Pengukuran Variabel Uji Validitas dan Reliabilitas

3. Reputasi Perusahaan Z Merupakan nama baik yang diharapkan diperoleh suatu Bank Azis, 2001. Variabel reputasi terdiri dari 4 Indikator yakni : 1. Atractiveness Z1 yaitu daya tarik Bank bagi pengguna jasa bank atau nasabah untuk melakukan transaksi. 2. Competitiveness Z2 yaitu daya saing Bank terhadap pesaing Bank lain. 3. Customer Get Customer Z3 yaitu suatu aktivitas dimana nasabah yang ada mengajak rekan atau kenalan untuk menjadi nasabah Bank. 4. Transaction Repetetion Z4 yaitu transaksi ulang yang dilakukan nasabah karena merasa puas dan terlayani dengan baik.

3.4. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel tersebut diatas menggunakan skala likert. Pengukuran ini dilakukan dengan meminta responden untuk menyatakan pendapatnya tentang serangkaian pertanyaan dalam kuesioner yang berkaitan dengan obyek yang diteliti dalam bentuk nilai yang berada dalam rentang dua sisi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Menggunakan skala penilaian skor 1 sampai 5. Kelima skala yang dipakai dalam penelitian ini mengikuti pola sebagai berikut : 1 5 sangat tidak setuju sangat setuju Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberi skor yang berada dalam rentang nilai 1 sampai dengan 5 pada masing-masing skala, dimana nilai 1 menunjukkan nilai terendah dan nilai 5 nilai tertinggi.

3.5. Prosedur pengumpulan data

3.5.1. Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data cross section yaitu pengambilan data pada waktu tertentu tidak berdasarkan urut waktu time series Sugiyono, 2004. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Data yang berasal dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini kuesioner yang diberikan kepada nasabah yang memanfaatkan jasa Bank, selanjutnya dari isian tersebut disusun dalam suatu tabel tabulasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber b. Data Sekunder Berupa studi pustaka, yang bersumber dari jurnal atau tulisan pendapat para pakar yang relevan dengan permasalahan penelitian ini, serta informasi atau data yang diperoleh dari tempat obyek yang diteliti.

3.5.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab Sugiyono, 2004. Pada penelitian ini pertanyaan yang akan dijawab berkaitan dengan variabel pengetahuan produk, kinerja petugas layanan dan reputasi perusahaan.

3.6. Teknik Penentuan Sampel

3.6.1. Populasi

Merupakan sekumpulan individu atau obyek penelitian yang memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini populasinya adalah nasabah tabungan, deposito dan giro Bank BNI KCU Tanjung Perak Surabaya sebanyak 16.645 orang data semester I 2010. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

3.6.2. Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan probability sampling dilakukan dengan mengambil secara langsung dari populasinya secara random. Pedoman ukuran sampel menurut Ferdinand 2005 : 75, yaitu: 1. 100-200 sampel untuk teknik maximum Likelihood Estimation 2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 jumlah parameter yang diestimasi. 3. Tergangung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel lain. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10. Bila terdapat 20 indikator, besarnya sampel adalah antara 100-200. Berdasarkan pernyataan tersebut maka sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 110 orang nasabah, yang berasal dari jumlah indikator sebanyak 11 dikalikan 10.

