Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V sekolah dasar.

(1)

ABSTRAK

Cahyanti, Wahyu. (2016). Pengembangan Tes Hasil Belajar Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini dilakukan karena adanya potensi masalah berkaitan dengan pembuatan tes hasil belajar. Masalah yang dihadapi guru adalah kesulitan membuat tes hasil belajar yang berkualitas baik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang bertujuan untuk (1) mengembangkan tes hasil belajar (2) mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar untuk kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V SD.

Prosedur pengembangan produk tes hasil belajar ini peneliti memodifikasi langkah-langkah R&D menurut Borg and Gall yang meliputi tujuh langkah-langkah pengembangan yaitu (1) potensi masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD N Plaosan I dan SD N Seloharjo yang berjumlah 62 siswa.

Hasil penelitian pengembangan ini menunjukkan (1) langkah-langkah penelitian pengembangan yaitu (a) potensi masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk, (g) revisi produk, (2) hasil analisis butir soal pada 60 butir tes diperoleh (a) soal valid sebanyak 41%, (b) soal termasuk reliabel, (c) analisis daya pembeda diperoleh hasil 8% dengan kategori sangat membedakan, 36% kategori lebih membedakan, 52% kategori cukup membedakan (d) analisis tingkat kesukaran diperoleh hasil 4% dengan kategori mudah, 76% kategori sedang, 20% kategori sulit, (e) analisis pengecoh diperoleh 12 option yang tidak berfungsi dan dilakukan revisi.

Kata kunci : Pengembangan tes, tes hasil belajar, Matematika, validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh.


(2)

ABSTRACT

Cahyanti, Wahyu. (2016). The Development of Basic Competence’s Learning Result Test Resolve Problem Related to Arithmetic Operations, LCM and GCD to the Fifth Grade Students of Elementary School. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University.

The research wasconducted becausepotential problemsassociated withthe manufacture ofachievement test. The problem from teacherisa difficulty of makingtestresultagood quality. This researchis a research& development (R&D) which purpose to(1) developachievement test(2) to describe the product qualityachievement testforbasic competencyresolveissues related toarithmeticoperations, Least Common Multiple (LCM) and Greatest Common Divisor (GCD)tofifth gradeelementary schoolstudents.

Proceduredevelopment product the researchers modified this study test result from steps RnD Borg and Gall’s by through the seven steps, those are (1) potential problem, (2) data accumulation, (3) product design, (4) design validation, (5 )design revision, (6) product experiment, (7) product revision. This subject research is 62 student grade Von SDNPlaosanI andSDNSeloharjo.

The result of research development showed (1) the process of this research and development that would be done, by integrating models above are (a)potentialproblem, (b) data accumulation, (c) product design, (d) design validation, (e) design revision, (f) product experiment,(g) product revision, (2) analysis result from 60 questions showed (a) total of valid questions 41%, (b) the questions are reliable, (c) analysis of the distinguishingresult8% categorized as verydistinguishing, 36% more categoriesto distinguish, 52% categoriessufficientlydistinguish(d) the analysis ofthe level of difficultyresultof 4%to the category ofeasy, 76% medium category, 20% categoriesis difficult, (e) the analysis ofhumbugobtained12optiondoes not workandrevision.

Keyword : RnD, test analysis, mathematics, validity, reliability, distingguishing, difficulty level, distractor analysis


(3)

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR MENYELESAIKAN MASALAH YANG

BERKAITAN DENGAN OPERASI HITUNG, KPK DAN FPB UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Wahyu Cahyanti NIM: 121134132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

i

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR MENYELESAIKAN MASALAH YANG

BERKAITAN DENGAN OPERASI HITUNG, KPK DAN FPB UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Wahyu Cahyanti NIM: 121134132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

(6)

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

 Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan taufik serta hidayahNya kepada saya dalam segala hal.

 Kedua orang tua saya, Bapak Basuki Mulyono dan Ibu Wiji Istiari yang selalu memberikan doa, dukungan, perhatian, kasih sayang dan semangat untuk menyelesaikan pendidikan ini.

 Teman-teman seperjuangan Payung RnD THB, Siska, Ecy, Ria, Desi, Ana, Nanda, Indah, Vita dan Nia yang selalu menberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

 Teman-teman PGSD angkatan 2012 kelas D tercinta.

 Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.


(8)

v MOTTO

“Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri.”

(Al-Ankabut : 6)

Sukses tidak diukur menggunakan kekayaan, sukses adalah sebuah pencapaian yang kita inginkan.

“Barang siapa sungguh-sungguh, ia akan mendapatkan yang ia

inginkan atau cita-citakan.”

(Al-Muzzammil: 8)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Alam Nasyroh: 6)


(9)

(10)

(11)

viii ABSTRAK

Cahyanti, Wahyu. (2016). Pengembangan Tes Hasil Belajar Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini dilakukan karena adanya potensi masalah berkaitan dengan pembuatan tes hasil belajar. Masalah yang dihadapi guru adalah kesulitan membuat tes hasil belajar yang berkualitas baik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang bertujuan untuk (1) mengembangkan tes hasil belajar (2) mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar untuk kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V SD.

Prosedur pengembangan produk tes hasil belajar ini peneliti memodifikasi langkah-langkah R&D menurut Borg and Gall yang meliputi tujuh langkah pengembangan yaitu (1) potensi masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD N Plaosan I dan SD N Seloharjo yang berjumlah 62 siswa.

Hasil penelitian pengembangan ini menunjukkan (1) langkah-langkah penelitian pengembangan yaitu (a) potensi masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk, (g) revisi produk, (2) hasil analisis butir soal pada 60 butir tes diperoleh (a) soal valid sebanyak 41%, (b) soal termasuk reliabel, (c) analisis daya pembeda diperoleh hasil 8% dengan kategori sangat membedakan, 36% kategori lebih membedakan, 52% kategori cukup membedakan (d) analisis tingkat kesukaran diperoleh hasil 4% dengan kategori mudah, 76% kategori sedang, 20% kategori sulit, (e) analisis pengecoh diperoleh 12 option yang tidak berfungsi dan dilakukan revisi.

Kata kunci : Pengembangan tes, tes hasil belajar, Matematika, validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh.


(12)

ix ABSTRACT

Cahyanti, Wahyu. (2016). The Development of Basic Competence’s Learning Result Test Resolve Problem Related to Arithmetic Operations, LCM and GCD to the Fifth Grade Students of Elementary School. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University.

The research wasconducted becausepotential problemsassociated withthe manufacture ofachievement test. The problem from teacherisa difficulty of makingtestresultagood quality. This researchis a research& development (R&D) which purpose to(1) developachievement test(2) to describe the product qualityachievement testforbasic competencyresolveissues related toarithmeticoperations, Least Common Multiple (LCM) and Greatest Common Divisor (GCD)tofifth gradeelementary schoolstudents.

Proceduredevelopment product the researchers modified this study test result from steps RnD Borg and Gall’s by through the seven steps, those are (1) potential problem, (2) data accumulation, (3) product design, (4) design validation, (5 )design revision, (6) product experiment, (7) product revision. This subject research is 62 student grade Von SDNPlaosanI andSDNSeloharjo.

The result of research development showed (1) the process of this research and development that would be done, by integrating models above are (a)potentialproblem, (b) data accumulation, (c) product design, (d) design validation, (e) design revision, (f) product experiment,(g) product revision, (2) analysis result from 60 questions showed (a) total of valid questions 41%, (b) the questions are reliable, (c) analysis of the distinguishingresult8% categorized as verydistinguishing, 36% more categoriesto distinguish, 52% categoriessufficientlydistinguish(d) the analysis ofthe level of difficultyresultof 4%to the category ofeasy, 76% medium category, 20% categoriesis difficult, (e) the analysis ofhumbugobtained12optiondoes not workandrevision.

Keyword : RnD, test analysis, mathematics, validity, reliability, distingguishing, difficulty level, distractor analysis


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah, nikmat serta hidayahnya sehingga skripsi yang berjudul

“PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA

KOMPETENSI DASAR MENYELESAIKAN MASALAH YANG

BERKAITAN DENGAN OPERASI HITUNG, KPK DAN FPB UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR”dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini , peneliti banyak mendapatkan bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat kesehatan serta kelancaran selama kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi.

