Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Sugiyono 2012: 235 menjelaskan bahwa teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasi data ke dalam kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah data kualitatif dan kuantitatif. yang berkaitan dengan FPB dalam kehidupan sehari-hari. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan KPK. 33,34,35,36,37,38 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan FPB. 39,40,41,42 Menganalisis permasalahan dalam KPK atau FPB. 43,44,45,46 Membandingkan permasalahan yang berkaitan dengan KPK atau FPB. 47,48,49,50 Menyimpulkan permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB. 51,52,53,54 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan waktu. 55,56 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan FPB. 57,58,59,60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa skor penilaian perangkat tes hasil belajar dari hasil validasi melalui expert judgment dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma, dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma serta guru kelas V. Hasil data kuantitatif juga diperoleh dari analisis butir soal yang mencakup validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan pengecoh. Peneliti menggunakan bantuan aplikasi TAP Test Analiysis Program version 14.7.4 untuk menghitung data analisis butir soal. Analisis data kuantitatif dijabarkan sebagai berikut: a. Kuesioner Data kuantitatif disajikan dalam bentuk skor hasil penilaian pengembangan tes hasil belajar. Tes hasil belajar yang telah divalidasi ahli dan guru selanjutnya dihitung validitasnya. Skor tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kuantitatif skala lima. Menurut Widoyoko 2009: 238, penentuan kriteria validitas produk mengacu pada kriteria penilaian dengan skala lima. Tabel 3.4 Kategori Skor Kuesioner Interval Skor Kategori XX i + 1,80 SB i Sangat Baik X i + 0,60 SB i X ≤ X t + 1,80 SB i Baik X i - 0,60 SB i X ≤ X i + 0,60 SB i Cukup X i – 1,80 SB i X ≤ X i – 0,60 SB i Kurang Baik X ≤ X i - 1,80 SB i Sangat Kurang Baik Keterangan: X t : rerata ideal = skor maksimal ideal + skor minimal ideal SB i : simpangan baku ideal = skor maksimal ideal - skor minimal ideal Setelah didapat data-data kuantitatif untuk merubah menjadi data kualitatif dilakukan perhitungan sebagai berikut: Diketahui: Skor maksimal ideal = 4 Skor minimal ideal = 1 Rerata ideal X t = 4 + 1 = 2,5 Simpangan baku ideal = 4 – 1 = 0,5 Kategori Skor: Kategori sangat baik = XX t + 1,80 SB i = X 2,5 + 1,80 x 0,5 = X 2,5 + 0,9 = X 3,4 Kategori baik = X i + 0,60 SB i X ≤ X t + 1,80 SB i = 2,5 + 0,60 x 0,5 X ≤ 2,5 + 1,80 x 0,5 = 2,5 + 0,3 X ≤ 2,5 + 0,9 = 2,8 X ≤ 3,4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kategori cukup baik = X i - 0,60 SB i X ≤ X i + 0,60 SB i = 2,5 – 0,60 x 0,5 X≤ 2,5 + 0,60 x 0,5 = 2,5 – 0,3 X ≤ 2,5 + 0,3 = 2,2 X ≤ 2,8 Kategori kurang baik = X i – 1,80 SB i X ≤ X i – 0,60 SB i = 2,5 – 1,80 x 0,5 X≤ 2,5 – 0,60 x 0,5 = 2,5 – 0,9 X ≤ 2,5 – 0,3 = 1,6 X ≤ 2,2 Kategori sangat kurang baik = X ≤ X i - 1,80 SB i = X ≤ 2,5 – 1,80 x 0,5 = X ≤ 2,5 – 0,9 = X ≤ 1,6 Skor yang diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.5 Konversi Kategori Skor Interval Skor Kategori 3,5 – 4,00 Sangat Baik 2,9 – 3,4 Baik 2,3 – 2,8 Cukup 1,7 – 2,2 Kurang Baik 1 – 1,6 Sangat Kurang Baik Konversi kategori skor menjadi acuan dalam pengkategorian skor yang diperoleh dari penilaian yang dilakukan para ahli dan guru dalam penilaian kualitas produk tes hasil belajar b. Tes 1 Validitas Tes dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi biserial. Mulyasa 2009: 61 menyatakan bahwa korelasi point biserial adalah korelasi product moment yang diterapkan pada data, dimana variabel-variabel yang dikorelasikan sifatnya masing-masing berbeda satu sama lain.Pada bentuk soal pilihan ganda, soal yang benar diberi angka satu dan yang salah diberi angka nol. Peneliti memilih menggunakan rumus korelasi point biserialdengan menggunakan persamaan: r bis = x √ Keterangan: r bis = koefisien korelasi biserial M p = rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar M t = rerata skor total S t = standar deviasi skor total p = proporsi peserta tes yang jawabannya benar q = proporsi siswa yang menjawab salah Hasil perhitungan atas dasar signifikansi 5 untuk N= 33 nilai r xy = 0,344, untuk N= 29 nilai r xy = 0,367. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan Masidjo 1995: 243 interpretasi validitas dibagi menjadi 5 yaitu: Tabel. 3.6 Kriteria Validitas Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21- 0,40 Rendah negatif – 0,20 Sangat Rendah Kriteria validitas yang digunakan pada soal adalah yang memiliki koefisien korelasi ≥ 0,344 untuk N=33 dan koefisien korelasi ≥ 367 untuk N=29. 2. Reliabilitas Arikunto 2013: 100 menjelaskan bahwa relibilitas tes berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan peneliti adalah dengan metode belah dua atau Split-half Method dengan cara membelah atas item genap dan item ganjil atau belahan ganjil genap.Langkah pertama menggunakan rumus product moment dengan angka kasar: r xy = √ Keterangan: N = jumlah siswa X = skor soal ganjil Y = skor soal genap r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan Langkah kedua menggunakan formula Spearman- Brown sebagai berikut: 2r ⁄ ⁄ 1 + 2r ⁄ ⁄ Keterangan: 2r ⁄ ⁄ = Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes r 11 = Korelasi reliabiltas yang sudah disesuaikan Berdasarkan Masidjo 1995: 209 interpretasi reliabilitasdibagi menjadi 5 yaitu: Tabel. 3.7 Kriteria Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21- 0,40 Rendah negatif – 0,20 Sangat Rendah Reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini untuk menyatakan bahwa soal reliabel adalah ≥ 0,575 yang termasuk kategori reliabilitas cukup. r 11 = 3. Daya Beda Menurut Sudijono 2011: 385, daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Menurut Masidjo 1995: 192, rumus mencari daya pembeda adalah adalah: - Di mana : J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar Peneliti mengelompokkan daya pembeda menurut Masidjo 1995: 201 adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda No. Rentan Nilai Kategori 1 0,80-1,00 Sangat membedakan 2 0,60-0,79 Lebih membedakan 3 0,40-0,59 Cukup membedakan 4 0,20-0,39 Kurang membedakan 5 Negatif-0,19 Sangat kurang membedakan Berdasarkan kriteria daya pembeda di atas, peneliti menetapkan soal-soal yang memiliki daya beda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI cukupmembedakan0,40-0,59, lebih membedakan0,60-0,79 dan sangat membedakan0,80-1,00 untuk menyatakan soal tersebut dikatakan dapat membedakan kelompok atas dengan kelompok bawah. 4. Tingkat Kesukaran Menurut Arikunto 2009: 207, butir-butir item tes hasil belajar dikatakan baik apabila butir-butir tes tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah akan membuat siswa malas untuk memecahkan soal tersebut sedangkan soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dalam menyelesaikan soal tersebut.Menurut Arikunto 2009: 207, indeks kesukaran berkisar antara 0,00-1,00. Semakin besar angka indeks kesukaran maka soal semakin mudah. Rumus mencari P adalah : Di mana: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut Arikunto 2011: 225, tingkat kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut: No. Rentan Nilai Kategori 1 0,00 - 0,30 Sukar 2 0,31 - 0,70 Sedang 3 0,71 - 1,00 Mudah Tabel 3.9 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran diatas, peneliti menetapkan soal yang berkategori mudah 0,71-1,00, sedang0,31-0,70 dan sukar 0,00-0,30. 5. Pengecoh Menurut Arikunto 2012: 234, distraktor dikatakan dapat berfungsi dengan baik apabila pengecoh paling sedikit dipilih 5 dari peserta tes.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari analisis kebutuhan berupa wawancara terhadap guru kelas V. Data kualitatif juga diperoleh melalui hasil validasi produk berupa kritik dan saran yang dikemukakan oleh tiga validator ahli dan dua guru kelas V SD. 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 1 225

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 281

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 303

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 7 269

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung satuan waktu untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 199

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 4 187

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 2 277

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat untuk siswa kelas IV sekolah dasar

0 1 223

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 13 301

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 267