Respon Movement Determinan Tes Rorschach

25 dan tujuan jangka panjang subyek, dan tegangan karena usaha untuk mencegah dorongan. Dalam banyak kasus, respon ini menunjukkan kebutuhan yang represif. Di sisi lain, respon ini menunjukkan perasaan ketidakberdayaan dalam menghadapi ancaman paksaan dari lingkungan. Indikasi terhadap kesulitan dalam penyesuaian diri dan kesadaran terhadap paksaan baru bisa dipertimbangkan ketika jumlah respon inanimate movement m cukup banyak. Kemunculan satu atau dua respon ini dapat dipertimbangkan sebagai adanya penyesuaian okupasi, adanya usaha untuk mengesampingkan dorongan terhadap tujuan jangka panjang maupun terhadap kenyataan. Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik menghasilkan beberapa respon inanimate movement m, dapat dikatakan bisa mengintegrasikan dorongan hidup dengan gambar diri dan sistem nilai serta ancaman dari luar. Respon inanimate movement m dipercaya mengindikasikan kesadaran akan adanya konflik dan ancaman sehingga ketidakmunculannya mengindikasikan penghentian perjuangan mencapai integrasi.

c. Respon Color

Suatu respon dapat dikategorikan sebagai respon warna jika subyek melibatkan konsep warna dalam responnya. Respon warna 26 dibagi menjadi kategori chromatic dan kategori achromatic. Seperti warna merah, hijau, coklat dan jingga merupakan kategori chromatic . Dalam kategori achromatic, respon mengandung konsep warna hitam, abu-abu, dan putih Aronow, 1994. Dalam kategori chromatic, terdapat sub-kategori yaitu, konsep warna natural dan konsep warna arbitrary. Konsep warna natural menunjukkan penggunaan warna dalam menggambarkan respon subyek sesuai dengan konsep respon sebenarnya. Lain halnya dengan konsep warna arbitrary, yang menunjukkan adanya pemakasaan penggunaan warna pada konsep respon subyek. Penggunaan warna pada konsep respon berbeda dengan konsep di kenyataan. Aronow, 1994. i. Chromatic Respon definite chromatic color FC respon warna chromatic dengan bentuk yang jelas mewakili adanya integrasi yang baik antara warna dan bentuk yang jelas. Respon ini mengindikasikan kontrol terhadap dampak emosional tanpa kehilangan kemampuan merespon. Kemampuan merespon yang terkontrol ini mengakibatkan subyek dapat bereaksi terhadap perasaan dan aksi yang sesuai dengan tuntutan emosional pada situasi tertentu. 27 Kemunculan repson definite chromatic color FC dalam jumlah yang dapat dipertimbangkan menunjukkan bahwa subyek mampu membuat respon yang menyenangkan, ramah, dan baik terhadap situasi sosial dan dapat dengan lancar bergaul dengan orang lain. Klopfer juga mengungkapkan bahwa ada implikasi ketergantungan terhadap orang lain pada kemunculan respon definite chromatic color FC. Subyek, dengan cara yang baik, menjaga baik hubungan dengan orang lain sebagai wadah untuk tekanan terhadap tuntutan emosional untuk bertemu. Ketika respon definite chromatic color FC hanya muncul pada respon tambahan dan hanya satu-satunya respon warna yang muncul, dapat dikatakan subyek kurang responsif terhadap dampak emosional. Hal ini juga mengimplikasikan subyek cenderung menarik diri dan kemampuan merespon yang terkontrol hanya akan muncul ketika subyek merasa lebih tenang dalam suatu situasi. Jika definite chromatic color FC muncul sebagai respon tambahan dengan determinan utama lainnya, dapat dikatakan subyek mampu mengontrol kemampuan merespon dan tidak terlalu bergantung dibandingkan dengan subyek memiliki definite chromatic color FC sebagai respon utama. Ketika respon definite chromatic color FC tidak muncul, sebaiknya dilakukan eksplorasi definite chromatic color FC pada tahap testing the limit, untuk 28 melihat bagaimana kesiapan respon definite chromatic color FC diproduksi atau diterima. Berbeda dengan definite chromatic color FC, dalam pembentukan respon indefinite chromatic color CF subyek lebih dipengaruhi oleh warna daripada bentuk. Respon indefinite chromatic color CF mengindikasikan respon emosional yang tidak terkontrol tetapi merupakan respon emosional yang sesungguhnya dan sesuai dengan tuntutan realitas dari situasi sosial. Munculnya respon indefinite chromatic color CF mengindikasikan hal positif juga negatif. Secara positif, respon indefinite chromatic color CF mengindikasikan spontanitas dan adanya kemampuan untuk menunjukkan reaksi emosional tanpa kontrol yang berlebihan. Secara negatif, respon indefinite chromatic color CF bisa berarti kurangnya kontrol terhadap kemampuan responsif emosional. Kontrol yang cukup terhadap kemunculan indefinite chromatic color CF ditunjukkan dengan adanya respon FC atau M, FK, dan Fc. Tanpa adanya kontrol yang cukup dari determinan lain, indefinite chromatic color CF menunjukkan kecenderungan impulsif dan reaksi emosional yang ditunjukkan secara tidak terkontrol. Munculnya respon indefinite chromatic color CF sebagai respon tambahan mengindikasikan adanya keragu- 29 raguan dalam mengekspresikan respon. Tidak munculnya respon indefinite chromatic color CF mengindikasikan kurangnya interaksi emosional dengan lingkungan. Hal ini bisa disebabkan oleh kontrol yang terlalu ketat atau kurangnya kemampuan untuk merespon. Adanya respon pure color C mengindikasikan kurangnya kontrol emosi secara patologis, emosi meledak-ledak, dan tergolong pemarah. Respon color naming C n muncul pada orang yang terbebani oleh dampak emosional dan tidak mampu menanganinya dengan kotrol yang terintegrasi. Namun, ia tetap berusaha mengontrol situasi tanpa membuat kontak yang nyata dengan situasi Klopfer, 1954. Untuk subyek dengan respon color description C des , ia mampu mengontrol ekspresi sehingga terlihat terhambat. Subyek mengontrol emosi dengan cara tidak menunjukkan perasaannya. Hampir sama dengan C des dan C n, - color symbol C sym memiliki unsur intelektual dalam kontrol emosi. Respon definite arbitrary color FC menunjukkan adanya disintegrasi antara perilaku dengan perasaan. Respon yang dikeluarkan merupakan pemenuhan tuntutan situasi atau lingkungan. Pola ini dapat ditemukan pada orang konvensional dengan tatakrama yang baik, yang kurang menunjukkan emosi yang sesungguhnya dalam situasi sosial Klopfer, 1954.