Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

menunjang mood atau atmosfer set dan bisa menunjang dramatik adegan. Biran, 2006:43 3. Level Ideologi Ideology Level ideology di organisasikan kedalam kesatuan coherens dan penerimaan sosial social acceptability seperti individualisme, kelas patriarki, gender, ras, materialisme, capitalisme, dsb. Hal ini didasrkan pada pernyataan yang diungkapkan oleh Gianetti, 1996:392 : “the term ideology is generally associated with politics and party platforms, but it also mean a given set of values that are implicit in any human enterprise – including film making. Virtually every movie presents us with role models, ideal ways of behaving negative traits, and an implied morality based on the film makers sense of right and wrong”.

2.2 Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori yang telah disampaikan maka dapat diketahui bahwa untuk mengerti dan memahami beberapa bentuk visual yang merepresentasikan keberadaan perempuan di dalam masyarakat dalam film “Pasir Berbisik” peneliti menggunakan teori analisis semiotic film oleh John Fiske, analisis semiotik pada sinema atau film layer lebar wide screen disetarakan dengan analisis film yang ditayangkan ditelevisi yang dikemukakan olehh John Fiske. Analisis ini terbagi menjadi level realitas, level representasi, dan level ideology. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dalam pengembangan kerangka berpikir peneliti menggunakan analisis berupa representasi terhadap scene – scene yang menunjukkan karakteristik yang lebih khususnya kepada perjuangan perempuan. Karena pada tokoh – tokoh wanitanya adalah sosok yang ingin memberontak terhadap kungkungan suatu ideology patriarki lingkungan yang didominasi oleh laki – laki untuk mencari kebahagiaan diri, dan dalam kehidupannya ingin mencari keselarasan kesetaraan gender meski hidup dalam lingkungan yang tidak menentu. Pada penelitian ini, pertama film akan di pilah penanda – penandanya ke dalam serangkaian fragmen ringkas dan beruntun. Pada tahap kedua Film ”Pasir Berbisik” scene – scene yang sudah dipilah tersebut dianalisa secara mendalam dan dimaknai, yang menunjukkan adegan feminisme, menurut level realitas dan representasi menurut John Fiske. Fenomena perihal kedudukan yang sejajar antara laki – laki dan perempuan dan efeknya pada generasi penerus sangat menarik untruk diangkat ke sebuah film. Mengingat pada era globalisasi seperti saat ini dimana faktor eksternal dalam lingkungan semakin banyak terdapat hal negatif, peran perempuan sangatlah penting. Penelitian ini menggunakan studi semiotik John Fike, mengingat film ini terdiri dari mitos yang mendasari tanda – tanda yang perlu dimaknai. Sehingga akhirnya diperoleh hasil dari interpretasi data mengenai representasi perempuan dalm film ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III Metodologi Penelitian

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan pnelitian deskristif dengan menggunakan semiotik. Semiottik yang digunakan dalam peenelitian ini merupakan bagian dari teori signs dan meaning, yang mana penggunaan pendekatan tersebut didasarkan pada tulisan Aart van Zoest yang menyatakan : “Semiotik adalah ilmu tanda, studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungan dengan tanda – tanda lain, pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya Zoest, 1996:5.” Penelitian yang menggunakan semiotik merupakan penelitian pesan komunikasi yang bersifat eksploratif dengan metode kualitatif. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini observasi non partisipasi. Peneliti memusatkan perhatian pada analisis semiotik yaitu peneliti harus menggunakan symbol dan subjek yang terdapat dalam film yang akan digunakan. Peneliti kali ini difokuskan pada pemaparan simbol, pesan serta makna yang terdapat dalam film Pasir Berbisik tentang keberadaan perempuan.

3.1.1. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada 15 Januari 2010 – 15 Februari 2010. 44 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.