2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepala Sekolah SD N Plaosan 1 dan SD N Seloharjo yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

8. Bapak J selaku Wali Kelas V SD N Plaosan 1 yang telah membantu peneliti melakukan penelitian.


(14)

(15)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... .. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... .. iv

HALAMAN MOTTO ... ...v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ..vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... . vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... .. ix

KATA PENGANTAR ... ...x

DAFTAR ISI ... .... xiii

DAFTAR GAMBAR ... .... xvi

DAFTAR TABEL ... ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... .. xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Batasan Istilah ... 5

G. Spesifikasi Produk ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 8

1. Tes Hasil Belajar ... 8

a) Definisi Tes ... 8

b) Definisi Belajar ... 9

c) Definisi Hasil Belajar ... 9

d) Definisi Tes Hasil Belajar ... ...10

e) Ciri-ciri Tes Hasil Belajar ... ...10

f) Jenis Tes Hasil Belajar ... ...11

g) Tes Pilihan Ganda ... ...13

h) Kelebihan dan Kelemahan Tes ... ...14

i) Kaidah Penulisan Tes Tipe Pilihan Ganda ... ...15

2. Konstruksi Tes Hasil Belajar ... ...16

a. Validitas ... ...16

b. Reliabilitas ... ...19

c. Karakteristik Butir Soal ... ...21

3. Pengembangan Tes Hasil Belajar ... ...23

4. Matematika ... ...27

5. Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB ... ...24

a. Kompetensi Dasar ... ...28


(16)

xiii

c. KPK dan FPB ... ...29

6. Taksonomi Tes Hasil Belajar ... ...29

B. Penelitian yang Relevan ... ...31

C. Kerangka Berpikir ... ...35

D. Pertanyaan Penelitian ... ...36

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... ...38

B. Setting Penelitian ... ...41

1. Tempat Penelitian ... ...41

2. Waktu Penelitian ... ...41

3. Subyek Penelitian ... ...41

4. Objek Penelitian ... ...42

C. Prosedur Pengembangan ... ...42

1. Potensi dan Masalah ... ...44

2. Pengumpulan Data ... ...44

3. Desain Produk ... ...44

4. Validasi Desain ... ...45

5. Revisi Desain ... ...45

6. Ujicoba Produk ... ...45

7. Revisi Produk ... ...46

D. Uji Validasi Produk ... ...46

E. Teknik Pengumpulan Data ... ...46

1. Wawancara ... ...47

2. Kuisioner ... ...47

3. Tes ... ...48

F. Instrumen Penelitian ... ...48

1. Data Kualitatif ... ...48

2. Data Kuantitatif ... ...49

G. Teknik Analisis Data ... ...51

1. Data Kuantitatif ... ...52

2. Data Kualitatif ... ...60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ... 61

A. Hasil Penelitian ... ...61

1. Langkah-langkah Penelitian Pengembangan ... ...61

a. Potensi dan Masalah ... ...61

b. Pengumpulan Data ... ...62

c. Desain Produk ... ...63

d. Validasi Desain ... ...64

e. Revisi Desain ... ...64

f. Uji Coba Produk ... ...65

g. Revisi Produk ... ...65

2. Kualitas Perangkat Tes Hasil Belajar ... ...66

a. Hasil Uji Validitas ... ...66

b. Hasil Uji Reliabilitas ... ...67

c. Hasil Uji Daya Beda ... ...68

d. Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... ...70


(17)

xiv

B. Pembahasan ... ...74

1. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ... ...74

a. Potensi dan Masalah ... ...74

b. Pengumpulan Data ... ...74

c. Desain Produk ... ...75

d. Validasi Desain ... ...75

e. Revisi Desain ... ...76

f. Uji Coba Produk ... ...76

g. Revisi Produk ... ...77

2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar ... ...78

a. Analisis Uji Validitas ... ...78

b. Analisis Uji Reliabilitas ... ...79

c. Analisis Uji Daya Pembeda ... ...80

d. Analisis Uji Tingkat Kesukaran ... ...82

e. Analisis Pengecoh ... ...83

BAB V PENUTUP ... ...87

A. Kesimpulan ... ...88

B. Keterbatasan Pengembangan ... ...89

C. Saran ... ...89

DAFTAR REFERENSI ... ...90

LAMPIRAN ... ...93


(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Literatur Map Penelitian Relevan ... 34 Gambar 3.1 Bagan Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D ... 38 Gambar 3.2 Bagan pengembangan Tes Hasil Belajar ... 43


(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kebutuhan Pengembangan Tes Hasil

Belajar ... 49

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Produk tes Hasil Belajar ... 49

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika ... 50

Tabel 3.4 Kategori Skor Kuesioner ... 52

Tabel 3.5 Konversi Kategori Skor ... 54

Tabel 3.6 Kriteria Validitas ... 56

Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas ... 57

Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Beda ... 58

Tabel 3.9 Klasifikasi Tingkat Kesukaran ... 59

Tabel 4.1 Rekapitulasi Penilaian Validator ... 64

Tabel 4.2 Daftar Pengecoh yang Tidak Berfungsi ... 65

Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Soal Tipe A ... 66

Tabel 4.4 Hasil Analisis Validitas Soal Tipe B ... 67

Tabel 4.5 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A ... 68

Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Pembeda Soal tipe B ... 69

Tabel 4.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A ... 70

Tabel 4.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B ... 71

Tabel 4.9 Hasil Analisis Pengecoh Soal Tipe A ... 72

Tabel 4.10 Hasil Analisis Pengecoh Soal Tipe B ... 73

Tabel 4.11 Hasil Validitas Soal Tipe A ... 78

Tabel 4.12 Hasil Validitas Soal Tipe B ... 79

Tabel 4.13 Hasil Analisis Daya Pembeda Tipe A ... 80

Tabel 4.14 Hasil Analisis Daya Pembeda Tipe B ... 81

Tabel 4.15 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tipe A ... 82

Tabel 4.16 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tipe B ... 83

Tabel 4.17 Hasil Analisis Pengecoh Tipe A ... 84


(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 94

Lampiran 2 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 96

Lampiran 3 Hasil Validasi Ahli ... 97

Lampiran 4 Soal Uji Coba Lapangan Terbatas ... 107

Lampiran 5 Hasil Analisis Uji Coba Produk Tes Hasil Belajar ... 122

Lampiran 6 Hasil Jawaban Seluruh Siswa ... 135

Lampiran 7 Tabel Spesifikasi Produk ... 140


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, peneliti akan membahas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan spesifikasi produk yang dibuat.

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-undang No. 20 Tahun 2003). Sehingga dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Mardapi (2008: 5) menjelaskan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan perbaikan sistem penilaian. Menurut Suprananto (2012: 8), penilaianadalah suatu prosedur sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan informasi yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik seseorang atau obyek.


(22)

Arikunto (2012:101) memaparkan bahwa persyaratan tes yaitu validitas dan reliabilitas. Menurut Bungin (2005:96-97), validitas adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan di mana-mana. Sedangkan reliabilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Pengembangan suatu tes juga perlu dianalisis kualitas butir soalnya untuk mengetahui daya pembeda, tingkat kesukaran serta analisis pengecoh. Arikunto (1999: 211) menjelaskan bahwa daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Selain itu, pengembangan tes juga membutuhkan analisis tingkat kesukaran butir soal. Arikunto (1999: 207) menjelaskan bahwa tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Analisis pengecoh juga diperlukan dalam pengembangan sebuah tes. Arikunto (1999: 211) juga memaparkan bahwa fungsi pengecoh bertujuan untuk menganalisis pola penyebaran jawaban butir soal pada soal pilihan ganda.

Peneliti melakukan wawancara dengan guru matematika kelas V SD N Plaosan 1 mengenai materi KPK dan FPB. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa guru masih kesulitan dalam membuat soal yang baik. Beliau sangat jarang untuk membuat soal sendiri karena keterbatasan waktu. Terkadang guru hanya mengambil soal dari buku panduan saja. Beliau sangat membutuhkan contoh soal yang mencakup validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh.


(23)

Berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan peneliti akan mengembangkan sebuah tes hasil belajar matematika Kompetensi Dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

B. Batasan Masalah

Alat ukur yang dikembangkan peneliti bertujuan untuk:

1. Mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran matematika kelas V.

2. Kompetensi Dasar (KD) yang diambil peneliti adalah Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan Operasi hitung, KPK dan FPB.

3. Materi yang digunakan adalah Menyelesaikan masalah KPK dan FPB. Tes ini berbentuk soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar untuk Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB pada siswa kelas V Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk tes hasil belajar untuk kompetensi dasar Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB pada siswa kelas V Sekolah Dasar?


