70
Tabel 28. Kategorisasi Skor Komitmen Organisasi
Rentang Kategori
Frekuensi Persentase
X  75 Rendah
75 ≤X  105 Sedang
24 42.1
X ≥ 105 Tinggi
33 57.9
Total 57
100 Dari  tabel  di  atas,  dapat  dilihat  bahwa  mayoritas  subjek  memiliki  komitmen
organisasi  tinggi  sebanyak  33  orang  57,9,  subjek  yang  memiliki  komitmen organisasi  sedang  sebanyak  orang  42,1,  dan  tidak  ada  subjek  yang  berada  pada
kategori rendah.
C. Pembahasan
Prestasi  kerja  karyawan  adalah  cerminan  keberhasilan  perusahaan  dalam mengelola  kebutuhan  karyawan  Hasibuan,  2005.  Prestasi  kerja  karyawan  juga
salah satu alat perusahaan untuk mewujudkan visi dan tujuannya Berry, 1998. Untuk  itu  perusahaan  harus  mampu  memperhatikan  faktor-faktor  apa  yang
mampu mendukung terbentuknya prestasi kerja karyawan. Selain dapat menambah pengetahuan  mengenai  prestasi  kerja  karyawan,  hasil  penelitian  juga  dapat
digunakan untuk membantu perusahaan guna meningkatan prestasi kerja karyawan .
Dalam  penelitian  ini  telah  dianalisa  hubungan  antara  kepuasan  kerja  dan komitmen organisasi dengan prestasi kerja karyawan. Variabel kepuasan kerja dan
komitmen  organisasi  digunakan karena  kedua  variabel  tersebut  dinilai  memegang
peran penting dalam membentuk prestasi kerja karyaw Luthan, 2005. Hasil  dalam  penelitian  ini  ditemukan  bahwa  kepuasan  kerja  dan  komitmen
organisasi  memiliki  hubungan  positif  dan  signifikan  dengan  prestasi  kerja karyawan. p0.05 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sulaiman 2002
Universitas Sumatera Utara
71
yang  menemukan  bahwa  kepuasan  kerja  dan  komitmen  organisasi  memiliki hubungan  yang  positif  dan  signifikan  terhadap  prestasi  kerja  pkaryawan.  Dalam
penelitian  ini  ini  juga  menemukan  bahwa  variabel  komitmen  organisasi  memiliki korelasi  yang  lebih  besar  terhadap  prestasi  kerja  karyawan  dibandingkan  dengan
korelasi kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengatakan bahwa kepuasan kerja dan
komitmen  organisasi  adalah  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  prestasi  kerja karyawan.  Hal  ini  berarti  perolehan  skor  tinggi  pada  variabel  kepuasan  kerja  dan
komitmen  organisasi  akan  diikuti  oleh  perolehan  skor  tinggi  pada  prestasi  kerja karyawan,  sebaliknya  perolehan  skor  rendah  pada  variabel  kepuasan  kerja  dan
komitmen  organisasi  akan  diikuti  oleh  perolehan  skor  yang  rendah  pada  variabel prestasi  kerja  karyawan.  Hal  tersebut  berarti  karyawan  yang  memiliki  kepuasan
kerja  dan  komitmen  organisasi  yang  tinggi  cenderung  berprestasi  dalam  bekerja sedangkan  orang  yang  memiliki  kepuasan  kerja  dan  komitmen  organisasi  yang
rendah cenderung kurang berprestasi dalam bekerja. Setelah  dilakukan  pengujian  statistik,  hipotesa  yang  diajukan  oleh  peneliti
adalah ada pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan kerja dengan prestasi kerja  karyawan,  dalam  penelitian  ini  terlihat  dari  variabel  kepuasan  kerja  tidak
masuk  dalam  persamaan  regresi,  hal  ini  menandakan  bahwa  hipotesa  alterniatif 1yang  diajukan  oleh  peneliti  tidak  terbuti.  Sejalan  dengan  apa  yang  ditemukan
Sihite  2011  dalam  penelitiannya  bahwa  kepuasan  kerja  memang  tidak  memiliki pengaruh  terhadap  prestasi  kerja  karyawan.  Brown  1993  menjelaskan  bahwa
tidak  semua  karyawan  yang  memiliki  kepuasan  kerja  yang  tinggi  akan  memiliki berprestasi dalam bekerja
Universitas Sumatera Utara
72
Guna  mendapatkan  informasi  yang  lebih  akurat,  peneliti  melakukan wawancara lebih lanjut kepada pihak perusahaan, dimana ia mengungkapkan pada
dasarnya karyawan perusahaan puas dalam bekerja. Karena disamping perusahaan memiliki reputasi yang baik, perusahaan juga tidak memiliki permasalahan dari sisi
gaji, lingkungan kerja yang nyaman, serta antar karyawan memiliki hubungan yang baik  satu  sama  lain,  hal-hal  inilah  yang  mendorong  mereka  memiliki  kepuasan
kerja yang tinggi. Oleh karena itu, meskipun karyawan memiliki nilai prestasi kerja yang  rendah,  kepuasan  kerja  nya  tetap  tinggi,  hal  inilah  yang  menjadi  alasan
mengapa  kepuasan  kerja  karyawan  tidak  memiliki  pengaruh  yang  signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.
Hasil  berbeda  ditemukan  peneliti  pada  komitmen  organisasi,  komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Hal
ini terlihat dari persamaan regresi dalam penelitian ini yang menyertakan variabel komitmen  organisasi,  hal  ini  juga  terlihat  dari  nilai  koefisien  R
2
=  0.410;  F  = 38.185  ;  dan  p  0.05,  yang  berarti  hipotesa  peneliti  diterima,  memang  terdapat
pengaruh  positif  dan  signifikan  komitmen  organisasi  terhadap  prestasi  kerja karyawan.
