Surabaya Post, Analisis Berita Surabaya Post

dalam Pemilihan ulang Calon Walikota Surabaya Retoris Elemen grafis terlihat pada penulisan judul yang dicetak tebal dan berukuran besar, Penggunaan label jabatan pada nara sumber untuk menunjukkan otoritas mereka di bidangnya masing-masing. Serta penggunaan kata “ legowo”, “real count”, “kesatria”, “enteng” dan “Suara”

3.3.2 Analisis Berita Surabaya Post

3.3.2.1 Surabaya Post,

1 Agustus 2010, judul : Coblos Ulang Sepi Struktur sintaksis yang dapat diamati dari teks berita ini adalah headline dan kutipan nara sumber. Dari elemen headline menunjukkan bahwa coblos ulang sepi dibanding pemilihan yang pertama 26. Beberapa TPS di kelurahan Wiyung misalnya, tanpak lenggang. Surabaya Post juga menampilkan kutipan nara sumber untuk mempertegas konstruksi berita, dan kutipan tersebut berasal dari pernyataan petugas KPPS TPS 16 kelurahan Wiyung Yulianto. “Kalau dibanding dengan Pilwali yang lalu 26 kali ini jauh lebih sepi.” “Antusiasme warga untuk memberikan suara turun karena kebanyakan sudah bosan. Selain itu banyak yang memilih untuk menghabiskan dari minggunya bersama keluarga dibanding datang ke TPS”. Terdapat juga kutipan pernyataan dari ketua TPS 4 Kelurahan Wiyung Sanuwar. yang mengakui di TPS ini para petugas KPPS terkesan lebih banyak menganggur lantaran tak banyak warga yang memberikan suaranya. “Dari 398 DPT, hingga kini ada 92 orang yang sudah nyoblos. Lumayan – lah, mudah-mudahan semakin banyak”. Struktur skrip yang tampak adalah unsur Coblos Ulang Sepi peminat what, karena menurunnya antusias warga yang memberikan suara why, KPU memberikan kemudahan untuk pencoblosan how, Petugas KPPS TPS 16 Yulianto, Ketua TPS 4 kelurahan Wiyung Sanuwar dan Ketua PPK Kecamatan Wiyung Askan who, Kecamatan Wiyung surabaya where, Minggu 18 when. Pada struktur tematik, berita ini memiliki dua tema. Tema pertama adalah suasana sepi saat Pemungutan Suara. Tema ini menjelaskan keadaan dan situasi pada saat pemungutan suara yang sepi peminat. Elemen yang terkandung pada tema ini adalah koherensi penjelas, elemen detail, dan maksud. Koherensi penjelas terdapat pada paragraf ke dua dan ke delapan. Pada paragraf ke dua menjelaskan tentang kondisi Tempat Pemungutan Suara yang sepi peminat. “Namun, pantauan di beberapa tempat menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam coblos ulang yang tidak besar.” “Beberapa TPS kelurahan Wiyung, misalnya, tampak lenggang. Tak ada antrianwarga untuk memberikan suaranya” Elemen detail terdapat pada paragraf ke satu, ke dua, dan ke empat. Pada paragraf ke satu dan ke dua, Surabaya Post menguraikan dengan jelas suasana pencoblosan ulang yang sepi akan peminat . Elemen maksud terdapat pada paragraf ke empat, ke lima, ke enam, dan ke tujuh. Pada seluruh paragraf tersebut Surabaya Post menjelaskan secara eksplisit tentang atusiasme warga untuk memberikan suara telah menurun dibanding pemilihan yang pertama 26. Tema kedua membahas tentang proses penghitungan ulang yang dilakukan serentak di 74 TPS. Pada tema ini dijelaskan bahwa penghitungan ulang dilakukan diseluruh wilayah Surabaya minus wilayah yang diwajibkan coblos ulang. Elemen yang terkandung pada tema ini adalah koherensi penjelas, elemen maksud, dan kata ganti. Koherensi penjelas terdapat pada paragraf ke delapan dan ke sembilan yang menjelaskan tentang penghitungan ulang yang dilakukan secara serentak. “Penghitungan ulang sendiri dilakukan di seluruh Wilayah Surabaya minus Wilayah yang diwajibkan coblos ulang.” “Untuk Penghitungan ulang telah disediakan 20 TPS didepan kantor kecamatan Wiyung.” Elemen maksud juga terdapat pada paragraf ke sembilan, ke sepuluh dan ke dua belas. Pada ketiga paragraf tersebut Surabaya Post menjelaskan secara eksplisit bahwa proses penghitungan suara relatif lancar. Sedangkan elemen kata ganti terdapat pada paragraf ke sebelas dan ke tigabelas. Pada kedua paragraf tersebut penggunaan kata “kami” merujuk pada Ketua PPK Dukuh Pakis Dihanto. Struktur retoris yang memberikan penekanan tertentu pada teks berita dapat dilihat dari elemen grafis, yaitu ukuran huruf besar dan tebal pada judul untuk memberi penekanan bahwa masalah yang dibahas sangat penting. Lalu pemuatan foto yang menunjukkan gambar TPS yang sepi pencoblos. Elemen leksikon terlihat pada penggunaan kata”lenggang” yang berarti sepi, kata “nyoblos” yang berarti memberikan pilihan, kata “Antusiasme” yang berarti Minat,. Juga penggunaan label jabatan pada nara sumber untuk menunjukkan otoritas mereka di bidangnya masing-masing. Hal itu terlihat pada “ketua KPU Surabaya” dan “Ketua PPK dukuh Pakis”. Tabel 7. Frame Surabaya Post Judul : Coblos Ulang Sepi Elemen Strategi Penulisan Sintaksis Keadaan Pemungutan Suara ulang yang sepi pemilih dan proses penghitungan ulang. Skrip Penekanan tentang situasi pada TPS yang santai dan sepi pemilih. Tematik 1. Situasi yang lenggang di TPS 2. Proses penghitungan ulang Retoris Elemen grafis terlihat pada penulisan judul yang dicetak tebal dan berukuran besar, pemuatan foto yang menunjukkan gambar TPS yang sedang tampak santai dan sepi pemilih. Penggunaan kata ”lenggang” yang berarti sepi, kata “nyoblos” yang berarti memberikan pilihan, kata “Antusiasme” yang berarti Minat,. Juga penggunaan label jabatan pada nara sumber untuk menunjukkan otoritas mereka di bidangnya masing-masing. Hal itu terlihat pada “ketua KPU Surabaya” dan “Ketua PPK dukuh Pakis”

3.3.2.2 Surabaya Post,

Dokumen yang terkait

Implikatur Dalam Wacana Kampanye Politik Pemilihan Calon Walikota Dan Wakil Walikota Medan Periode 2010 – 2015

2 32 91

Rekrutmen Calon Kepala Daerah: Studi Terhadap Rekrutmen Calon Walikota Dan Wakil Walikota Dari Partai Demokrat Dalam Rangka Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010

3 57 72

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

0 0 102

PEMBINGKAIAN BERITA KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI, 22 -23 MEI 2010. ( STUDI ANALISIS FRAMING KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI 22-23 MEI 2010).

0 1 79

PEMBINGKAIAN BERITA TERPILIHNYA DARMIN SEBAGAI GUBERNUR BANK INDONESIA PERIODE 2010-2014 (Studi Analisis Framing Tentang Berita Terpilihnya Darmin sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2010- 2014 pada Surat Kabar Harian Kompas dan Jawa Pos edisi 22 s.d

0 0 91

Pembingkaian Berita Putusan Mahkamah Konstitusi Untuk Coblos Ulang Pilkada Surabaya (Studi Analisis Framing Tentang Berita Putusan Mahkamah Konstitusi Untuk Coblos Ulang Pilkada Surabaya Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Surya edisi 1 s.d 6 Juli 2010.

0 0 118

PEMBINGKAIAN BERITA KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI, 22 -23 MEI 2010. ( STUDI ANALISIS FRAMING KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI 22-23 MEI 2010).

0 0 22

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)

0 0 17

PEMBINGKAIAN BERITA PEMILIHAN ULANG CALON WALIKOTA SURABAYA 2010 (Studi Analisis Framing Pembingkaian Berita Pemilihan Ulang Calon Walikota 2010 pada Surat Kabar Jawa Pos dan Surabaya Post Periode 1 Agustus - 3 Agustus 2010)

0 0 33

Pembingkaian Berita Putusan Mahkamah Konstitusi Untuk Coblos Ulang Pilkada Surabaya (Studi Analisis Framing Tentang Berita Putusan Mahkamah Konstitusi Untuk Coblos Ulang Pilkada Surabaya Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Surya edisi 1 s.d 6 Juli 2010

0 1 21