(24)

D. Tujuan Penelitian

1. Mengembangkan tes hasil belajar untuk kompetensi dasar Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPBuntuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

2. Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar untuk kompetensi dasar Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun manfaat praktis. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam mengembangkan sebuah produk tes hasil belajar untuk kompetensi dasarMenyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah: a. Bagi Sekolah

Menambah koleksi sekolah terkait dengan Pengembangan Tes Hasil Belajar khususnya kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB.

b. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru dalam mengembangkan sebuah produk tes hasil belajar.


(25)

c. Bagi peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam mengembangkan sebuah produk tes hasil belajar untuk kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung KPK dan FPB serta dapat menganalisis butir soal pilihan ganda. d. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terkait dengan Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB.

F. Batasan Istilah

1. Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

2. Tes hasil belajar adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban dan jawaban tersebut dianggap sebagai informasi yang mencerminkan kemampuannya setelah mengalami proses pembelajaran.

3. Matematika adalah ilmu yang memiliki sifat khas yaitu objek bersifat abstrak, menggunakan lambang-lambang yang tidak banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan proses berpikir yang dibatasi oleh aturan-aturan yang ketat.

4. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik.


(26)

5. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) adalah kumpulan bilangan yang sama dan terkecil yang mana merupakan kelipatan dari 2 buah bilangan atau lebih.

6. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) adalah bilangan bulat positif terbesar yang dapat membagi habis kedua bilangan tersebut.

G. Spesifikasi Produk

Pengembangan produk tes hasil belajar Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB pada mata pelajaran matematika kelas V. Produk tes hasil belajar yang dihasilkan meliputi : 1. Instrumen tes hasil belajar kognitif Kompetensi Dasar Menyelesaikan

Masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB berbentuk soal pilihanganda dengan 4 pilihanjawaban.

2. Instrumen pilihan ganda dilengkapi dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, soal, pilihan jawaban, kunci jawaban, ranah kognitif yang diukur, dan tingkat kesukaran.

3. Instrumen pilihan ganda sudah diuji validitas isi melalui validasi ahli (expert judgment).

4. Instrumen pilihan ganda sudah diuji validitas empiris melalui uji coba lapangan.

5. Instrumen pilihan ganda sudah diuji validitas atas dasar taraf signifikan 5% untuk N= 33 nilai rxy≥ 0,344 dan N= 29 nilai rxy≥ 0,367.

6. Instrumen pilihan ganda sudah diuji reliabilitasnya.

7. Instrumen pilihan ganda sudah diuji daya pembeda. Daya pembeda yang digunakan berkategori “sangat membedakan” dengan skala 0,80


(27)

-1,00, “lebih membedakan” dengan skala 0,60-0,79 dan “cukup

membedakan” dengan skala 0,40-0,59.

8. Instrumen pilihan ganda sudah diuji tingkat kesukarannya. Tingkat

kesukaran “mudah” memiliki skala 0,71- 1,00 , “sedang” memiliki skala 0,31 –0,70 dan “sukar” memiliki skala 0,00 – 0,30.

9. Tingkat kesukaran instrumen pilihan ganda dibuat berdasarkan kurva normal, mudah 25%, sedang 50%, dan sukar 25%

10.Instrumen pilihan ganda sudah diuji analisis pengecohnya. Pengecoh dapat dikatakan berfungsi jika dipilih oleh 5% peserta tes.

11.Instrumen pilihan ganda disusun menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan sesuai EYD (penulisan dengan huruf kapital dan tanda baca).


(28)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti membahas mengenai kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka 1. Tes Hasil Belajar

a. Definisi Tes

Menurut Arikunto (2013:67), tesadalah alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu dengan cara dan aturan tertentu.

Masidjo (2014: 37) memaparkan bahwa tes adalah seperangkat alat yang berisi tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan tertentu.

Mardapi (2007:121) menambahkan bahwa tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung yaitu melalui respons seseorang terhadap sejumlah stimulus atau pertanyaan.

Menurut pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta.


(29)

didik untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang dengan cara dan aturan tertentu.

b. Definisi Belajar

Menurut Wandi (2007: 23) belajar di definisikan sebagai “suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu

pengalaman”.

Arsyad (2011: 3) mengemukakan bahwa “belajar adalah perubahan

perilaku, sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang dapat diamati. Dengan kata lain perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang

dapat diamati”.

Aunurrahman (2010 :35) menambahkan bahwa “belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh

tujuan tertentu”.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses yang dimana seseorang dapat berubah karena pengalaman.

c. Definisi Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2010:22), hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Djamarah (2000: 45) menjelaskan bahwa hasil belajar


(30)

adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil berupa nilai yang diperoleh setelah adanya proses belajar.

d. Definisi Tes Hasil Belajar

Menurut Haris (2012: 15), tes hasil belajar merupakan cara mengukur tingkat pengusaan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Purwanto (2009:33) menyatakan bahwa tes hasil belajar ialah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan dalam jangka waktu tertentu. Sudijono (2011:99) mengemukakan bahwa tes hasil belajar adalah salah satu jenis tes yang digunakan untuk mengukur perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk mengukur perkembangan atau kemajuan hasil pelajaran yang telah diterima peserta didik dalam jangka waktu tertentu.

e. Ciri-ciri Tes Hasil Belajar yang Baik

Menurut Sudijono (2011: 93), ciri-ciri tes hasil belajar yang baik adalah valid, reliabel, obyektif dan praktis. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dengan secara tepat, secara benar, dan secara absah dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah tes hasil belajar dapat dinyatakan reliabel apabila hasil-hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut secara berulang kali


(31)

terhadap subyek yang sama, selalu menunjukkan hasil yang tetap sama atau sifatnya stabil.

Tes hasil belajar dikatakan obyektif apabila tes tersebut disusun dan dilaksanakan menurut apa yang terjadi dan tidak menyimpang. Ditinjau dari materi tesnya, materi tes tersebut bersumber dari materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang telah ditentukan. Ditinjau dari pemberian nilai, maka dalam memberi dan menentukan nilainya terhindar dari unsur-unsur subyektivitas yang melekat pada diri penyusun tes. Ciri tes hasil belajar yang terakhir bersifat praktis. Tes hasil belajar dikatakan praktis apabila dapat disusun dengan sederhana dan lengkap.

f. Jenis Tes Hasil Belajar

Menurut Arikunto (1986: 26), jenis-jenis tes dapat dibedakan menjadi dua, antara lain:

1. Tes Subyektif

Tes subyektif pada umumnya berbentuk essay (uraian). Tes bentuk essay adalah tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Tes essay menuntut siswa untuk dapat mengingat-ingat dan mengenal kembali serta harus mempunyai daya kreatifitas yang tinggi.


(32)

2. Tes Obyektif

Tes Obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara benar-benar. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk essay.

Adapun macam-macam Tes Obyektif menurut Arikunto (1986: 26) meliputi:

1. Tes Benar Salah

Soal tes benar-salah terdiri dari pernyataan-pernyataan. Pernyataan-pernyataan tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Responden bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu benar menurut pendapatnya dan melingkari huruf S jika pertanyaannya salah.

2. Tes Pilihan Ganda

Tes Pilihan Ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Tes pilihan ganda terdiri atas bagian keterangan dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif Kemungkinan jawaban terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh.


(33)

3. Menjodohkan

Menjodohkan terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawabannya yag tercantum dalam seri jawaban. Tugas siswa adalah mencari dan menempatkan jawaban-jawaban sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaannya.

4. Tes Isian

Tes isian disebut juga tes menyempurnakan atau tes melengkapi. Tes isian terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh murid merupakan pengertian yang kita minta dari murid.

g. Tes Pilihan Ganda

Menurut Sukardi (2008: 12), tes pilihan ganda merupakan salah satu jenis tes obyektif yang banyak digunakan oleh guru, karena tes pilihan ganda dapat mencakup banyak materi pelajaran yang diujikan. Suprananto (2012: 107) menjelaskan bahwa tes bentuk pilihan ganda merupakan soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Suwarto (2012: 37) menambahkan bahwa tes pilihan ganda adalah tes yang terdiri dari suatu statemen yang belum lengkap.


