4.3. Fasilitas Sanitasi
Hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti secara langsun, semua restoran yang diteliti menggunakan sumber air bersih dari PDAM, air bersih
yang tersedia tidak berbau tidak berwarna dan tidak berasa, toilet tersedia air bersih yang cukup, Saluran air limbah lancar, pengangkutan sampah dilakukan maksimal
setiap 24 jam, dan restoran Waroeng Triboy dan Selera Baru memiliki saluran limbah yang tidak tertutup dan di dalam toilet tidak terdapat sabun dan alat pengering.
Berdasarkan uraian di atas makan dapat diketahui bahwa Fasilitas sanitasi rumah makan dan restoran grade A, B, C dan tanpa grade di kota medan dapat dilihat
secara rinci yang disajikan dalam tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3. Distribusi Penilaian Fasilitas Sanitasi Rumah Makan dan Restoran Grade A,B,C dan Tanpa grade dikota Medan Tahun 2013.
No Nama Restoran
Grade Total Skor Persentase
Keterangan 1
Killiney A
25 96.15
Memenuhi Syarat
2
KFC A
25 96.15
Memenuhi Syarat
3 Simpang Tiga
B 25
96.15 Memenuhi
Syarat
4 Sajian Bhinneka
B 25
96.15 Memenuhi
Syarat
5
Warung Nenek C
25 96.15
Memenuhi Syarat
6 Batagor Ihsan
C 25
96.15 Memenuhi
Syarat
7 Waroeng Triboy
Tanpa grade
19 73.08
Tidak Memenuhi Syarat
8 Selera Baru
Tanpa grade
22 84.62
Tidak Memenuhi Syarat
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa adanya perbedaan fasilitas sanitasi rumah makan dan restoran Grade A, B, C, dan tanpa grade dikota Medan yakni Grade
Universitas Sumatera Utara
A, B, C yakni Killiney, KFC, Simpang Tiga, Sajian Bhinneka, Warung Nenek dan Batagor Ihsan Memenuhi persyaratan kesehatan dengan persentase yang sama yakni
96.15 sedangkan rumah makan dan restoran tanpa grade Waroeng Triboy dengan persentase 73,08 dan Selera Baru dengan persentase 84,62 tidak
memenuhi persyaratan kesehatan.
4.4. Perbedaan Sanitasi Pengelolaan rumah makan dan restoran grade A,B,C dan tanpa grade dikota Medan
Untuk dapat melihat atau menyimpulkan suatu Perbedaan mengenai kualitas hygiene sanitasi pengelolaan rumah makan dan restoran grade A, B, C dan tanpa
grade di Kota Medan secara jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Penilaian Perbedaan Sanitasi Pengelolaan Rumah Makan
dan Restoran berdasarkan 6 prinsip sanitasi pengelolaan makanan dan fasilitas sanitasi Grade A, B, C dan tanpa grade dikota Medan
2013
No Nama Restoran
Grade Keterangan
1 Killiney
A Memenuhi Syarat Kesehatan
2 KFC
A Memenuhi Syarat Kesehatan
3 Simpang Tiga
B Memenuhi Syarat kesehatan
4
Sajian Bhinneka B
Memenuhi Syarat Kesehatan
5 Warung Nenek
C Memenuhi Syarat Kesehatan
6 Batagor Ihsan
C Memenuhi Syarat Kesehatan
7 Waroeng Triboy
Tanpa grade Belum Memenuhi Syarat Kesehatan
8 Selera Baru
Tanpa grade Belum Memenuhi Syarat Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut diatas, dapat dilihat bahwa hygiene sanitasi pengelolaan rumah makan dan restoran Grade A, B, dan C telah memenuhi syarat
kesehatan sedangkan tanpa grade Belum memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1098MenkesSKVII2003, karena ada 6 prinsip sanitasi, fasilitas
sanitasi dan lainnya yang belum memenuhi syarat kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Prinsip-prinsip Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan pada rumah makan dan restoran Grade A, B, C dan tanpa grade di kota medan maka dalam
prinsip-prinsip higiene sanitasi pengelolaan makanan Restoran grade A, B, dan C telah memenuhi syarat kesehatan sedangkan tanpa grade tidak memenuhi syarat
kesehatan sesuai dengan permenkes 1098MenkesSKVII2003. 5.1.1. Pengadaan Bahan Makanan
Hasil wawancara dan observasi dalam prinsip melakukan pengadaanpemilihan bahan makanan yang dilakukan oleh rumah makan dan retoran
Grade A,B,C dan tanpa grade yakni Killiney, KFC, Simpang Tiga, Sajian Bhinneka, Warung Nenek, Batagor Ihsan, Waroeng Triboy dan Selera Baru sudah memenuhi
syarat kesehatan yang ditentukan.
Pengadaan bahan makanan adalah semua bahan baik terolah maupun tidak termasuk bahan tambahan dan bahan penolong, Dalam memenuhi kebutuhan akan
bahan makanan, rumah makan dan restoran yang ditelili memilih bahan makanan yang akan dipergunakan dalam kondisi fisik yang baik, Dalam pemilihan bahan
makanan tersebut mereka juga mengutamakan kualitas, karena tidak terlihat busuk maupun rusak. Semuanya juga memperhatikan masa kadaluarsa dalam memakai
bahan tambahan makanan, dan membeli bahan makanan ditempat resmiberizin. Dari hasil wawancara dan observasi dalam pemilihan bahan makanan yang dilakukan
sudah memenuhi syarat kesehatan.
Universitas Sumatera Utara