maupun obyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti Sugiyono, 2013. Untuk itu populasi dari penelitian yang
dilakukan adalah karyawan alih daya di Bali.
49
Subjek penelitian dapat dikatakan sampel. Sampel adalah sebuah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2013. Sehingga sampel yang
diambil dalam populasi harus bersifat representatif. Jadi, subyek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah karyawan alih daya yang bekerja di Bali. Adapun juga data demografi dari
subjek tersebut antara lain usia subjek, jenis kelamin, masa kerja, status perkawinan dan tingkat pendidikan.
D. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel merujuk pada metode yang digunakan dalam pengambilan sampel. Sampel adalah bagian dari Sampel adalah sebuah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2013. Dalam pengambilan sampel hendaknya sangat memperhatikan karakteristik agar dapat mewakili dari sebuah populasi Sugiyono,
2013. Metode pengambilan sampel yang dilakukan peneliti menggunakan metode probability
sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan memberikan peluang sama pada setiap anggota populasi untuk diambil sebagai sampel Sugiyono, 2013.
Dalam probability sampling terdapat berbabagi macam teknik, dan yang digunakan oleh peneliti adalah teknik cluster sampling. Teknik cluster sampling atau area sampling menjadi
pilihan peneliti karena digunakan untuk menentukan sampel yang jangkauannya cukup luas Sugiyono, 2013.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan alih daya yang tersebar di seluruh Kabupaten dan Kotamadya di Bali yang bekerja sebagai karyawan alih daya di berbagai
perusahaan di Bali. Selanjutnya, populasi dibagi kedalam sembilan kluster yaitu, Kabupaten
50
Singaraja, Kabupaten Negara, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Bangli, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Badung dan Kotamadya
Denpasar. Setelah melakukan pengundian kluster, terpilih Kabupaten Badung sebagai pemilihan kluster tempat karyawan alih daya bekerja.
Menurut Azwar 2013 menjelaskan bahwa jumlah sampel lebih dari 60 orang dapat dikatakan cukup memadai dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
besaran sampel menurut Azwar, 2013 sehingga peneliti menggunakan 60 orang karyawan alih daya sebagai sampel.
E. Metode Pengumpulan Data