22
5. Ketersediaan Waktu Masyarakat
Waktu menyampaikan informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.
2.3.3 Metode Penyuluhan
Menurut Notoatmodjo 2007, metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal.
Metode yang dikemukakan antara lain : 1.
Metode Penyuluhan Perorangan Individual Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru
atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang
mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain :
a. Bimbingan dan Penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya.
Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.
b. Wawancara
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi
mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum
Universitas Sumatera Utara
23
menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat,
apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi. 2.
Metode Penyuluhan Kelompok Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat besarnya
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan berbeda dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu
metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran penyuluhan. Metode ini mencakup :
a. Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode
yang baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan seminar. b.
Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang. Metode yang cocok untuk kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah
pendapat, bola salju, memainkan peranan, permainan simulasi. 3.
Metode Penyuluhan Massa Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang
sifatnya massa atau public. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat
pendidikan dan sebagainya, maka pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pada
umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung, biasanya menggunakan media massa. Beberapa contoh dari metode ini adalah ceramah umum, pidato
Universitas Sumatera Utara
24
melalui media massa, simulasi, dialog antara pasien dan petugas kesehatan, sinetron, tulisan dimajalah atau koran, bill board yang dipasang di pinggir jalan,
spanduk, poster dan sebagainya. Menurut Mubarak 2007, macam-macam metode belajar yang dapat
digunakan dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat adalah: 1.
Metode Ceramah Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan
komunikasi lisan. Metode ceramah ekonomis dan efektif untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian. Metode ceramah hanya cocok:
a. Untuk menyampaikan informasi.
b. Bila bahan ceramah langka.
c. Kalau organisasi sajian harus disesuaikan dengan sifat penerima.
d. Bila perlu membangkitkan minat.
e. Kalau bahan cukup diingat sebentar.
f. Untuk memberi pengantar atau petunjuk bagi format lain.
Kelemahan metode ceramah yaitu, pembicaraan hanya satu arah, membosankan, materi yang terlalu panjang susah dimengerti dan peserta didik yang
pasif. 2.
Metode Tanya-jawab Dalam proses belajar-mengajar, bertanya memegang peranan yang penting,
sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pengajuan yang tepat akan: a.
Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar-mengajar.
Universitas Sumatera Utara
25
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang
dibicarakan. c.
Mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif siswa, sebab berpikir itu sendiri adalah bertanya.
d. Menuntut proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa
agar dapat menentukan jawaban yang baik. e.
Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas. f.
Memberi kesempatan murid untuk mengajukan pertanyaan. g.
Merangsang motivasi murid dalam proses belajar. h.
Meningkatkan proses dalam pengajaran. i.
Membangkitkan minat dan dapat menilai penguasaan murid tentang bahan pelajaran.
j. Mendorong berpikir untuk memecahkan masalah.
Kelemahan metode ini yaitu, sering peserta menjadi tegang dan takut, tidak mudah untuk membuat pertanyaan.
3. Metode Demostrasi
Metode demostrasi merupakan metode mengajar dengan memperagakan suatu kejadian dengan bantuan alat dan media untuk mempermudah diterimanya informasi
dari pembicarapengajar. Kelebihan metode ini adalah penyampaian lebih jelas , lebih menarik dan peserta dapat lebih aktif. Sedangkan kelemahan metode ini yaitu,
memerlukan keterampilan khusus pengajar, harus tersedia fasilitas yang memadai dan memerlukan kesiapan yang matang.
Universitas Sumatera Utara
26
4. Kerja Kelompok sebagai Salah Satu Strategi Belajar Mengajar
Kerja kelompok adalah salah satu strategi belajar mengajar yang memiliki kadar Cara Belajar Siswa Aktif CBSA. Tetapi pelaksanaannya menuntut kondisi
serta persiapan yang jauh berbeda dengan format belajar mengajar yang menggunakan pendekatan ekspositori, misalnya ceramah. Bagi mereka yang belum
terbiasa dengan penggunaan metode ini, dan masih terbiasa dengan pendekatan ekspositorik, memerlukan waktu untuk berlatih.
5. Discovery sebagai Salah Satu Strategi Belajar Mengajar
Menurut Sund dalam Mubarak2007, discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud proses mental
tersebut antara lain, mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya.
Metode discovery adalah suatu prosedur mengajar yang menitik beratkan studi individual, manipulasi objek-objek, dan eksperimentasi oleh siswa sebelum membuat
generalisasi sampai siswa menyadari suatu konsep atau suatu komponen dari praktek pendidikan yang sering disebut sebagai heuristic teaching, yakni suatu tipe
pengajaran yang meliputi metode-metode yang didesain untuk memajukan rentang yang luas dari belajar aktif, berorientasi pada proses, membimbing diri sendiri self-
directed, inkuiri, dan modal belajar reflektif. Semua strategi yang merangsang siswa untuk menyelidiki sendiri lebih lanjut tanpa bantuan guru digolongkan heuristic
teaching, misalnya pendekatan laboratorium dan studi sendiri yang independent.
Universitas Sumatera Utara
27
Strategi discovery adalah suatu metode yang unik dan dapat disusun oleh guru dalam berbagai cara yang meliputi pengajaran keterampilan inkuiri dan pemecahan
masalah problem solving sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
6. Metode Simulasi sebagai Salah Satu Strategi Belajar Mengajar
Simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam
tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat seperti apa adanya. Metode simulasi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui kegiatan
praktek langsung tentang pelaksanaan nilai-nilai penerapan pengetahuan dan keterampilan yang berlangsung dalam kehidupan sehari-hari. Simulasi adalah tiruan
atau perbuatan yang hanya pura-pura saja dari fakta simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah, dan simulation artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura
saja. Kelemahan metode ini yaitu, membutuhkan persiapan yang matang, membutuhkan adaptasi peran dan menyita waktu.
2.4 Perilaku Remaja