63
penyuluhan terjadi peningkatan pada kelompok perlakuan yang mempunyai tindakan baik sebanyak 32 orang 76,2, dan tindakan tidak baik 10 orang 23,8.
Kelompok kontrol yang mempunyai tindakan baik sebanyak 14 orang 33,3, dan tindakan tidak baik 28 orang 66,7.
4.6 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data menggunakan distribusi normal yakni dengan angka signifikan p 0,05 maka data
berdistribusi normal dengan uji shapiro-wilk karena data 50 orang.
Tabel 4.11 Uji Normalitas Kelompok Perlakuan dan Kontrol pada Variabel Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Sebelum dan Sesudah Pemberian Perlakuan
Variabel Pre
Post p.
Keterangan p.
Keterangan Perlakuan
Pengetahuan 0,004
Tidak normal 0,052
Normal Sikap
0,012 Tidak normal
0,088 Normal
Tindakan 0,003
Tidak normal 0,001
Tidak normal
Kontrol
Pengetahuan 0,012
Tidak normal 0,006
Tidak normal Sikap
0,244 Normal
0,047 Tidak normal
Tindakan 0,004
Tidak normal 0,005
Tidak normal Berdasarkan Tabel 4.11 di atas diketahui bahwa dari hasil uji normalitas
bahwa variabel pada kelompok perlakuan pre semuanya berdistribusi tidak normal. Variabel pada kelompok perlakuan post berdistribusi tidak normal adalah tindakan
sedangkan variabel pengetahuan dan sikap berdistribusi normal. Pada kelompok kontrol pre yang berdistribusi tidak normal adalah pengetahuan dan tindakan,
Universitas Sumatera Utara
64
sedangkan variabel sikap berdistribusi normal. Variabel pada kelompok kontrol post semuanya berdistribusi tidak normal.
4.7 Hubungan Penyuluhan tentang Personal Hygiene dengan Perilaku
Pengetahuan Remaja Putri pada Saat Menstruasi
Untuk melihat perubahan pengetahuan siswi pada kelompok perlakuan dan kontrol dilakukan dengan statistik uji Wilcoxon. Wilcoxon termasuk dalam uji
non-parametrik data berdistribusi tidak normal dan merupakan uji untuk data berpasangan dengan model pengukuran sebelum dan sesudah one group before and
after design.
Tabel 4.12 Hasil Uji Wilcoxon Pengetahuan Siswi pada Kelompok Perlakuan
dan Kontrol
Variabel Kelompok Perlakuan
Kelompok Kontrol Nilai
rata-rata Nilai
Z p.
Nilai rata-rata
Nilai Z
p.
Pengetahuan sebelum penyuluhan
6,12 -5,395 0,000
6,05 -0,061 0,951
Pengetahuan setelah penyuluhan
10,21 6,07
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata pengetahuan siswi sebelum dan sesudah penyuluhan yaitu dari 6,12 menjadi 10,21
pada kelompok perlakuan. Hasil uji wilcoxon diperoleh nilai p=0,000, artinya secara statistik menunjukkan terdapat hubungan pengetahuan dengan dilakukan penyuluhan,
sedangkan pada kelompok kontrol ada sedikit mengalami peningkatan rata-rata yaitu dari 6,05 menjadi 6,07 dengan nilai p=0,951 0,05 artinya tidak terdapat perubahan
pengetahuan secara signifikan pada kelompok kontrol.
Universitas Sumatera Utara
65
Diagram 4.1 Ditribusi Frekuensi Pengetahuan Responden pada Kelompok Perlakuan di SMU Cut Nyak Dhien
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa dari 42 orang kelompok perlakuan yang mempunyai pengetahuan baik mengalami peningkatan yang
signifikan sesudah dilakukan penyuluhan, dan yang berpengetahuan tidak baik terjadi penurunan yang sangat jauh.
Diagram 4.2 Ditribusi Frekuensi Pengetahuan Responden pada Kelompok Kontrol di SMU Jaya Langsa
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa dari 42 orang kelompok kontrol yang tidak dilakukan penyuluhan bahwa pengetahuan baik mengalami sedikit
Universitas Sumatera Utara
66
peningkatan, dan yang berpengetahuan tidak baik terjadi penurunan sedikit penurunan.
4.8 Hubungan Penyuluhan tentang Personal
Hygiene dengan Perilaku Sikap Remaja Putri pada Saat Menstruasi
Untuk melihat perubahan sikap siswi pada kelompok perlakuan dan kontrol dilakukan dengan statistik uji Wilcoxon. Wilcoxon termasuk dalam uji non-parametrik
data berdistribusi tidak normal dan merupakan uji untuk data berpasangan dengan model pengukuran sebelum dan sesudah one group before and after design.
Tabel 4.13 Hasil Uji Wilcoxon Sikap Siswi terhadap Penyuluhan pada Kelompok
Perlakuan dan Kontrol
Variabel Kelompok Perlakuan
Kelompok Kontrol Nilai