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Persamaan Model Struktural

Untuk mencapai tujuan penelitian serta pengajuan hipotesis yang diajukan, maka seluruh data dan informasi yang dikumpulkan selanjutnya akan diolah sesuai dengan kebutuhan analisis. Untuk kepentingan pembahasan, data diolah dan disajikan berdasarkan prinsip-prinsip statistik deskriptif. Kemudian untuk kepentingan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber analisis dan pengujian hipotesis digunakan pendekatan statstik inferensial. Analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Model Persamaan Struktur atau Structural Equation Model SEM dengan menggunakan paket program aplikasi AMOS 4.10 H1 H2 H3 Y Kinerja Petugas Layanan X Pengetahuan Produk Z Reputasi Y2 Y3 Y1 Y4 X2.2 X2.1 X2.3 Z2 Z3 Z1 z4 Gambar 3.1 : Model Konseptual dan Indikator Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Structural Equation Model SEM adalah sekumpulan teknik- teknik statistical yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif “rumit”, secara simultan. Hubungan yang rumit itu dapat dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen. Masing-masing variabel dependen dan independen dapat berbentuk faktor atau konstruk, yang dibangun dari beberapa variabel indikator. Tentu saja variabel-variabel itu dapat berbentuk sebuah variabel tunggal yang diobservasi atau yang diukur langsung dalam sebuah proses penelitian Ferdinand, 2002:6. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian multidimensi dengan menggambarkan fenomena praktis yang diamati dalam berbagai dimensi atau indikator, untuk mendapatkan hasil penelitian yang mampu dalam mengakomodasi penelitian multidimensi maka peneliti menggunakan analisis statistik pemodelan persamaan struktural Structural Equation ModelSEM. Analisis SEM merupakan metode statistik yang menggunakan pendekatan uji hipotesis atau confirmatory. Artinya, hubungan kausal antar variabel konstruk eksogen dan variabel konstruk endogen serta variabel konstruk dengan variabel indikator didasarkan pada justifikasi pembenaran induktif maupun teori. Penelitian yang menggunakan SEM sebagai alat analisis, memiliki dua tujuan Suja’i, 2007:66, yaitu: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber  Menguji kesesuaian model yang dihasilkan  Menguji hipotesis yang telah dibangun sebelumnya Menurut Hair et.al . 1992, dalam Suja’i 2007:67, ada tujuh langkah yang harus dilakukan apabila menggunakan Structural Equation Model SEM yaitu : 1. Pengembangan model teoritis. Langkah pertama prinsipnya merupakan pengujian kausalitas secara empiris dari teori yang sudah ada dan digunakan untuk mengkonfirmasi model teoritis melalui data empirik. 2. Pengembangan diagram jalur Path Diagram. Langkah kedua menunjukkan model teoritis yang telah dibangun pada tahap pertama akan digambarkan dalam sebuah diagram alur hubungan antara konstruk akan dinyatakan melalui anak panah. Anak panah yang lurus akan menunjukkan sebuah hubungan kausal yang langsung antara satu konstruk dengan konstruk yang lain sedangkan garis lengkung antar konstruk dengan anak panah pada setiap ujungnya menunjukkan korelasi antar konstruk. Konstruk yang dibangun dalam diagram alur dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu: Konstruk eksogen exogenous constructs dan konstruk endogen endogenous construct. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 3. Konversi diagram path kedalam persamaan struktural dan model pengukuran. Langkah ketiga menjelaskan bahwa persamaan yang didapatkan dari diagram alur yang telah dikonversi terdiri dari : a. Persamaan struktural structural equation yang dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk. b. Persamaan spesifik model pengukuran measurement models dengan menentukan variabel yang mengukur konstruk dan matriks yang menunjukkan korelasi menjadi hipotesis antar konstruk atau variabel. 4. Memilih matriks input dan estimasi model. Langkah keempat menjelaskan bahwa data input SEM adalah matriks varianskovarians atau teknik korelasi untuk keseluruhan model estimasi yang dilakukan. Matrik kovarian digunakan karena SEM memiliki keunggulan dalam menyajikan perbandingan yang valid antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda yang tidak dapat disajikan oleh korelasi. Dalam penggunaan SEM disarankan agar menggunakan matriks varianskovarians pada saat pengujian teori sebab akan lebih memenuhi asumsi metodologi dimana besarnya standart error yang diajukan akan menunjukkan angka yang lebih akurat dibandingkan apabila menggunakan matriks korelasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 5. Kemungkinan munculnya masalah identifikasi. Langkah kelima menjelaskan bahwa setelah dilakukan revisi model masih terdapat hasil estimasi yang unik maka perlakuan lainnya adalah menciptakan composite variabels melalui compusite measure atau mengembangkan lebih banyak konstruk. 6. Evaluasi kriteria goodness-of- fit Pada langkah keenam dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model melalui evaluasi terhadap berbagai kriteria goodness-of-fit. Berikut beberapa indeks kesesuaian dan cut-off value untuk menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak. a. X 2 atau Chi-Square statistik, dimana model dipandang baik atau memuaskan apabila nilai Chi-Square rendah. Semakin kecil nilai X 2 maka model dinyatakan semakin baik dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-of value sebesar P 0,05 atau P 0,010. b. RMSEA The Root Mean Square Error of Approximation yang menunjukkan goodness-of-fit yang dapat diharapkan apabila model diestimasi dalam populasi nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya suatu model berdasarkan degree of freedom. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber c. GFI Goodness of Fit Index adalah ukuran non statistikal yang mempunyai rentang nilai antara 0 poor of-fit sampai 1,0 perfect of-fit. Nilai yang tinggi dalam indeks tersebut menunjukkan sebuah better of-fit. d. AGFI Adjusted Goodness of fit Index adalah ukuran penerimaan yang direkomendasikan apabila mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90. e. CFI Comparative Fit Index adalah ukuran tingkat fit dengan ketentuan apabila mendekati 1,00 maka mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi. Nilai yang merekomendasikan adalah CFI 0,95. Untuk lebih jelasnya Indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model adalah seperti pada tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1: Goodness of – Fit Indices Goodness of- fit Index Kriteria X Chi-Square Diharapkan Kecil Significant Probability ≥ 0,05 RMSEA ≤ 0,08 GFI ≥ 0,90 AGFI ≥ 0,90 CMINDF ≤ 2,00 TLI ≥ 0,95 CFI ≥ 0,95 Sumber : Ferdinand 2002:61 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Keterangan: 1 Chi-squarey statistics Likehod ratio chi-square satistcs merupakan alat uji statistik untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan antara matrik kovarians populasi dan kovarians sampel. Hal ini sesuai dengan tujuan analisis yaitu untuk mengembangkan dan menguji sebuah model yang sesuai dengan data atau fit terhadap data. Oleh sebab itu dibutuhkan nilai Chi- square yang tidak signifikan, yang menguji hipotesis nol bahwa estimated population covarians tidak berbeda. Pengujian SEM nilai Chi-square yang rendah menghasilkan sebuah tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05 akan mengindikasikan tidak adanya yang signifikan antara matrik kovarians data dan matrik kovarians yang di estimasi. 2 The Root Mean Square Error of Approximation RMSEA RMSEA merupakan sebuah indeks yang dapat dipergunakan untuk mengkompensasikan Chi-square Statistics dalam sampel ukuran besar. Nilai RMSEA menunjukkan Goodness of-fit yang dapat diharapkan apabila model diestimasi dalam populasi. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan index untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber close fit dari model tersebut berdasarkan degree of freedom. 3 AGFI Adjusted Godness of-fit Index Fit Indeks dalam hal ini dapat disesuaikan terhadap degree of freedom yang tersedia untuk menguji diterima tidaknya model. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI memiliki nilai sama dengan satu atau lebih besar dari 0,90. Baik GFI dan AGFI pada dasarnya merupakan kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varians dalam sebuah matrik kovarians sampel. Nilai sebesar 0,90 dapat diinter-pretasikan diharapkan yaitu jika ditemukan residual yang besar. 7. Interpretasi dan Modifikasi Model Model dinyatakan fit kemudian diinterpretasikan sesuai dengan konsep dan hipotesis yang dibangun. Hasil estimasi model yang fit, residual dari covariansnya haruslah kecil di mana nilai residual covariance standard 2,58 atau mendekati nol Hair et.al ., 1992 dalam Suja’i, 2007:76. Model yang dinyatakan tidak fit perlu dilakukan modifikasi remodeling. Ada beberapa sebab mengapa model tidak fit, antara lain karena tidak dipenuhinya asumsi persamaan struktural pengukuran konstruk tidak valid dan tidak reliabel, ukuran sampelnya kurang atau terlalu besar serta adanya nilai varian negatif. Indikasi model yang tidak fit Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber bisa dilihat dari beberapa gejala, antara lain residual covariance relatif besar 2,58, goodness of fit statistik tidak memenuhi criteria yang ditentukan.