(34)

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tes pilihan ganda adalah sejumlah pertanyaan dan harus memilih satu diantara beberapa jawaban.

h. Kelebihan dan kelemahan dari Tes Pilihan Ganda menurut Suwarto (2012: 34) antara lain:

Kelebihan Tes Pilihan Ganda adalah sebagai berikut:

1. Tes dapat dijawab dengan cepat sehingga memungkinkan siswa untuk menjawab sejumlah besar pertanyaan dalam satu periode tes.

2. Reliabilitas skor yang diberikan terhadap pekerjaaan siswa dapat dijamin sepenuhnya.

3. Jawaban-jawaban tes dapat dikoreksi dengan mudah dan cepat dengan mempergunakan kunci jawaban.

Kelemahan dari Tes Pilihan Ganda antara lain:

1. Siswa yang tidak mengetahui jawaban yang tepat akan mengadakan pilihan secara menerka-nerka.


(35)

i. Kaidah Penulisan Tes Pilihan Ganda

Sudjana (2009: 50) memaparkan bahwa kaidah dan contoh penulisan soal pilihan ganda ada 9, yaitu:

1. Pokok soal yang merupakan permasalahan harus dirumuskan dengan jelas.

2. Perumusan pokok soal dan alternati jawaban hendaknya merupakan pernyataan yang diperlukan saja.

3. Untuk setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar.

4. Pada pokok soal sebisa mungkin perumusan pernyataan yang positif.

5. Alternatif jawaban harus logis dan pengecoh harus berfungsi. 6. Diusahakan agar tidak ada “petunjuk” untuk jawaban yang

benar.

7. Diusahakan untuk tidak menggunakan pilihan jawaban yang

berbunyi “semua jawaban di atas salah” atau “semua jawaban di atas benar”.

8. Usahakan agar pilihan jawaban satu jenis baik dari segi isi ataupun dari segi struktur kalimat.

9. Apabila pilihan jawaban berbentuk angka, maka disusun secara berurutan dari angka terkecil ke angka terbesar atau sebaliknya.


(36)

2. Konstruksi Tes Hasil Belajar a. Validitas

Menurut Jonathan (2011: 144), Validitas berkaitan dengan ketepatan dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Azwar (2009: 4) mengemukakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Surapranata (2004: 50) mengemukakan bahwa validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang harus diukur.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa validitas adalah ketepatan dalam mengukur pada suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Menurut Arikunto (2013: 80), secara garis besar validitas dibedakan menjadi dua macam yaitu validitas logis dan validitas empiris.

1. Validitas Logis

Validitas logis adalah kondisi sebuah instrumen yang memenuhi syarat valid berdasarkan hasil penalaran. Validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah instrumen ada dua macam yaitu validitas isi (content validity) dan validitas konstrak (construct validity). Validitas isi adalah kondisi sebuah instrumen yang ditunjukkan berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi. Validitas konstrak adalah kondisi sebuah instrumen ditunjukkan berdasarkan aspek-aspek kejiwaan yang seharusnya dievaluasi.


(37)

2. Validitas Empiris

Validitas empiris suatu instrumen diperoleh setelah instrumen tersebut diuji dari pengalaman. Validitas empiris tidak dapat diperoleh hanya dengan menyusun instrumen berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas logis, tetapi harus dibuktikan melalui pengalaman.

Validitas empiris dibagi menjadi empat macam yaitu: (1)

validitas isi, (2) validitas konstrak, (3) validitas “ada sekarang”, dan

(4) validitas prediksi. Validitas isi dan validitas konstrak dicapai melalui penyusunan berdasarkan ketentuan atau teori. Validitas

“ada sekarang dan validitas prediksi dicapai atau diketahui sesudah

dibuktikan melalui pengalaman. a. Validitas isi

Validitas isi adalah validitas yang mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Materi yang diberikan tertera dalam kurikulum sehingga validitas isi sering disebut validitas kurikuler. Validitas isi diusahakan tercapai sejak penyusunan dengan cara merinci materi kurikulum.

b. Validitas konstrak

Validitas konstrak adalah kemampuan butir-butir soal yang membangun sebuah instrumen tes dalam mengukur setiap aspek berpikir yang tertuang dalam Tujuan Instruksional Khusus (TIK) atau yang lebih dikenal sebagai indikator.


(38)

Konstruksi yang dimaksudkan dalam validitas konstrak adalah

rekaan psikologis dengan suatu cara tertentu “memerinci” isi

jiwa atas beberapa aspekmisalnya seperti yang tertuang dalam taksonomi Bloom yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

c. Validitas “ada sekarang” atau concurrent validity

Validitas “ada sekarang” dikenal dengan validitas empiris. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris ketika

hasilnya sesuai dengan pengalaman. Kata “sesuai”

mengkaitkan dua hal yang dipasangkan. Hasil tes dipasangkan dengan hasil pengalaman. Pengalaman selalu mengenai hal yang telah lampau sehingga data pengalaman tersebut sekarang sudah ada (ada sekarang). Membandingkan sebuah tes memerlukan suatu kriterium atau alat banding. Oleh karena itu, hasil tes merupakan sesuatu yang dibandingkan.

d. Validitas prediksi atau predictive validity

Validitas prediksi adalah kemampuan sebuah instrumen untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa validitas dibagi menjadi dua macam yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis dapat dibedakan lagi menjadi validitas isi dan validitas konstrak. Validitas empiris juga dapat


(39)

dibedakan menjadi validitas isi, validitas konstrak, validitas

“ada sekarang”, dan validitas prediksi.

b. Reliabilitas

Azwar (2009:4) memaparkan bahwa reliabilitas merupakan sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Menurut Sugiyono (2011:168), instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Masidjo (1995: 208) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah taraf kemampuan tes dalam menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan pada suatu alat ukur.

Arikunto (2013: 104) mengemukakan bahwa ada tiga cara untuk mencari besar reliabilitas:

1) Metode Bentuk Pararel (Equipvalent)

Metode bentuk pararel ini, dua buah tes yang pararel, misalnya tes matematika seri A yang akan dicari reliabilitasnya dan tes seri B diteskan kepada kelompok siswa yang sama, kemudian hasilnya dikorelasikan. Koefisien korelasi dari kedua hasil tes inilah yang menunjukkan koefisien reliabilitas tes seri A. Jika koefisiennya tinggi maka tes tersebut sudah reliabel dan dapat digunakan sebagai alat tes dapat diandalkan.


(40)

2) Metode Tes Ulang (Test-retest Method)

Metode tes ulang dilakukan orang untuk menghindari penyusunan dua seri tes. Metode ini tester hanya memiliki satu seri tes, tetapi dicobakan kedua kali. Oleh karena tesnya hanya satu dan dicobakan dua kali, maka metode ini dapat disebut single-test-double-trial-method. Kemudian hasil dari kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya.

3) Metode Belah Dua (Split-half Method)

Metode ini tester hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Oleh karena itu disebut juga single-test-single-trial-method. Metode ini dilakukan dengan cara membelah item atau butir soal. Ada dua cara membelah butir soal, yaitu:

a) Membelah atas item-item genap dan item-item ganjil yang selanjutnya disebut belahan ganjil-genap.

b) Membelah atas item-item awal dan item-item akhir yaitu separo jumlah pada nomor-nomor awal dan separo pada nomor-nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan awal-akhir.


(41)

c. Karakteristik Butir Soal 1. Daya Pembeda

Menurut Sudijono (2011: 385), daya pembeda adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Sulistyorini (2011: 177) menjelaskan bahwa Daya pembeda adalah kemampuan item soal dalam membedakan kemampuan siswa yang pandai dengan kemampuan siswa yang rendah.Masidjo (1995: 196) menyatakan bahwa daya pembeda adalah taraf jumlah jawaban benar siswa yang tergolong kelompok atas berbeda dari siswa yang tergolong kelompok bawah untuk suatu item.

Berdasarkan pendapat ketiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa daya pembeda merupakan kemampuan tes dalam membedakan siswa kelompok atas dengan siswa kelompok bawah

2. Tingkat Kesukaran

Menurut Arikunto (2009: 207), bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya soal. Semakin tinggi indeks kesukaran butir soal maka soal semakin mudah. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak


(42)

terlalu sukar. Sudjana (2009: 135) mengemukakan bahwa tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Surapranata (2004: 12), menyatakan bahwa proporsi jawaban benar (p) yaitu jumlah peserta tes yang menjawab benar pada butir soal yang dianalisis dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya merupakan tingkat kesukaran yang paling umum digunakan. Sudijono (2011: 371) dan Arikunto (2009: 207) menjelaskan bahwa angka indeks kesukaran besarnya berkisar antara 0,00

– 1,00.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa indeks kesukaran menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal .

3. Analisis pengecoh

Menurut Sudijono (2011: 411), pengecoh dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila pengecoh telah dipilih sekurang-kurangnya 5% dari seluruh peserta tes. Pengecoh yang telah menjalankan fungsinya dengan baik dapat digunakan kembali pada tes yang akan datang. Dengan demikian, efektivitas pengecoh adalah seberapa baik pilihan yang salah dapat mengecoh peserta tes yang memilih pengecoh tersebut, maka pengecoh dapat menjalankan fungsinya dengan baik.Surapranata (2004: 43) menyatakan


(43)

bahwa pengecoh berfungsi sebagai pengidentifikasi peserta tes yang berkemampuan tinggi. Pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila banyak dipilih oleh peserta tes yang berasal dari kelompok bawah.Arikunto (2012: 233) mengemukakan bahwa pengecoh dapat berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi peserta tes yang kurang memahami materi. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa analisis pengecoh adalah jawaban yang mudah dipilih peserta tes tingkat bawah.

3. Pengembangan Tes Hasil Belajar

Mardapi (2007: 7-10) mengemukakan langkah-langkah dalam pengembangan tes hasil belajar matematika adalah sebagai berikut : 1. Menyusun Spesifikasi Tes

Spesifikasi tes berisi tentang uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki oleh suatu tes. Spesifikasi yang jelas akan mempermudah dalam menulis soal, dan siapa saja yang menulis soal akan menghasilkan tingkat kesulitan yang relatif sama.

2. Menulis Butir Soal

Penulisan soal merupakan langkah menjabarkan indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisi-kisi yang telah dibuat. Pertanyaan perlu dikembangkan dan dibuat dengan jelas dan simpel.


(44)

3. Menelaah Butir Soal

Setelah soal dibuat, perlu dilakukan telaah atas soal tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk memperbaiki soal jika ternyata dalam pembuatannya masih ditemukan kekurangan dan kesalahan. Telaah soal ini sebaiknya dilakukan oleh orang lain, bukan si pembuat soal. 4. Melakukan Uji Coba

Sebelum soal digunakan dalam tes sesungguhnya, ujicoba perlu dilakukan untuk semakin memperbaiki kualitas soal. Melalui ujicoba, dapat diperoleh data tentang reabilitas, validitas, tingkat kesukaran, pola jawaban, efektifitas pengecoh, daya pembeda, dan lain-lain. Jika soal yang disusun masih jauh dari kualitas yang diharapkan, berdasarkan hasil ujicoba tersebut maka kemudian dilakukan perbaikan.

5. Menganalisis Butir Soal

Berdasarkan hasil ujicoba perlu kiranya dilakukan analisis butir soalterhadap masing-masing butir soal yang telah disusun. Melalui analisis butir ini, dapat diketahui tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh.

6. Memperbaiki Tes

Setelah ujicoba dan analisis butir soal dilakukan, maka langkah berikutnya adalah dengan melakukan perbaikan-perbaikan tentang bagian soal yang masih belum sesuai dengan yang diharapkan.


(45)

7. Merakit Tes

Setelah semua butir soal dianalisis dan diperbaiki, langkah berikutnya adalah merakit butir-butir soal tersebut menjadi satu kesatuan tes. Dalam merakit soal, hal-hal yang dapat mempengaruhi validitas soal seperti nomor urut soal, pengelompokan bentuk soal, dan lain-lain harus diperhatikan.

8. Melaksanakan Tes

Tes yang telah disusun, diberikan kepada siswa untuk diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan tes ini memerlukan pemantauan dan pengawasan agar tes tersebut benar-benar dikerjakan oleh siswa dengan jujur dan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan. Namun, pengawasan yang dilakukan harus tidak mengganggu pelaksanaan tes itu sendiri. Siswa tidak boleh merasa terganggu oeh kehadiran pengawas atau pemantau. Hal ini akan berakibat tidak akuratnya hasil tes yang diperoleh

9. Menafsirkan Hasil Tes

Hasil tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor. Skor ini kemudian ditafsirkan sehingga menjadi nilai yaitu rendah, menengah, atau tinggi. Tinggi rendahnya nilai ini selalu dikaitkan dengan acuan penilaian.


(46)

Prosedur pengembangan tes hasil belajar yang melibatkan kegiatan menurut Purwanto (2008: 84) adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi hasil belajar

Mengidentifikasi bidang studi yang hendak diukur hasil belajarnya, selain itu juga harus diidentifikasi aspek mana yang akan diukur kognitif, afektif, atau psikomotornya.

b. Deskripsi materi

Informasi mengenai hasil belajar yang hendak diukur dalam usaha memahami hasil belajar diperoleh dari materi tentang hasil belajar.

c.Pengembangan spesifikasi

Spesifikasi dikembangkan agar dua atau lebih pengembangan tes hasil belajar menghasilkan tes hasil belajar yang sama kualitasnya.

d.Menulis butir-butir tes dan kunci jawaban

Butri tes ditulis untuk mengukur variabel dengan berpedoman pada kisi-kisi. Kunci jawaban harus ditentukan dalam spesifikasi tes hasil belajar supaya orang lain dapat mengikuti perolehan hasil belajar responden dari jawaban yang dibuatnya.

e. Mengumpulkan data ujicoba

Pengumpulan data uji coba dilakukan dengan mengujikan instrumen uji coba tes hasil belajar yang ditulis berdasarkan kisi-kisi.


(47)

f. Menguji kualitas tes

Kegiatan uji coba kualitas merupakan kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan alat ukur dalam ilmu alam. g. Melakukan kompilasi

Kompilasi tes adalah menyusun kembali butir setelah uji coba dengan membuang butir yang jelek dan menata butir yang baik.

Menurut para ahli dapat disimpulkan langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes hasil atau prestasi belajar yaitu (a) identifikasi hasil belajar, (b) menyusun spesifikasi tes, (c) menulis tes, (d) menelaah soal tes, (e) melakukan ujicoba tes, (f) menganalisis kualitas soal, (g) memperbaiki tes, (h) menyusun tes yang baik, (i) melakukan ujicoba tes dengan waktu yang sudah ditentukan, (j) menafsirkan hasil tes.

5. Matematika

Menurut Suhendri (2011: 32), matematika adalah ilmu tentang bilangan, bangun dan hubungan-hubungan konsep dan logika dengan menggunakan bahasa lambang atau simbol dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Soejadi (2000: 11) memaparkan bahwa matematika adalah suatu ilmu yang memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan dan pola pikir deduktif.Beth & Piaget ( dalam Runtukahu, 2014: 28) juga berpendapat bahwa matematika adalah pengetahuan yang berkaitan


(48)

dengan berbagai struktur abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut sehingga teroganisasi dengan baik.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat diambil kesimpulan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bilangan dan pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai struktur abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut.

6. Kompetensi DasarMenyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB

a. Kompetensi Dasar

Kusaeri (2014: 30) mengemukakan kompetensi dasar adalah tujuan pembelajarn yang memiliki cakupan luas. Kompetensi dasar merupakan tujuan pembelajaran yang memiliki cakupan luas pada mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar juga menjadi sebuah acuan dalam pembuatan indikator pada suatu mata pelajaran. Kompetensi Dasar yang diambil peneliti adalah Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB.

b. Operasi Hitung

Menurut Al Bari (2001: 511), operasi adalah pekerjaan, cara sesuatu bekerja. Salim (2002: 1059) memaparkan bahwa operasi hitung adalah tindakan yang dilakukan untuk mewujudkan rencana yang telah dikembangkan. Salim (2002: 532) menjelaskan bahwa hitung adalah membilang (menjumlahkan, mengalikan, mengurangi, membagi dan sebagainya).


(49)

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Operasi Hitung adalah pekerjaan atau tindakan yang dilakukan dengan cara menjumlahkan, mengalikan, mengurangi, membagi dan sebagainya. c. KPK dan FPB

Menurut Aksin (2008: 16), KPK adalahbilangan terkecil yang habisdibagi kedua bilangan tersebut. Supardjo (2004: 10) menyebutkan bahwa Kelipatan Persekutuan Terkecil adalah bilangan yang merupakan persekutuan paling kecil dari kelipatan dua bilangan atau lebih. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa KPK adalah bilangan terkecil yang habis dibagi bilangan tersebut.

