Penyakit Bawaan Makanan Food Borne Disease

c. Kontaminasi silang. d. Alat-alat yang kotor. e. Menggunakan air laut untuk memasak. Makanan yang dicemarinya adalah makanan laut yang mentah dan kerang- kerangan, gejala-gejala yang timbul adalah sakit perut, diare, mual, muntah, demam, menggigil, dan pusing dan Masa inkubasi 2-48 jam. Bakteri-bakteri tersebut umumnya hidup ditanah, tubuh manusia seperti usus, hidung, tenggorokan, kulit, luka. Pada binatang seperti serangga dan burung. Penyebarannya dapat melalui manusia seperti pada waktu batuk, bersin, memegang makanan dengan tangan, bulu binatang yang jatuh ke makanan, melalui alat-alat pengolahan, handuk, dan serbet yang tidak bersih. Untuk pencegahan preventif diperlukan standar higienis pekerja yang tinggi, alat- alat yang bersih, dan penanganan makanan yang baik Retno dan Yuliarsih, 2002.

2.8.2. Penyakit Bawaan Makanan Food Borne Disease

Penyakit bawaan makanan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan secara nyata dari penyakit bawaan air. Yang dimaksud dari penyakit bawaan makanan adalah penyakit umum yang diderita seseorang akibat memakan suatu makanan yang terkontaminasi mikroba patogen, kecuali keracunan. Soemirat,2002. Penyakit bawaan makanan merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang paling banyak dan paling membebani yang pernah dijumpai di zaman modern ini. Penyakit tersebut meminta banyak korban dalam kehidupan manusia dan menyebabkan sejumlah besar penderitaan khususnya dikalangan bayi, anak, lansia, dan mereka yang kekebalan tubuhnya terganggu. WHO, 2005. Universitas Sumatera Utara beberapa penyakit bawaan makanan yang masih seringkali didapat di indonesia dapat disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa, dan metazoa. Menurut Juli Soemirat, Makanan dapat terkontaminasi mikroba karena beberapa hal : a. Mengolah makanan atau makan dengan tangan kotor b. Memasak sambil bermain dengan hewan peliharaan c. Menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja, perabotan bersih, dan lain- lainnya. d. Dapur, alat masak dan makan yang kotor. e. Makanan yang sudah jatuh ke tanah masih dimakan. f. Makanan disimpan tanpa tutup sehingga serangga dan tikus dapat menjangkaunya. g. Makanan mentah dan matang disimpan bersama-sama. h. Makanan dicuci dengan air kotor. i. Makan terkontaminasi kotoran akibat hewan yang berkeliaran di sekitarnya j. Sayuran dan buah-buahan yang ditanam pada tanah yang terkontaminasi. k. Memakan sayuran dan buahan yang terkontaminasi. l. Pengolah makanan yang sakit atau carrier penyakit m. Pasar yang kotor, banyak insekta, dan sebagainya. Pencegahan penyakit bawaan makanan memerlukan upaya lintas-sektoral yang melibatkan pemerintah, industri makanan, dan konsumen. Strategi pencegahannya terdiri atas upaya pengaturan, kegiatan pendidikan dan upaya surveilans terhadap penyakit bawaan makanan serta pemantauan terhadap zat pencemar. WHO,2005. Universitas Sumatera Utara

2.9. Prinsip Dalam Higiene Sanitasi Makanan