B. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh yang dihasilkan dari komposisi beeswax dan paraffin wax terhadap kekerasan lipstik dan stabilitas pergeseran kekerasan
lipstik setelah penyimpanan selama satu bulan dengan ekstrak kulit buah manggis.
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Bibir
Bibir adalah bagian penting dari penampilan seseorang yang terletak pada pusat wajah. Bibir merupakan peralihan dari kulit dan selaput lendir. Lapisan
kulit bibir berbeda dengan lapisan kulit lainnya. Bibir tidak memiliki stratum corneum lapisan tanduk dan memiliki epidermis yang tipis. Oleh karena itu,
bibir mudah luka, mudah mengalami pendarahan dan mudah kering saat terkena udara dingin Wibowo, 2008.
B. Kulit Buah Manggis 1.
Morfologi
Pohon manggis merupakan pohon yang pertumbuhannya lambat tetapi memiliki umur panjang. Pohon manggis memiliki tinggi 6,25 meter, ranting
dengan diameter 25-35 cm, dan memiliki daun hijau yang lebat. Di setiap jaringan pohon dihasilkan getah berwarna kuning sebagai fungsi perlindungan Yaacob
dan Tindall, 1995. Kulit manggis memiliki morfologi halus, memiliki ketebalan 4-8 mm,
memiliki warna ungu kecoklatan pada bagian luar dan warna merah keunguan pada bagian dalam, keras, dan memiliki getah yang berwarna kuning. Getah
7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berwarna kuning ini akan keluar ketika kulit manggis dilukai. Buah manggis memiliki berat bervariasi dari 75-150 gram tergantung dari umur dan kondisi
geografis tempat tumbuhnya sehingga kulit manggis memiliki berat kurang dari berat tersebut Yaacob dan Tindall, 1995.
2. Kegunaan
Kulit buah manggis dibentuk untuk melindungi buah dari kerusakan. Kerusakan buah dapat terjadi oleh manusia, misalnya saat pengepakan ketika
buah didistribusikan. Ketika kulit buah manggis mengalami luka, kulit buah akan mengeluarkan getah berwarna kuning sebagai fungsi perlindungan Yacoob dan
Tindall, 1995.
3. Kandungan
Kulit buah manggis mengandung α dan mangostin, tanin, pigmen, xanthone, chrysanthemin, garcinone, gartanin, vitamin B1, B2, C, dan zat
bioaktif lainnya. Zat-zat bioaktif tersebut berfungsi sebagai anti-inflamasi, anti- tumor, dan antioksidan. Kulit manggis memiliki zat pewarna merah bernama
antosianin dengan pigmen mayor dan minor, yaitu cyanidin-3-glucoside dan cyanidin-3-sophorosid. Senyawa ini dapat diisolasi melalui ekstraksi etanol 70
Chairat, Bremner, dan Chantrapromma, 2007. Pemilihan pelarut dalam ekstraksi dilakukan berdasarkan kelarutan
senyawa yang diambil. Golongan senyawa yang larut dalam pelarut etanol 70 adalah alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, tripterpenoid, steroid, dan
glukosida Poeloengan dan Praptiwi, 2010. Pigmen kulit manggis antosianin termasuk dalam golongan flavonoid Chairat, Bremner, dan Chantrapromma,
2007.
C. Kosmetik
Kosmetik merupakan semua benda yang dioleskan atau digosokkan pada tubuh manusia yang berfungsi untuk membersikan, menambah daya tarik dan
mengubah penampilan. Kosmetik disebut dengan quasi-drug yang berarti kosmetik termasuk dalam dua kategori, yaitu digunakan untuk kesehatan dan
digunakan untuk menjaga penampilan. Kosmetik digunakan untuk menjaga kesehatan tetapi kosmetik berbeda dengan obat. Obat hanya digunakan dalam
waktu yang singkat untuk fungsi pengobatan sedangkan kosmetik digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam waktu yang lama sehingga kosmetik harus
aman dan tidak memiliki efek samping Mitsui, 1997. Berdasarkan tempat aplikasinya kosmetik diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu kosmetik untuk kulit, untuk rambut dan untuk badan. Kosmetik untuk kulit memiliki tiga fungsi utama, antara lain pembersih, perawatan dan perlindungan
kulit. Kosmetik untuk kulit dibagi menjadi tiga, yaitu kosmetik untuk perawatan kulit, kosmetik dekoratif, dan kosmetik untuk perawatan tubuh. Lipstik termasuk
dalam klasifikasi kosmetik dekoratif Mitsui, 1997. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Kosmetik Dekoratif
Kosmetik dekoratif adalah kosmetik yang memiliki tujuan utama untuk mengubah penampilan. Berdasarkan tujuan tersebut peran zat warna pada
kosmetik dekoratif sangat besar. Persyaratan kosmetik dekoratif antara lain, memiliki warna yang menarik, harum, tidak lengket, tidak menyebabkan kulit
tampak berkilau, dan tidak merusak kulit Tranggano dan Latifah, 2007. Kosmetik dekoratif dibagi menjadi dua golongan, yaitu kosmetik
dekoratif yang hanya menimbulkan efek pada permukaan dan kosmetik yang memiliki efek mendalam. Kosmetik yang hanya menimbulkan efek pada
permukaan akan lebih mudah luntur sedangkan kosmetik yang memiliki efek mendalam jangka waktu untuk luntur akan lebih lama. Contoh kometik yang
menimbulkan efek pada permukaan adalah lipstik Tranggano dan Latifah, 2007.
E. Lipstik 1.