34
memiliki hubungan positif terhadap prestasi kerja karyawan. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh sebesar 17.8 terhadap peningkatan
prestasi kerja karyawan. Khairul 2006 pada Politeknik Negeri Lhoksumawe juga menemukan dalam
penelitiannya bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh dominan terhadap prestasi kerja karyawan. Hasil penelitian Darwito 2008 juga menemukan bahwa kepuasan
kerja memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap prestasi kerja karyawan dibandingkan komitmen organisasi. Susanty 2013 dalam penelitiannya juga
menemukan bahwa variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap prestasi kerja karyawan dibandingkan komitmen organisasi.
Berbeda dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Yee, 2008 mengatakan bahwa tidak
semua karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan berperilaku dan bekerja dengan baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sihite
2011 yang meneliti kepuasan kerja terhadap prestasi kerja dosen, penelitian ini menemukan bahwa kepuasan kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
prestasi kerja karyawan.
E. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan.
Selain kepuasan kerja, ada variabel lain yang mampu untuk mempengaruhi prestasi kerja karyawan yaitu komitmen organisasi. Hubungan antara kedua variabel ini
terlihat dari penelitian yang dilakukan oleh Ostrof 1992 yang menemukan hubungan yang positif antara komitmen organisasi dengan prestasi kerja karyawan. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaannya, tidak hanya menunjukan perilaku yang menghormati perusahaan atau
Universitas Sumatera Utara
35
organisasinya namun karyawan memberikan usaha terbaiknya agar tujuan perusahaan tercapai dan menunjukkan prestasi kerja yang lebih baik dibandingkan dengan mereka
yang memiliki komitmen rendah. Komitmen karyawan terhadap perusahaannya tidak hanya dapat meningkatkan
prestasi kerja karyawan tetapi juga dapat mengurangi ketidakhadiran karyawan dan menurunkan tingkat turnover, hal ini akan berdampak pada prestasi kerja yang
ditunjukkan oleh karyawan dan tentunya akan berdampak pada produktivitas organisasi. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Walton 1985 yang mengatakan
komitmen organisasi memiliki pengaruh yang besar dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, sehingga karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi
cenderung untuk menunjukkan hasil kerja yang baik, ia juga menambahkan bahwa komitmen organisasi yang tinggi akan mempengaruhi produktivitas dan kecenderungan
karyawan untuk meninggalkan organisasi. Dalam penelitiannya Steers, Ongson Mowday 1985 menemukan bahwa
karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasi yang tinggi merasakan lebih aman dan stabil dalam kinerjanya dan hal tersebut memberikan keuntungan kepada
perusahaan untuk memenangkan kompetisi dengan perusahaan lain. Allen Meyer 1997 menambahkan karyawan yang memiliki tingkat komitmen yang tinggi akan
menunjukkan perilaku setia terhadap perusahaan meskipun perusahaan dalam kondisi tidak stabil, juga tetap akan bekerja seperti biasa, akan lebih melndung aset perusahaan
dan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Porter 1974 menambahkan bahwa karyawan yang memiliki tingkat komitmen yang tinggi juga lebih
kreatif dalam bekerja dibandingkan karyawan memliki komitmen rendah. Sejalan dengan itu Dixit Bhati 2012 dalam penelitiannya yang melibatkan
para karyawan industri otomotif di Greater Noida India menemukan bahwa karyawan
Universitas Sumatera Utara
36
yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasinya akan lebih produktif dalam bekerja, lebih setia kepada perusahaan, serta memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih
tinggi dibandingkan karyawan yang memiliki tingkat komitmen yang rendah. Sulaiman 2002 melakukan penelitian di dua puluh perusahaan di Timur
Tengah menguji pengaruh komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komitmen yang kuat baik melalui komitmen yang
timbul secara langsung maupun komitmen yang berkelanjutan memberikan kontribusi yang tinggi dalam meningkatkan kinerja karyawan Dengan komitmen yang kuat,
karyawan akan termotivasi untuk bekerja keras untuk kemajuan organisasi.
F. Hipotesa Penelitian