1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kosmetik saat ini menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan sehari-hari. Pengguna kosmetik juga semakin meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan data Departemen Riset IFT Indonesian Finance Today, pengguna kosmetik bertambah 1,3-1,4 setiap tahun dan diperkirakan pada tahun 2016
sekitar 85,72 juta orang akan menjadi pengguna kosmetik. Hal ini menunjukkan bahwa kosmetik sudah menjadi salah satu kebutuhan penting bagi manusia.
Kosmetik merupakan semua benda yang dioleskan atau digosokkan pada tubuh manusia yang berfungsi untuk membersihkan, melindungi, menambah daya
tarik dan mengubah penampilan Mitsui, 1997. Lipstik adalah salah satu kosmetik yang paling sering digunakan oleh wanita. Menurut Tranggano dan
Latifah 2007, lipstik merupakan kosmetik yang diaplikasikan pada bibir yang digunakan untuk melindungi bibir dalam udara dingin dan kering sehingga bibir
tidak mudah kering dan pecah-pecah. Lipstik digunakan oleh wanita dalam waktu yang lama sehingga lipstik harus aman dan tidak menyebabkan iritasi.
Bahan kimia dalam pembuatan lipstik secara tidak sengaja dapat termakan dan penggunaan dalam jangka panjang dapat terakumulasi dalam tubuh
yang tentunya akan berbahaya bagi kesehatan. Zat warna sintetis merupakan salah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
satu bagian dari komposisi pembuatan lipstik yang dapat menyebabkan hal tersebut. Food and Drug Administration FDA menemukan penggunaan logam
berat, seperti timah, aluminium, mangan dan logam-logam lainnya, sebagai zat warna sintetis lipstik yang berbahaya bagi tubuh jika terakumulasi dalam jangka
panjang Brown, 2013. Zat warna sintetis dapat diganti dengan zat warna alami untuk mengurangi dampak tersebut. Penggunaan batas aman zat pewarna alami
pada kosmetik adalah 5-15 Mercado, 1991. Salah satu contoh zat warna alami yang dapat digunakan adalah zat warna dari kulit buah manggis.
Kulit manggis memiliki warna yang menarik jika digunakan sebagai zat pewarna lipstik. Menurut Fatoni, Mando, Dwi dan Suwandri 2008, zat pewarna
lipstik dari kulit manggis dapat diambil dengan cara ekstraksi dengan larutan etanol 70. Zat pewarna yang diambil adalah antosianin yang dapat digunakan
sebagai zat pewarna alami yang memiliki toksisitas dan reaksi alergi yang rendah. Senyawa antosianin memiliki stabilitas yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan pewarna sintetis. Antosianin dapat stabil ketika diperlakukan dalam kondisi tertentu agar dapat tetap stabil. Penggunaan
antosianin sebagai zat pewarna alami perlu diperhatikan Kearsley dan Rodriguez, 1981.
Lipstik memiliki berbagai macam variasi warna, salah satunya adalah warna nude. Warna nude merupakan warna yang dapat memberikan tampilan
yang natural dan elegan. Warna ini banyak dicari oleh para wanita karena merupakan warna yang fleksibel Yahya, 2015. Salah satu penghasil warna nude
alami adalah dengan zat pewarna ekstrak kulit manggis. Kulit buah manggis yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki warna merah kecoklatan ketika diformulasikan menjadi lipstik akan menghasilkan warna nude yang aman digunakan.
Basis adalah bahan utama yang penting dalam pembuatan kosmetik dekoratif, khususnya lipstik. Menurut Williams 2009, basis didefinisikan
sebagai campuran yang kompleks yang memiliki hidrokarbon dan asam lemak yang dikombinasikan dengan ester. Basis digunakan untuk memfasilitasi lipstik
agar dapat menempel pada bibir. Penambahan basis akan menyebabkan lipstik menjadi keras, tidak berminyak, dan tahan terhadap kelembaban. Menurut Arifin
2002, komposisi basis ini akan mempengaruhi sifat fisik lipstik ,
antara lain viskositas, titik leleh dan kekerasan. Tingkat kekerasan lipstik harus diperhatikan,
tidak terlalu keras atau terlalu lunak agar dapat diterima oleh konsumen. Kekerasan lipstik yang tidak sesuai akan mempengaruhi kenyamanan konsumen
sehingga komposisi dari basis ini harus diperhitungkan dengan benar. Sebagian besar lipstik menggunakan basis lilin padat yang dicampur
dengan minyak yang menguap agar lipstik dapat menyebar dengan mudah pada bibir tetapi tetap kaku di dalam wadah. Berdasarkan sumber pembuatannya
terdapat empat klasifikasi basis, yaitu basis yang berasal dari hewan, berasal dari tumbuhan, berasal dari mineral dan basis sintetis. Salah satu contoh lilin padat
yang biasa digunakan adalah beeswax yang berasal dari hewan. Beeswax merupakan
lilin murni yang terbentuk dari sarang lebah dari lebah Apis Mellifera yang berperan dalam sifat fisis kekerasan Williams, 2009. Beeswax dapat
digunakan pada kosmetik dengan batas aman 5-20 Mercado, 1991. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Satu jenis basis terkadang tidak dapat memenuhi tingkat kekerasan yang sesuai untuk sebuah lipstik. Paraffin wax yang berasal dari mineral dapat
digunakan sebagai kombinasi untuk memenuhi tingkat kekerasan lipstik Williams, 2009. Menurut Mozes 1983, paraffin wax juga merupakan basis lilin
yang juga memiliki fungsi untuk kekerasan tetapi masih jarang digunakan. Paraffin wax aman digunakan pada kosmetik jika penggunaannya kurang dari
15. Kombinasi dari beeswax dan paraffin wax diperlukan untuk menjaga kekerasan lipstik, terutama dari suhu tinggi.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan komposisi dari kombinasi basis beeswax dan paraffin wax adalah metode desain
faktorial. Desain faktorial yang dilakukan menggunakan dua faktor, beeswax dan paraffin wax, dengan level rendah dan level tinggi. Metode desain faktorial ini
digunakan untuk mendapatkan komposisi formula yang optimum dari kombinasi kedua basis. Interaksi kedua basis ini akan menghasilkan suatu respon kekerasan
lipstik dalam desain faktorial. Stabilitas dari sifat fisik kedua kombinasi basis ini juga perlu diuji untuk memastikan bahwa lipstik stabil dalam waktu lama.
Penelitian ini perlu dilakukan untuk mendapatkan suatu komposisi lipstik dengan perpaduan jenis basis yang diharapkan dapat memenuhi tingkat kekerasan lipstik
yang sesuai dengan zat pewarna ekstrak kulit buah manggis Garcinia mangostana L..
1. Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh yang dihasilkan dari komposisi beeswax dan paraffin wax terhadap kekerasan dan stabilitas pergeseran kekerasan lipstik
setelah penyimpanan selama satu bulan dengan zat pewarna ekstrak kulit buah manggis?
2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan oleh penulis, penelitian tentang optimasi beeswax dan paraffin wax sebagai basis terhadap kekerasan
lipstik dengan zat pewarna ekstrak kulit buah manggis Garcinia mangostana L. belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan tentang formulasi lipstik dengan kombinasi basis beeswax dan paraffin wax.
b. Manfaat metodologis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan tentang penggunaan desain faktorial untuk mengamati pengaruh komposisi beeswax dan paraffin wax.
c. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui
komposisi beeswax dan paraffin wax sebagai basis untuk menentukan kekerasan lipstik dengan zat pewarna ekstrak kulit buah manggis dalam menghasilkan
respon. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Tujuan Penelitian