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Definisi operasional yang telah ada harus bersifat valid dan reliabel, maka akan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas sebagai berikut : 1. Uji validitas, menunjukkan seberapa jauh suatu tes atau set dari operasi-operasi mengukur apa yang seharusnya diukur Ghiselli et.al., 1981 dalam Jogiyanto, 2008:164. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Validitas berhubungan dengan kenyataan actually. Validitas juga berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Penyimpangan pengukuran ini disebut dengan kesalahan error atau varian Jogiyanto, 2008:164. Menurut Ghozali 2008, jika nilai signifikansi 0,05, maka variabel atau indikator tersebut valid, jika nilai signifikansi 0,05, maka variabel atau indikator tersebut tidak valid. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 2. Uji reliabilitas, suatu pengukur menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi accurately dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukur. Suatu pengukur dikatakan reliabel dapat diandalkan jika dapat dipercaya. Supaya, dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda Jogiyanto, 2008:164. Uji ini ditafsirkan dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Jika nilai alpha cukup tinggi berkisar 0,50 – 0,60 dapat ditafsirkan suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih, dengan kata lain instrumen tersebut dapat diandalkan. Augusty, 2002:193 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 47

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. adalah bank pertama yang dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia dan didirikan pada tahun 1946. Pada awalnya Bank BNI berfungsi sebagai Bank Sentral Republik Indonesia yang baru merdeka sebelum menjadi bank komersial di tahun 1955. Tahun 1996, BNI menjadi bank BUMN pertama yang melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana dengan mencatatkan 25 sahamnya di Bursa Efek Jakarta sekarang Bursa Efek Indonesia. Menyusul proses rekapitalisasi oleh Pemerintah pada tahun 2000, dan dilanjutkan dengan rights issue pada tahun 2007, per 31 Desember 2009, saham BNI yang dimiliki oleh publik mencapai 23,64. Total aktiva senilai Rp 227,5 triliun, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan jumlah aktiva. BNI melayani basis nasabah korporasi, komersial dan individu melalui jaringan pelayanan yang luas mencakup 1.071 cabang domestik dan 5 cabang luar negeri, 4.003 unit ATM, serta fasilitas layanan perbankan yaitu e-banking antara lain Phone Banking, SMS Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber