Proses Mental Pembentukan Attachment

15 secure attachment digambarkan sebagai individu yang nyaman dengan keintiman dan mampu mempercayai dan bergantung pada orang lain. Pola anxiety attachment mengacu pada keadaan dimana ketakutan pada perpisahan dan keadaan tertinggal attachment anxiety tergolong tinggi dan penghindaran tergolong rendah. Anxiety attachment juga berkaitan dengan self-image yang negatif dan kebutuhan yang berlebihan untuk diterima oleh orang lain, diikuti dengan ketakutan akan penolakan dan pengabaian Berry, Wearden Barrowclough; 2007. Dalam penelitian Hazan Shaver 1987, individu yang tergolong anxious digambarkan sebagai individu yang mencari kedekatan ekstrim dan takut dirinya akan diabaikan dan tidak cukup dicintai. Pola avoidant attachment mengacu pada keadaan dimana ketakutan terhadap keintiman dan ketergantungan attachment avoidance tergolong tinggi. Attachment avoidance berhubungan dengan gambaran yang negatif terhadap orang lain, penarikan sosial dan kebutuhan yang berlebihan akan kepercayaan terhadap diri sendiri atau ketakutan akan bergantung pada orang lain Berry, Wearden Barrowclough; 2007. Dari hasil penelitian Hazan Shaver 1987, individu dengan avoidant attachment cenderung tidak nyaman dengan kedekatan dan mengalami kesulitan untuk bergantung dengan orang lain. Kedua kategori ini tergolong kontinyu dan tidak kaku Baumgardner Crothers, 2009. Setiap orang bisa memiliki kadar anxiety dan avoidant yang berbeda tinggi rendahnya. Karena setiap orang 16 bisa tergolong tinggi atau rendah dalam dimensi anxiety dan atau avoidant, maka dalam perkembangan teori attachment terbentuk empat pola attachment.

4. Pengukuran Attachment

Dalam perkembangan penelitian mengenai adult attachment, beberapa peneliti terdahulu telah mengembangkan alat ukur attachment untuk orang dewasa. Upaya pengukuran attachment berbentuk self-report, wawancara dan observasi. Pada tahun 1985, George, Kaplan Main merancang Adult Attachment Interview untuk menjangkau ingatan seseorang terhadap hubungan masa kecilnya dengan orang tua, diimbangi dengan evaluasi terhadap pengalaman masa kecilnya dan efeknya terhadap kepribadiannya sekarang Feneey Nooler, 1996. AAI ini mengelompokkan pola attachment menjadi tiga bagian yaitu, secure, dismissing, dan preoccupied. Validitas alat ini didukung dengan adanya hubungan antara pola attachment orang tua, diukur dengan AAI, dengan pola attachment anak, diukur dengan Strange Situation yang dilakukan 6 tahun sebelumnya. Hazan Shaver meneliti attachment pada orang dewasa dalam hubungan romantik dengan model pengukuran self-report. Hazan Shaver menyusun forced-choice measure of attachment style. Alat ukur ini tersusun dari tiga pola attachment yaitu, secure, avoidant dan anxious ambivalent. Hazan Shaver mengintegrasikan pola attachment masa 17 kanak-kanak dengan interaksi seseorang dalam hubungan percintaan Hazan Shaver, 1987; Feeney, 1996. Self-Report ini banyak digunakan di berbagai negara dan sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Berangkat dari alat ukur Hazan Shaver, Levy Davis 1988 mengembangkan alat ukur tersebut dengan menghubungkan pola attachment dengan enam tipe cinta yang digambarkan oleh Lee 1973, 1988. Levy Davis menggunakan skala rating untuk mengukur setiap pola attachment. Untuk alat ukur attachment dalam hubungan yang dekat secara umum, Berry 2008 menyusun Psychosis Attachment Measure yang tersusun dari anxiety avoidance skor. PAM merupakan self-report dengan 16 aitem skala Likert 4-poin. Alat ini berisi kalimat-kalimat yang mengacu pada hubungan orang dewasa secara umum sehingga bisa digunakan untuk mengukur pola attachment pada subyek yang lebih luas dan umum.

B. Tes Rorschach

1. Definisi

Dalam The Rorschach Technique oleh Aronow dkk 1994, Tes Rorschach terdiri dari sepuluh bercak tinta, diciptakan oleh Hermann Rorschach pada tahun 1921, yang mengambarkan kecenderungan kepribadian seseorang melalui persepsinya terhadap ‘bercak tinta’. Tes Rorschach merupakan tes proyektif yang memiliki karakteristik lebih 18 jauh dalam menyajikan stimulus yang relatif ambigu dimana subyek bisa menyatakan fungsi individual. Klopfer, 1954. Ketegori skor Tes Rorschach dikelompokkan berdasarkan lokasi, determinan, konten, form level, popular . Pendekatan skoring ini merupakan pendekatan Klopfer yang sudah dimodifikasi, karena dirasa terlalu kompleks.

2. Determinan Tes Rorschach

Dalam Tes Rorschach terdapat empat determinan utama Klopfer, 1954 yaitu: a. Form F : konsep ini ditentukan oleh hanya dari bentuk bercak tinta. Tidak termasuk color, shading, maupun movement dari bercak tinta tersebut. b. Movement : konsep ini terbentuk jika subyek memproyeksikan aksi, gerakan atau kehidupan. Movement bisa dibentuk dari figur manusia maupun hewan, dari obyek benda mati maupun dari bentuk-bentuk abstrak. c. Shading : merupakan konsep terhadap nuansa bayangan achromatic, termasuk rasa pada tekstur permukaan obyek, kesan terhadap kedalaman maupun warna achromatic. d. Color : konsep ini terbentuk dari aspek-aspek chromatic, baik yang terintegrasi maupun yang tidak terintegrasi dengan bercak tinta.