Beeswax Paraffin wax Pengaruh komposisi Beeswax dan Paraffin Wax sebagai basis terhadap kekerasan lipstik dengan zat pewarna ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.).

pembuatannya sulit. Intensitas warna zat sintetis lebih kuat tetapi memiliki derajat toksisitas yang perlu diperhatikan. Toksisitas dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu zat pewarna yang hanya boleh digunakan di dalam kosmetik dan makanan, hanya digunakan pada kosmetik, dan hanya digunakan pada kosmetik untuk pemakaian luar Tranggano dan Latifah, 2007. Kulit manggis merupakan salah satu penghasil zat warna alami, yaitu antosianin. Antosianin merupakan senyawa zat pewarna alami golongan flavonoid dan fenolik. Antosianin dari kulit buah manggis dapat diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70 Fatoni dkk., 2008. Antosianin dapat digunakan sebagai zat pewarna alami yang memiliki toksisitas dan reaksi alergi yang rendah Chairat dkk., 2007. Antosianin berfungsi sebagai pewarna alami karena senyawa ini bersifat stabil. Senyawa ini merupakan senyawa yang larut air. Konczak dan Wei, 2004. Struktur senyawa antosianin digambarkan sebagai berikut Gambar 1. Struktur senyawa antosianin Gould, 2009.

F. Beeswax

Beeswax merupakan lilin murni yang terbentuk dari sarang lebah yang berasal dari lebah Apis Mellifera. Setiap 8 pound madu yang dibuat oleh lebah akan menghasilkan 1 pound beeswax. Beeswax terdiri dari 70 ester dan 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI asam dan hidrokarbon. Beeswax dapat larut dengan minyak dan alkohol hangat dan tidak larut pada air hangat dan alkohol dingin. Basis ini digunakan pada krim, lotion, balm, lipstik, maskara, foundation dan eyeshadow Williams, 2009. Beeswax memiliki organoleptis memiliki bau khas yang lemah dan tidak memiliki rasa Rowe, Paul dan Marian, 2009. Beeswax memiliki titik leleh 63,5 o C 146,3 o F Science Lab, 2013. Bagian beeswax yang terdiri dari ester merupakan rantai lurus alkohol monohidrat dengan rantai C24 dan C36 diesterifikasi dengan rantai lurus asam. Kepala ester pada basis ini adalah m yricyl palmitate Rowe dkk., 2009. Menurut Mercado 1991, batas penggunaan beeswax pada kosmetik topikal adalah 5-20. Beeswax memiliki sifat cenderung asam karena memiliki pH 6,11 Tihonov, Iavtushenko, Achilov, dan Iarnih, 1981.

G. Paraffin wax

Berbagai macam lilin yang ditambahkan pada lipstik bervariasi antara 5- 50 lipstik. Paraffin wax dapat meningkatkan kekerasan dan kelembutan dari lipstik tetapi masih sangat jarang digunakan. Batas aman penggunaan paraffin wax dalam lipstik ini adalah tidak melebihi 15 dari berat lipstik Mozes, 1983. Paraffin wax merupakan campuran murni dari padatan hidrokarbon jenuh yang mempunyai rumus umum C n H 2n+2 . Paraffin wax memiliki organoleptis tidak berbau, tidak berwarna dan merupakan padatan putih Rowe dkk., 2009. Paraffin wax memiliki berat molekul rata-rata 300-700 grammol. Titik leleh dari paraffin wax adalah 45-65 o C. Paraffin wax memiliki fungsi untuk menahan bentuk lipstik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI saat berada dalam wadah Minami, 2005. Paraffin wax memiliki sifat basa karena memiliki pH 11 Mozes, 1983.

H. Metode Desain Faktorial

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Pengaruh komposisi minyak jarak dan lanolin sebagai basis terhadap sifat fisik dan stabilitas lipstik dengan pewarna ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.).

3 12 71

Pengaruh komposisi lanolin dan beeswax sebagai basis lipstik terhadap sifat fisik dan stabilitas lipstik dengan pewarna dari ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.).

4 16 77