Dijelaskan  lebih  lanjut  jika  dilihat  dari  karakteristiknya  Steers,  Porter Mowday  1982  mengemukakan  bahwa  karyawan  yang  memiliki  komitmen
terhadap organisasinya mempunyai keyakinan belief yang kuat, menerima tujuan dan  nilai  organisasi,  siap  untuk  bekerja  keras  dan  memiliki  keinginan  yang  kuat
untuk bertahan dalam organisasi. Kaitannya dengan prestasi kerja karyawan adalah karyawan  yang  memiliki  komitmen  terhadap  organisasi  akan  memiliki  keinginan
untuk  bekerja  keras  dalam  bekerja  bukan  hanya  untuk  memenuhi  tujuan  pribadi, juga berusaha keras untuk memenuhi tujuan dari organisasi Luthan, 2005.
Universitas Sumatera Utara
73
Sejalan  dengan  penelitian  Shore  dan  Martin  1989  yang  menemukan  bahwa komitmen organisasi memang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
kerja  karyawan  dibandingkan  prestasi  kerja  karyawan.  Hal  ini  dikarenakan komitmen  organisasi  dinilai  lebih  berorientasi  terhadap  hasil  yang  dicapai  oleh
karyawan  ataupun  organisasi.  Sihite  2011  menambahkan  bahwa  karyawan  yang berkomitmen  terhadap  organisasi  lebih  mencurahkan  energi  emosional  dan
perhatiannya kepada perusahaan.
Dilihat  dari  perolehan  skor  kepuasan  kerja,  mayoritas  partisipan  dalam penelitian memiliki kepuasan kerja tinggi sebanyak 42 orang 73,7, subjek yang
memiliki kepuasan kerja sedang sebanyak 15 orang 26,3, dan tidak ada subjek yang  berada  pada  kategori  rendah.  Hasil  demikian  menunjukkan  bahwa  sebagian
besar  karyawan  sudah  merasa  puas  dengan  imbalan  yang  mereka  terima  dari perusahaan,  pekerjaan  yang  mereka  lakukan,  merasa  memiliki  kesempatan  yang
sama  dalam  hal  peningkatan  hirarki  diperusahaan,  puas  akan  sikap  atasan  serta rekan kerja yang mendukung baik dalam hal teknis maupun perilaku.
Untuk  perolehan  skor  komitmen  organisasi,  sebagian  besar  partisipan memiliki  skor  komitmen  organisasi  tinggi  68,45  dan  sedang  30,58,  hanya
0,97  yang  memiliki  skor  komitmen  organisasi  rendah.  Hasil  demikian menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  karyawan  menerima  tujuan  organisasi,
memiliki  keinginan  kuat  untuk  kepentingan  perusahaan  serta  memiliki  keinginan untuk tetap terus berada diperusahaan.
Dari  hasil  penelitian  tambahan  diperoleh  bahwa  ada  dua  dari  tiga  aspek komitmen  organisasi  yang  memberikan  kontribusi  terhadap  prestasi  kerja
karyawan  yaitu  aspek  keterlibatan  dan  loyalitas.  Diantara  kedua  aspek  ini,  aspek keterlibatan  yang  memberikan  pengaruh  paling  besar  terhadap  prestasi  kerja
Universitas Sumatera Utara
74
karyawan. Karyawan yang mau untuk berusaha kuat terlibat dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan ternyata lebih memiliki berprestasi dalam bekerja.
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang ditemukan dalam penelitian Chuan 2010 yang  mengatakan  bahwa  aspek  keterlibatan  dan  loyalitas  memang  memberikan
kontribusi terhadap prestasi kerja karyawan. Aspek  identifikasi  tidak  memberikan  kontribusi  terhadap  prestasi  kerja
karyawan.  Hal  ini  tidak  sesuai  dengan  apa  yang  dikatakan  oleh  Natarajan  dan Nakar  2011  bahwa  aspek  identifikasi  memberikan  pengaruh  terhadap  prestasi
kerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam  bab  ini,  peneliti  akan  menjabarkan  mengenai  kesimpulan  dan  diskusi mengenai  hasil  penelitian,  serta  saran  yang  dapat  diajukan.  Saran  berupa  saran  yang
bersifat praktis dan teoritis. Saran yang bersifat praktis adalah saran untuk penggunaan yang bersifat praktis sedangkan saran teoritis adalah saran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan penelitian sejenis di masa mendatang.
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  analisis  di  bab  sebelumnya,  maka  hasil  penelitian  dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.  Tidak  Terdapat  pengaruh  positif  yang  signifikan  antara  kepuasan  kerja  dengan prestasi  kerja  karyawan.  Artinya  kepuasan  kerja  tidak  berpengaruh  terhadap
prestasi kerja karyawan. Dengan demikian hipotesis 1 ditolak. 2.  Terdapat  pengaruh  positif  yang  signifikan  antara  komitmen  organisasi  dengan
prestasi kerja karyawan. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Dengan demikian hipotesis 2 diterima.
3.  Besar  sumbangan  variabel  komitmen  organisasi  terhadap  prestasi  kerja  karyawan adalah sebesar 41.
4.  Sebagian besar partisipan penelitian memiliki tingkat kepuasan kerja yang tergolong tinggi.  Dengan  demikian  dapat  diartikan  bahwa  rata-rata  karyawan  staff  di  PT.
Sarana Industama Perkasa sudah merasa puas terhadap pekerjaan. rasa puas dengan imbalan  yang  mereka  terima  dari  perusahaan,  pekerjaan  yang  mereka  lakukan,
merasa  memiliki  kesempatan  yang  sama  dalam  hal  peningkatan  hirarki
Universitas Sumatera Utara