Menurut Aksin (2008: 15), FPB adalahbilangan terbesar yang habismembagi kedua bilangantersebut. Supardjo (2004: 10) menyatakan bahwa Faktor Persekutuan Terbesar adalah bilangan terbesar yang habis membagi dua bilangan atau lebih.Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa faktor persekutuan terbesar adalah bilangan terbesar yang habis membagi bilangan tersebut. 7. Taksonomi Tes Hasil Belajar

Taksonomi tes hasil belajar ini akan membahas mengenai taksonomi bloom yang sudah direvisi. Taksonomi Bloom hanya mempunyai satu dimensi, sedangkan taksonomi revisi memiliki dua dimensi. Sebagaimana telah disebutkan dalam paragraf sebelumnya, dua dimensi itu adalah proses kognitif dan pengetahuan (Anderson & Krathwohl, 2010: 6).


(50)

Menurut Anderson & Krathwohl (2010: 43), kategori-kategori pada dimensi proses kognitif merupakan pengklasifikasian proses-proses kognitif siswa secara komprehensif yang terdapat dalam tujuan-tujuan pendidikan yang meliputi mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Endrayanto (2014: 35) memaparkan bahwa dimensi proses kognitif menunjukkan keterampilan berpikir yang hendak dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Berikut uraian dari proses kognitif tersebut:

a. Mengingat

Proses mengingatadalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Kategori proses kognitif mengingat meliputi mengenali dan mengingat kembali.

b. Memahami

Proses memahamiadalah mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis. Kategori proses kognitif memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikaiskan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan.

c. Mengaplikasikan

Proses mengaplikasi melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Kategori proses kognitif mengaplikasikan meliputi mengeksekusi dan mengimplementasikan.


(51)

d. Menganalisis

Proses menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antarbagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses kognitif menganalisis meliputi membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusi.

e. Mengevaluasi

Proses mengevaluasi membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kategori proses kognitif mengevaluasi meliputi memeriksa dan mengkritik.

f. Mencipta

Proses mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Kategori proses kognitif mencipta meliputi merumuskan, merencanakan dan memproduksi.

B.Penelitian Relevan

Berikut ini adalah beberapa penelitian relevan yang terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran:

Pertama, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Tes Matematika dengan Teknik Part-Whole pada Siswa SD Kelas IV Se-Kecamatan Gianyar” yang dilakukan oleh Bayuni, dkk (2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan tes matematika, kisi-kisi matematika, validitas isi, validitas butir dengan


(52)

teknik part-whole, reliabilitas butir, tara kesukaran butir, daya beda, dan eektifitas pengecoh butir tes matematika berdasarkan SK-KD SD kelas IV Penelitian ini mendapatkan hasil sebagai berikut. (1) Tes matematika yang dikembangkan berdasarkan SK-KD sudah mengacu pada langkah-langkah pengembangan tes, (2) Kisi-kisi tes matematika yang dikembangkan sudah berdasarkan SK-KD. (3) Hasil validitas isi termasuk kategori validitas isi sangat tinggi (dengan formula Gregory diperoleh validitas isi 0.925), (4) Hasil analisis validitas butir pada 40 butir tes penelitian ini diperoleh hasil 99% valid (hanya 1 butir soal yang tidak valid yaitu no.23), (5) Hasil analisis reliabilitas menurut kriteria Guilford termasuk derajat reliabilitas tinggi (dihitung dengan rumus KR-20 diperoleh hasil sebesar 0.64), (6) Taraf kesukaran butir tes diperoleh hasil yaitu kategori sedang 62,5%, kategori sukar 7,5%, dan kategori mudah 30%, (7) Daya beda butir tes matematika penelitian ini yaitu kategori sedang 42,5%, kategori jelek 45%, kategori baik 12,5%, (8) Efektifitas pengecoh penelitian ini memperoleh hasil kategori semua pengecoh baik sebanyak 7.5%.

Kedua, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Tes Diagnostik Berbasis Komputer Pada Materi Pecahan untuk Kelas V SD”. Penelitian ini dilakukan oleh Rahayu (2009). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan tes diagnostik berbasis komputer pada materi pecahan yang valid, praktis dan efektif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa tes diagnostik berbasis komputer yang dikembangkan peneliti memenuhi aspek valid dengan nilai rata-rata 3,41, memenuhi aspek praktis berdasarkan penilaian dari para ahli serta respons sangat kuat dari guru


(53)

dan siswa mengenai kemudahan penggunaan tes diagnostik berbasis komputer, memenuhi aspek efektif berdasarkan kesesuaian antar hasil tes dengan tujuan tes serta respons kuat guru dan siswa mengenai keefektifan dari tes diagnostik berbasis komputer.

Ketiga, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Tes Diagnostik Kesulitan Belajar Matematika di SD” oleh Suryanto, dkk (2014). Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menemukan prosedur pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika SD/MI, (2) mengetahui kualitas butir tes diagnostik yang dikembangkan, dan (3) mengetahui informasi yang dapat dimunculkan dari hasil analisis tes diagnostik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika SD ini meliputi: studi pendahuluan, studi literatur dan hasil-hasil penelitian, analisis masalah, merumuskan learning continuum, merumuskan peta konsep, menyusun tes essay, polarisasi jawaban siswa, menyusun tes bentuk pilihan ganda, validasi pakar melalui focus group discussion, uji coba terbatas, dan uji yang diperluas, (2) indeks daya beda butir tes antara 0,391 sampai dengan 2,317, indeks kesukaran butir tes antara -2,158 sampai dengan 2,528, kecocokan uji tes dengan kemampuan peserta antara -2,00 sampai dengan 2,60, dan ungsi inormasi tes antara 0,111 sampai dengan 3,879, dan (3) informasi yang dapat dimunculkan dari tes meliputi: hasil tes secara klasikal dan individual, grafik ketuntasan belajar, profil individual, analisis salah konsepsi dan saran remidial.


(54)

Berdasarkan ketiga penelitian di atas, peneliti ingin membuat produk tes hasil belajar matematika untuk kelas V SD yang selama ini belum banyak dilakukan. Penelitian yang ingin dikembangkan peneliti

adalah “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan

FPB Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Peneliti akan mengacu pada

ketiga penelitian di atas. Literatur map dari ketiga penelitian relevan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Bagan Literatur Map Penelitian Relevan Pengembangan Tes Rahayu (2009) Pengembangan Tes Diagnostik Berbasis Komputer Pada Materi Pecahan untuk Kelas V SD

Bayuni, dkk. (2013) “Pengembangan Tes Matematika denganTeknik Part-Whole pada Siswa SD Kelas IV

Se-Kecamatan Gianyar”. Suryanto, dkk (2014) “Pengembangan Tes Diagnostik Kesulitan Belajar Matematika di SD

Penelitian yang dilakukan Cahyanti (2016)

Pengembangan Tes Hasil Belajar Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB Untuk


(55)

C. Kerangka pikir

Tes hasil belajar merupakan tes yang digunakan untuk mengukur perkembangan atau kemajuan hasil pelajaran yang telah diterima peserta didik dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, guru masih kesulitan dalam membuat soal yang berkualitas baik sesuai dengan langkah-langkah pembuatan tes hasil belajar. Guru jarang membuat soal sendiri karena keterbatasan waktu. Guru terkadang hanya mengambil soal dari buku panduan saja. Guru membutuhkan contoh soal yang mencakup validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran serta analisis pengecoh. Bentuk tes hasil belajar bermacam-macam, salah satunya adalah bentuk pilihan ganda. Tes pilihan ganda merupakan sejumlah pertanyaan yang harus memilih satu jawaban dari beberapa jawaban. Adapun kelebihan tes pilihan ganda adalah tes dapat dijawab dengan cepat, reliabilitas skor dapat dijamin sepenuhnya, jawaban-jawaban tes dapat dikoreksi dengan mudah. Kekurangan dari tes pilihan ganda antara lain siswa dapat menerka-nerka jawaban serta membutuhkan biaya yang cukup besar. Tes pilihan ganda biasanya hanya mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa dari mengingat dan memahami saja. Pada saat wawancara, guru juga mengungkapkan bahwa guru sering tidak sempat membuat soal karena keterbatasan waktu.

Dari fakta tersebut menjadi acuan peneliti untuk mengembangkan tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda yang dapat mengukur semua ranah kognitif siswa dari tahap mengingat sampai dengan mencipta. Kompetensi Dasar yang dipilih peneliti adalah menyelesaikan masalah yang berkaitan


(56)

dengan operasi hitung, KPK dan FPB. Pengembangan tes hasil belajar didasarkan pada kemampuan kognitif siswa berdasarkan Taksonomi Bloom mulai dari mengingat sampai mencipta. Tes hasil belajar yang dikembangkan berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Pengembangan tes hasil belajar juga mampu mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar yang meliputi: validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, serta analisis pengecoh.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar KD 1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk siswa kelas V SD?

2. Bagaimana validitas wajah, konstruk dan isi tes hasil belajar KD 1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk siswa kelas V SD berdasar hasil penilaian ahli?

3. Bagaimana validitas tes hasil belajar KD 1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk siswa kelas V SD berdasar hasil ujicoba empiris?

4. Bagaimana reliabilitas tes hasil belajar KD 1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk siswa kelas 5 SD berdasar hasil ujicoba empiris?

5. Bagaimana tingkat kesulitan tes hasil belajar KD 1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk siswa kelas V SD berdasar hasil ujicoba empiris?


(57)

6. Bagaimana daya beda tes hasil belajar KD 1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk siswa kelas V SD berdasar hasil ujicoba empiris?

7. Bagaimana hasil analisis pengecoh tes hasil belajar KD 1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk siswa kelas V SD berdasar hasil ujicoba empiris?


(58)

38 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau dikenal dengan penelitian R&D (Research and Development). Menurut Sugiyono (2014: 297) Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa tes pilihan ganda Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah yang berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB. Produk yang dihasilkan berupa soal tes hasil belajar.

Peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2014: 298). Berdasar Borg and Gall terdapat 10 langkah-langkah penelitian pengembangan meliputi:

Gambar 3.1. Langkah-langkah Penelitian Pengembangan Borg and Gall. Potensi dan Masalah Pengumpul-an data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Ujicoba Produk Revisi Produk Produksi Masal


(59)

1. Potensi dan Masalah

Penelitian diawali dengan adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.

2. Pengumpulan data

Setelah mendapatkan potensi atau masalah, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu. Perencanaan produk tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang didapatkan.

3. Desain Produk

Pada langkah ini desain produk harus lengkap dan spesifik. Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa desain metode yaitu rancangan metode pembelajaran terbaru. Desain metode masih bersifat hipotetik karena efektivitasnya belum terbukti dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran berupa tes pilihan ganda yang terstandar.


(60)

4. Validasi desain

Langkah ini bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat serta mengetahui kelemahan dan kelebihan pada produk yang dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. 5. Revisi desain

Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu memperbaiki desain produk dari kelemahan yang telah diketahui. Desain produk diperbaiki peneliti sesuai dengan kritik dan saran dari para ahli.

6. Ujicoba produk

Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui kualitas produk yang dibuat. Pada langkah ini, ujicoba dilakukan di lapangan.

7. Revisi Produk

Setelah melakukan ujicoba produk, maka dapat diketajui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi, maka perlu dilakukan uji coba produk yang sesungguhnya. 8. Ujicoba pemakaian

Setelah dilakukan revisi produk, maka selanjutnya produk yang sudah direvisi diujicobakan kembali pada subjek yang lebih luas.


(61)

9. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan apabila masih terdapat kelemahan dan kekurangan yang masih perlu diperbaiki.

10. Produk Masal

Hasil setelah dilakukan revisi yang terakhir adalah berupa produk yang sudah sempurna. Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian ini membahas tentang tempat penelitian, waktu penelitian, subyek penelitian, dan objek penelitian.

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dua SD N Plaosan 1 dan SD N Seloharjo. SD N Plaosan I beralamat di Plaosan Sinduadi Mlati Sleman dan SD N Seloharjo yang beralamat di Ngaglik Sleman.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama delapan bulan, dimulai dari bulan Juni 2015 sampai bulan Januari 2016. Kegiatan penelitian dimulai dari permohonan ijin hingga pengujian produk.

3. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD N Plaosan I dan SD N Seloharjo tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 62 siswa.


(62)

4. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar matematika materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. C. Prosedur Pengembangan

Peneliti memodifikasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2014: 298) yang terdiri dari 10 langkah pengembangan. Langkah-langkah tersebut dimodifikasi hingga tahap ketujuh karena peneliti memiliki keterbatasan waktu untuk mengembangkan produk. Ketujuh tahap tersebut meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk. Bagan pengembangan tes hasil belajar dapat dilihat pada gambar 3.2.


(63)

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

Langkah 4

Langkah 5

Langkah 6

Langkah 7

Gambar 3.2 Bagan Prosedur R&D yang digunakan peneliti

Dosen Guru

Revisi Desain

Uji Coba

Revisi

Desain Produk Final Potensi dan Masalah

Wawancara

Pengumpulan Data Hasil Kuisioner Hasil Wawancara

Desain Produk

SK/KD

Indikator Kisi-Soal Analisis Kebutuhan

Validasi Desain


(64)

Berikut akan dijabarkan tujuh langkah penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan peneliti.

1. Potensi dan Masalah

Penelitian bermula dari adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini harus ditunjukkan dengan data empirik. Potensi dari penelitian ini adalah adanya tes untuk mengukur kemampuan siswa yang memenuhi 5 aspek yaitu validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru kelas V, masalah dalam penelitian ini adalah guru membutuhkan contoh soal yang berkualitas baik yang meliputi validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran serta analisis pengecoh yang berfungsi baik.

2. Pengumpulan Data

Peneliti mendapatkan data melalui analisis kebutuhan setelah peneliti melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada dua guru dari dua sekolah yang berbeda yaitu SD N Plaosan 1 dan SD N Seloharjo. Wawancara yang telah dilakukan peneliti dijadikan dasar untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menyusun perangkat tes hasil belajar matematika.

3. Desain Produk

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah perangkat soal tes hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini diawali dengan menentukan tujuan tes yaitu tes hasil belajar matematika untuk siswa kelas V SD pada satu kompetensi dasar. Soal


(65)

dibuat dengan menggunakan dimensi proses kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi , menganalisis, mengevaluasi dan mencipta). 4. Validasi Desain

Produk yang berupa perangkat tes hasil belajar matematika untuk siswa kelas V, selanjutnya divalidasi oleh para ahli dengan cara melakukan penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki produk agar menjadi lebih baik. Validasi dilakukan oleh lima ahli yang terdiri dari dosen ahli matematika, dosen bahasa indonesia, dan dosen ahli evaluasi pembelajaran. Selain ahli juga dilakukan oleh dua orang guru ahli matematika. Validasi bertujuan agar peneliti dapat mengetahui kritik dan saran dari para ahli sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari produk yang dihasilkan.

5. Revisi Desain

Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah divalidasi oleh para ahli selanjutnya direvisi. Revisi dilakukan dengan tujuan memperbaiki kekurangan sehingga dapat menghasilkan alat ukur tes yang lebih baik dari sebelumnya. Revisi dilakukan dengan memperbaiki penulisan dan bahasa yang kurang baku.

6. Uji Coba Produk

Produk yang sudah diperbaiki oleh peneliti kemudian diuji cobakan di lapangan. Tujuannya untuk mengetahui keefektifan dari produk yang dihasilkan. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas V SD N Plaosan 1 dan SD N Seloharjo. Penelitian di SD N Plaosan I dilaksanakan pada tanggal 22 September2015. Penelitian di SD N Seloharjo dilaksanakan pada


(66)

tanggal 26 September 2015. Peserta tes secara keseluruhan terdiri dari 62 siswa. Tes dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe soal A dan tipe soal B. Pembagian soal sesuai dengan deret tempat duduk siswa di kelas.

7. Revisi Produk

Revisi produk bertujuan untuk memperbaiki kekurangan dari produk serta menyempurnaan produk. Penyempurnaan dilakukan pada soal yang bahasanya kurang baik serta tanda baca dan penulisan. Revisi produk dilakukan dengan mengambil soal terbaik dari semua soal yang dibuat peneliti. Soal terbaik ditentukan dengan cara mencari validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh. D. Uji Validasi Produk

Validasi produk bertujuan untuk mengetahui kritik dan saran yang disampaikan validator terhadap kelayakan produk tes hasil belajar matematika. Produk yang dilakukan divalidasi oleh tiga validator ahli dan dua orang guru. Validator ahli meliputi satu dosen ahli matematika, satu dosen ahli bahasa, satu dosen ahli evaluasi pembelajaran. Validator guru yaitu guru kelas V SD N Plaosan 1 dan guru kelas V SD N Seloharjo. Kritik dan saran yang diberikan berupa perbaikan kalimat, kesesuaian SK-KD-indikator dengan butir soal serta kesesuaian proses kognitif dengan butir soal.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara, kuesioner dan tes.


(67)

1. Wawancara

Menurut Abdurrahman (2011: 89), wawancara merupakan satu dari beberapa teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab dengan narasumber baik secara langsung maupun tidak langsung.

Wawancara dilakukan dengan guru kelas V SD N Plaosan 1 dan SD N Seloharjo. Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini berbentuk wawancara secara langsung. Wawancara dilakukan untuk mengetahui analisis kebutuhan.

2. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2012:137), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Serta merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar dan terssebar diwilayah yang luas. Kuisioner pada penelitian ini bertujuan agar peneliti dapat dengan mudah memperoleh informasi dari responden mengenai pembuatan tes hasil belajar pilihan ganda khususnya mata pelajaran matematika.

Peneliti memberikan desain produk tes hasil belajar yang telah dikembangkan kepada ahli matematika, Bahasa Indonesia, Evaluasi Pembelajaran serta dua guru kelas V SD beserta lembar kuisonernya yang berisi 14 butir pertanyaan.


(68)

3. Tes

Menurut Anne Anastasi dalam bukunya Psyichological Testing yang dikutip oleh Sudijono (2011: 22), yang dimaksud dengan tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Tes digunakan sebagai teknik pengumpulan data pada uji coba lapangan terbatas dengan cara memberikan produk tes hasil belajar kepada siswa kelas V SD N Plaosan 1 dan siswa kelas V SD N Seloharjo. Tes berbentuk soal pilihan ganda dengan 4 option jawaban dan berjumlah 60 butir soal.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2013: 102). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. 1. Data Kualitatif

Data kualitatif pada penelitian ini adalah hasil dari wawancara guru kelas untuk analisis kebutuhan serta komentar para ahli dan guru yang didapat dari validasi desain produk. Kisi-kisi pedoman wawancara dapat dilihat pada tabel 3.1.


(69)

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan

No Pertanyaan

1 Apakah soal evaluasi dibuat sendiri oleh guru? 2 Apakah guru membuat kisi-kisi terlebih dahulu? 3 Apakah guru menemukan kesulitan dalam pembuatan

soal?

4 Apakah soal yang dibuat perlu disempurnakan? 5 Apakah guru membutuhkan soal yang sudah diketahui

validitas dan reliabilitasnya?

6 Apakah dalam pembuatan soal memperhatikan karakteristik butir soal?

7 Apakah guru membuat soal sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa?

8 Apakah guru membuat soal yang memuat dimensi proses kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta)?

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa kuesioner untuk ahli dan guru serta instrumen tes yang dikerjakan oleh siswa.

a. Kuesioner Validasi Ahli

Kuesioner validasi ahli berjumlah 14 butir pertanyaan yang disusun berdasarkan kisi-kisi. Berikut adalah kisi-kisi kuesioner untuk penilaian ahli dan guru. Berikut adalah kisi-kisi kuesioner untuk penilaian ahli dan guru.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Produk Tes Hasil Belajar No

Item

Indikator 1. Kesesuaian SK, KD dan indikator

2. Kualitas perilaku yang dituntut dalam indikator mencerminkan kebutuhan perkembangan siswa. 3. Kesesuaian setiap indikator dengan item soal yang

diberikan.

4. Pilihan jawaban yang homogen dan logis ditinjau dari segi materi

5. Panjang pilihan jawaban relatif sama.


(1)

d. 14 Jawaban : C

Estimasi Kesulitan : Sukar

1.6.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan waktu.

Mencipta 55. Elsa, Dea dan Rani merupakan sahabat karib. Mereka mengikuti les di tempat yang sama. Namun, mereka kurang beruntung karena harus berbeda jadwal lesnya. Elsa les setiap 2 hari sekali, dea setiap 3 hari sekali dan Rani setiap 4 hari sekali. Pada tanggal 12 Juni mereka berangkat bersama.

Kapan mereka akan les bersama-sama lagi ? a. 18 Juni

b. 20 Juni c. 24 Juni d. 26 Juni Jawaban : C

Estimasi Kesulitan : Sukar

56. Dino hobi bermain sepakbola. Setiap 4 hari sekali Dino bermain sepakbola. Rudi merupakan teman Doni yang juga gemar


(2)

bermain sepakbola. Doni bermain setiap 5 hari sekali. Pada tanggal 21 Januari mereka bermain bersama. Kapan mereka berdua akan bertemu dan bermain bersama untuk kedua kalinya ? a. 7 Februari

b. 10 Februari c. 12 Februari d. 16 Februari

Jawaban : B

Estimasi Kesulitan : Sukar

i. 1.6.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan FPB.

57. Ibu Susi akan mengemas 90 mie instan dan 48 biskuit ke dalam beberapa kantong plastik. Berapa banyak kantong plastik yang ibu butuhkan agar mie instan dan biskuit tersebut dapat dikemas dalam beberapa kantong plastik dengan isi yang sama banyak ?

a. 2 b. 4 c. 5


(3)

d. 6

Jawaban : D

Estimasi Kesulitan : Sukar

58. Siswa kelas V terdiri atas 16 anak siswa laki-laki dan 24 anak siswa perempuan. Semua siswa tersebut akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas siswa laki-laki dan siswa perempuan yang sama banyak. Berapa jumlah kelompok paling banyak yang dapat dibentuk ?

a. 4 kelompok b.6 kelompok c.8 kelompok d.10 kelompok Jawaban : C

Estimasi Kesulitan : Sukar

59. Pak Anwar mempunyai 72 buah apel dan 60 buah alpukat. Seluruh buah tersebut dikemas dan dimasukkan ke dalam beberapa kantong plastik untuk dibagikan kepada tetangganya.


(4)

Berapa banyak kantong plastik yang dibutuhkan Pak Anwar ? a. 12 buah

b.15 buah c. 18 buah d. 24 buah Jawaban : A

Estimasi Kesulitan : Sukar

60. Dita mempunyai 320 manik merah dan 180 manik-manik kuning. Manik-manik-manik tersebut akan dirangkai menjadi kalung. Berapa banyak kalung yang dapat dibuat Dita ?

a. 2 buah b. 3 buah c.4 buah d. 5 buah

Jawaban : A


(5)

Lampiran 8 Foto Validasi Lapangan


(6)

Curriculum Vitae

Wahyu Cahyanti lahir di Sleman, 28

September 1994. Peneliti menyelesaikan

pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri

Banjarharjo tahun 2000-2006. Pendidikan

menengah pertama diperoleh di SMP Negeri 2

Ngemplak pada tahun 2006 hingga 2009.

Kemudian melanjutkan studi di tingkat menengah

atas di SMK Negeri 1 Depok pada tahun 2009 dan dinyatakan lulus pada tahun

2012. Peneliti mulai tercatat sebagai mahasiswa aktif Universitas Sanata Dharma

sejak tahun 2012, khususnya pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Selama menempuh pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti beberapa

macam kegiatan Beberapa kegiatan yang diikuti seperti: Kursus Pembina

Pramuka Mahir Tingkat Dasar, Penguasaan Bahasa Inggris Aktif, English Club,

Inisiasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (INFISA), Seminar Diseminasi

Hasil Magang International Baccalaureate-Primary Years Programe, Seminar

Diseminasi Hasil Magang Dosen, Week end Moral pada, Seminar For Studium

Generale Entitled Learning From the Past For a Better Future: We and the 1965

tragedy, Seminar Mental Health in Children: Theory and Research, Seminar Hasil

Magang Dosen: Pendidikan Luar Biasa. Masa pendidikan di Universitas Sanata

Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Pengembangan Tes Hasil Belajar Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB untuk Siswa Kelas V SD.


Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 1 225

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 281

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 303

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 7 269

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung satuan waktu untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 199

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 4 187

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 2 277

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat untuk siswa kelas IV sekolah dasar

0 1 223

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 13 301

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 267